Kaskus

News

ivoox.idAvatar border
TS
ivoox.id
Kontroversi Gelar Pahlawan Soeharto, Anggota DPR Sebut Jasa Soeharto dan Gus Dur
Kontroversi Gelar Pahlawan Soeharto, Anggota DPR Sebut Jasa Soeharto dan Gus Dur

Anggota DPR RI Fraksi Partai Gerindra, Danang Wicaksana Sulistya (DWS). IVOOX.ID/doc DPR RI



Anggota DPR RI Fraksi Partai Gerindra, Danang Wicaksana Sulistya menyampaikan pandangannya soal pemberian gelar Pahlawan Nasional bagi dua mantan Presiden Republik Indonesia, H.M. Soeharto dan KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Ia menilai keduanya memiliki jasa besar yang tidak bisa dipisahkan dari perjalanan sejarah Indonesia.

Danang menjelaskan bahwa warisan kedua tokoh tersebut masih terasa hingga kini, baik dalam bidang pembangunan, demokrasi, maupun kehidupan sosial bangsa. Ia menegaskan, “Keduanya telah memberikan kontribusi luar biasa bagi Indonesia. Pak Harto dengan stabilitas pembangunan nasionalnya, dan Gus Dur dengan perjuangannya menegakkan demokrasi serta toleransi antarumat beragama.” Ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima ivoox.id Senin (10/11/2025).

Dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (8/11/2025), legislator dari daerah pemilihan Jawa Tengah III itu menuturkan bahwa penghormatan negara melalui gelar Pahlawan Nasional merupakan bentuk pengakuan atas dedikasi panjang kedua mantan pemimpin tersebut. Menurutnya, jejak kontribusi mereka meninggalkan dampak signifikan pada fondasi Indonesia modern. “Pak Harto telah memimpin Indonesia lebih dari tiga dekade dan membawa banyak kemajuan di sektor ekonomi dan infrastruktur,” ujar Danang.

Ia juga menggarisbawahi peran Gus Dur yang dianggap sebagai simbol perjuangan kebebasan dan persamaan hak. “Sementara Gus Dur menjadi simbol kebebasan dan kemanusiaan, yang mengajarkan pentingnya keberagaman,” katanya.

Danang kemudian menyinggung bahwa penilaian terhadap dua tokoh besar ini tidak seharusnya terjebak dalam perbedaan politik. Ia menyebut filosofi Jawa, Mikul Dhuwur Mendhem Jero, sebagai dasar untuk menghargai jasa para pendahulu. “Dalam filosofi leluhur bahwa Mikul Dhuwur Mendhem Jero (menjunjung tinggi martabat, kebaikan, dan kehormatan leluhur/pendahulu),” ujarnya.

Ia menilai penghargaan itu tidak hanya sebagai bentuk penghormatan simbolik, tetapi juga sebagai cara bangsa untuk tetap objektif dalam membaca sejarah. Danang menegaskan pentingnya menilai para pemimpin dari kontribusi nyata yang telah mereka berikan. “Kita perlu bersikap objektif dan adil dalam menilai sejarah. Semua pemimpin memiliki sisi positif yang layak diapresiasi,” katanya.

Menurut Danang, gelar Pahlawan Nasional bagi Soeharto dan Gus Dur adalah bentuk pengakuan terhadap peran mereka dalam memperkuat pondasi negara, baik dalam dimensi pembangunan maupun perikemanusiaan. Ia menegaskan bahwa perbedaan politik tidak seharusnya menghalangi penilaian yang berimbang. 

“Memberikan gelar Pahlawan Nasional kepada Soeharto dan Gus Dur adalah penghormatan terhadap perjuangan mereka. Kita tidak boleh menutup mata akan hal tersebut. Hanya karena perbedaan pandangan politik,” katanya.



MemoryExpressAvatar border
MemoryExpress memberi reputasi
1
128
13
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan