Kaskus

News

mabdulkarimAvatar border
TS
mabdulkarim
Wajah Terduga Pelaku Beredar, Bawa 2 Tas sebelum Ledakan SMAN 72

Wajah Terduga Pelaku Beredar, Bawa 2 Tas sebelum Ledakan SMAN 72
Minggu, 9 November 2025 | 11:32 WIB
JS
JS
Penulis: Johnny Johan Sompotan | Editor: JJS
Terduga pelaku Ledakan SMAN 72 terekam kamera CCTV, bawa dua tas sebelum ledakan SMAN 72.
Terduga pelaku Ledakan SMAN 72 terekam kamera CCTV, bawa dua tas sebelum ledakan SMAN 72. (Beritasatu.com/Instagram @pembasmi.kehaluan.reall)
Jakarta, Beritasatu.com - Wajah terduga pelaku ledakan SMAN 72 beredar di media sosial (medsos). Pasalnya, wajah terduga pelaku terekam kamera CCTV dari kompleks tempat tinggal terduga pelaku. Pada rekaman tersebut terlihat terduga pelaku membawa dua tas.

Rekaman CCTV tersebut diunggah akun Instagram @pembasmi.kehaluan.real. Pada rekaman itu terlihat, seorang terduga pelaku mengenakan seragam sekolah sedang dibonceng ayahnya.

Terduga pelaku terlihat menggendong tas ransel berwarna merah, serta di bagian pahanya terdapat satu tas jinjing berwarna biru. Terduga pelaku juga mengenakan seragam batik sekolah serta celana panjang putih.

Sebelumnya, ledakan terjadi di SMAN 72 sekitar pukul 12.15 WIB, Jumat (7/11/2025) tepat saat pelaksanaan salat Jumat di masjid dalam kompleks sekolah.

Atas peristiwa tersebut, terdapat korban luka-luka yaitu sebanyak 55 orang. Adapun rinciannya, yaitu sebanyak 33 orang masih dirawat di Rumah Sakit Islam Jakarta (RSIJ) Cempaka Putih dan Rumah Sakit Yarsi, sedangkan 21 orang lainnya sudah diperbolehkan pulang. Sebagian besar korban mengalami gangguan pendengaran akibat kerasnya dentuman.

Suara ledakan keras menimbulkan kepanikan di antara siswa, guru, dan warga sekitar, hingga menyebabkan evakuasi mendadak dari area sekolah.

Hingga kini, penyebab pasti ledakan belum dapat dipastikan. Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polri telah diterjunkan ke lokasi untuk mengumpulkan sampel dan mengidentifikasi jenis bahan pemicu ledakan.

https://www.beritasatu.com/dki-jakar...edakan-sman-72


Update Terbaru Ledakan SMAN 72 Jakarta: Terduga Pelaku Sudah Sadar, Bakal Ada Pendampingan KPAI
Wajah Terduga Pelaku Beredar, Bawa 2 Tas sebelum Ledakan SMAN 72
Tayang: Minggu, 9 November 2025 11:46 WIB
Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Joko Supriyanto
zoom-inlihat fotoUpdate Terbaru Ledakan SMAN 72 Jakarta: Terduga Pelaku Sudah Sadar, Bakal Ada Pendampingan KPAI
TRIBUNJAKARTA.COM/GERALD LEONARDO AGUSTINO
TEREKAM CCTV - Terduga pelaku ledakan di masjid SMAN 72, FN, terekam CCTV di lingkungan rumahnya saat dibonceng ayahnya ke sekolah pada Jumat (7/11/2025) pagi beberapa jam sebelum kejadian.
A-
A+
TRIBUNTANGERANG.COM - Polisi mengungkap kondisi terduga pelaku ledakan di SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Terduga pelaku kini dilaporkan sudah sadar dan masih menjalani perawatan medis.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Budi Hermanto mengatakan, pihaknya kini fokus pada proses pemulihan kondisi terduga pelaku.

"Disampaikan oleh Bapak Kapolri memang salah satu dugaan yang melakukan dalam kondisi ini adalah anak yang berhadapan dengan hukum. Masih dalam perawatan dan kondisinya sudah sadar. Termasuk saat ini kami fokus terhadap pemulihan,” ujar Budi kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Sabtu (8/11/2025).

Adapun status terduga pelaku ledakan di SMAN 72 Jakarta ialah Anak yang Berhadapan dengan Hukum.

Anak yang Berhadapan dengan Hukum adalah anak yang berkonflik dengan hukum, anak yang menjadi korban tindak pidana, dan anak yang menjadi saksi tindak pidana.

Dengan demikian, kepolisian melibatkan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dalam kasus ini.

"Penyelidikan dan penanganan peristiwa ini Polri melibatkan KPAI dan tim trauma healing, mengingat adalah korban dan yang diduga melakukan suatu perbuatan adalah anak yang berhadapan dengan hukum. Artinya masih dianggap berstatus anak," ucap Budi.

Sosok Terduga Pelaku Disebut Korban Bully
Kesaksian mengenai identitas pelaku datang dari siswa yang berinisial Z. Z merupakan saksi mata dalam kasus yang mengebohkan tersebut.

Kepada wartawan, Z mengaku mengenal sosok terduga pelaku berinisial FN. FN katanya adalah siswa yang berstatus pelajar kelas XII SMAN 72 Jakarta.

Menurut Z, FN diduga mengalami perundungan (bullying) di lingkungan sekolah hingga membuat kondisi mentalnya terganggu.

“Awalnya dia sering dibully, jadi lebih sering menyendiri. Biasanya jalan sendiri, pakai jas putih,” tutur Z kepada TribunJakarta.com, Jumat (7/11/2025).

Z mengatakan sempat mendengar kabar bahwa FN menyimpan dendam terhadap teman-teman yang pernah merundungnya.

Ia diduga merakit bahan peledak sendiri dan menempatkannya di tiga titik berbeda di lingkungan sekolah, yakni musala, kantin, dan area tempat nongkrong siswa.

“Katanya bom itu sudah diatur dengan timer di tiga lokasi itu,” ujarnya.

Z menambahkan bahwa dirinya tidak pernah melihat langsung FN di hari kejadian, mengingat siswa kelas XII sedang libur.

Ia berada di teras musala saat ledakan terjadi, tepat ketika khotbah Salat Jumat tengah berlangsung.

“Tiba-tiba langsung ada ledakan. Banyak teman-teman saya yang terluka, ada yang gosong, ada juga yang parah di bagian mata,” ucap Z.

Menurut Z, lokasi yang diduga menjadi tempat perakitan berada di belakang sekolah dekat area tempat sampah. Ia juga membenarkan bahwa foto yang beredar di media sosial memperlihatkan sosok FN yang disebut-sebut sebagai terduga pelaku.

“Ada senjatanya juga, kayak bom molotov di belakang kantin,” tambahnya.

Tak lama setelah kejadian, aparat kepolisian segera memasang garis polisi dan mengevakuasi para korban.

Tim Gegana Korps Brimob Polri kemudian dikerahkan untuk melakukan penyisiran dan olah tempat kejadian perkara (TKP), sementara petugas bersenjata lengkap melakukan pemeriksaan di sekitar masjid guna memastikan tidak ada benda mencurigakan lain.

Hingga Jumat sore, area sekolah masih dijaga ketat oleh aparat gabungan Polri dan TNI.
Beberapa saksi lain juga mengaku sempat melihat orang mencurigakan memasuki masjid sebelum ledakan terjadi.

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Asep Edi Suheri, bersama Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Erick Frendriz dan Wali Kota Jakarta Utara Hendra Hidayat, telah meninjau langsung lokasi kejadian untuk memantau proses penyelidikan awal dan penanganan korban.

Polisi kini masih mengumpulkan keterangan saksi dan menelusuri motif di balik aksi tragis tersebut.


https://tangerang.tribunnews.com/new...kpai?page=all.
Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Joko Supriyanto



Ledakan di SMAN 72, Dinas Pendidikan DKI Terbitkan Edaran soal Kewaspadaan Sekolah
Wajah Terduga Pelaku Beredar, Bawa 2 Tas sebelum Ledakan SMAN 72
Dinas Pendidikan Jakarta ingin sekolah dan siswa mendeteksi dini potensi gangguan keamanan usai insiden ledakan di SMAN 72 Jakarta.
9 November 2025 | 10.56 WIB


Kepala Dinas Pendidikan DKI, Nahdiana saat ditemui di Komisi E DPRD DKI , Jakarta Pusat, Rabu 4 Maret 2020. Tempo/Taufiq Siddiq
DINAS Pendidikan Jakarta ingin sekolah melakukan deteksi dini potensi gangguan keamanan setelah ledakan di SMAN 72 Jakarta. Arahan itu disampaikan melalui Surat Edaran Nomor 38/SE/2025 tentang Peningkatan Kewaspadaan terhadap Keamanan di Satuan Pendidikan Provinsi Jakarta.

Melalui SE tersebut, Dinas Pendidikan ingin sekolah memberi ruang dan rasa nyaman bagi siswa untuk melaporkan potensi gangguan keamanan dan ketertiban. "Ini adalah upaya kami menjadikan kesehatan mental peserta didik sebagai prioritas dan fokus utama untuk meningkatkan kualitas hidup peserta didik," kata Kepala Dinas Pendidikan Jakarta Nahdiana dalam keterangan tertulis, Sabtu, 8 November 2025.

Menurut Nahdiana, Dinas Pendidikan ingin sekolah, rumah, dan masyarakat ikut serta dalam menjaga ruang aman bagi anak-anak. Dinas Pendidikan juga ingin memberikan edukasi kepada seluruh warga sekolah untuk menumbuhkan sikap saling menghormati tanpa membedakan latar belakang, suku, agama, ras, maupun status sosial.

Nahdiana turut mendorong sekolah agar memberi pendampingan siswa agar sehat secara mental maupun fisik. "Serta tidak mudah percaya dan terprovokasi pada hal yang dapat membahayakan keamanan," tuturnya.

Ledakan terjadi di area masjid SMA Negeri 72 Jakarta di Kompleks Kodamar, Kelapa Gading, Jakarta Utara pada Jumat, 7 November 2025. Insiden tersebut terjadi sekitar pukul 12.30 WIB siang. Terjadi dua kali ledakan yang menyebabkan setidaknya 36 orang terluka termasuk terduga pelaku.

Insiden ledakan ini diduga dilakukan oleh seorang pelajar dari sekolah tersebut. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan saat ini terduga pelaku sudah dalam penahanan Polri dan anak buahnya sedang mendalami identitas, lingkungan, dan tempat tinggal pelaku.

Listyo menyebut polri juga masih menyelidiki motifnya. “Kami mendalami motif bagaimana yang bersangkutan kemudian merakit dan kemudian melaksanakan aksinya, semuanya akan kita jelaskan setelah semua informasi-informasi, temuan-temuan di lapangan, hasil penyelidikan, dan penyidikan lebih lanjut lengkap,” kata Listyo di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat, 7 November 2025.
https://www.tempo.co/politik/ledakan...ekolah-2087841



Pasca Ledakan, Menteri PPPA Pastikan SMAN 72 Jakarta Aman: Senin Mulai Sekolah!
Wajah Terduga Pelaku Beredar, Bawa 2 Tas sebelum Ledakan SMAN 72

Suara.com - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi, memastikan bahwa kondisi lingkungan di SMAN 72 Jakarta telah aman. Sehingga proses belajar mengajar akan segera dimulai pada Senin (10/11) besok dengan memastikan seluruh aspek keamanan dan kenyamanan telah terpenuhi.

Arifah berpesan, agar kegiatan belajar berjalan dengan aman, tanpa menimbulkan kekhawatiran bagi siswa maupun guru.

“Kita tadi berdiskusi dengan pihak Sekolah dan pemangku kepentingan lainnya untuk mempersiapkan kegiatan belajar mengajarkan hari Senin besok. Kemen PPPA akan terus berkoordinasi dengan pihak sekolah,” kata Arifah usai berkunjung langsung ke SMAN 72 Jakarta pada Sabtu (9/11/2025).

Dia menyebutkan kalau sebagian besar kerusakan telah diperbaiki oleh pihak kepolisian. Menurutnya, perbaikan memang perly cepat dilakukan. Tujuannya, tidak hanya agar proses belajar mengajar bisa segera dilakukan kembali, tapi juga upaya mempercepat pemulihan para korban dan saksi dari rasa trauma.

"Sekaligus memastikan memori buruk dari peristiwa tersebut tidak mengganggu kegiatan pembelajaran di sekolah,” ucapnya.

Arifah menambahkan, Kemen PPPA siap memberikan bantuan berupa pendampingan psikososial, termasuk melibatkan konselor dan tenaga ahli untuk memastikan kondisi emosional para siswa dan guru tetap stabil. Langkah ini menjadi bagian penting dari upaya menciptakan lingkungan belajar yang ramah dan aman bagi anak. 

"Yang perlu mendapatkan perlindungan dan pemulihan bukan hanya yang sekarang ada di rumah sakit, tetapi anak-anak yang ada di sekolah ini juga butuh pemulihan. Jadi ini tadi kita sedang diskusikan apa yang baiknya kita lakukan baik terhadap guru, terhadap siswa, dan juga terhadap keluarga," katanya.

Diskusi dengan pihak sekolah masih akan dilakukan hari ini. Arifah mengatakan rencana itu perlu dimatangkan agar pelaksanaan belajar mengajar nantinya bisa berjalan dengan lancar dan aman.

https://www.suara.com/news/2025/11/0...mulai-sekolah.
semoga lancar pemulihan para korban dan pelaku. Lancar juga besok

0
309
15
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan