- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Pesta Miras di Gowa Berujung Tragis, Mertua Nekat Bacok Menantu
TS
mpat
Pesta Miras di Gowa Berujung Tragis, Mertua Nekat Bacok Menantu

Cekcok saat pesta miras di Gowa berujung tragis. Seorang mertua membacok menantunya sendiri hingga luka parah. Polisi segera menangkap pelaku. (Foto: KOMPAS.COM/ABDUL HAQ YAHYA MAULANA T.)
Suasana pesta minuman keras (miras) di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, mendadak berubah mencekam setelah seorang pria bernama Baso Bado (45)nekat membacok menantunya sendiri, Rustam (40). Peristiwa ini terjadi pada Senin malam, 3 November 2025, di Desa Lonjoboko, Kecamatan Parangloe.
Menurut keterangan Kapolres Gowa AKBP Aldy Sulaiman, insiden berdarah itu dipicu oleh cekcok antara keduanya saat sedang menenggak minuman tradisional jenis ballo.
"Pelakunya mertua dari korban, pelaku membacok menantunya sendiri dengan sebilah golok," kata AKBP Aldy Sulaiman, dikutip Jumat (7/11/2025).
Awal Mula Pesta Miras Berujung Tragis
Berdasarkan hasil pemeriksaan kepolisian, korban dan pelaku sama-sama sedang mengonsumsi ballo, minuman beralkohol tradisional khas Sulawesi Selatan. Diduga, keduanya terlibat selisih paham akibat pengaruh alkohol hingga berujung pada aksi kekerasan.
Dalam kondisi mabuk, Baso Bado langsung menyerang Rustam menggunakan parang atau golok. Akibatnya, korban mengalami luka terbuka di bagian leher dan sempat kritis.
"Korban menderita luka terbuka pada leher dan masih bisa diselamatkan," ujar Kapolres.
Usai kejadian, pelaku sempat melarikan diri namun berhasil diamankan oleh aparat kepolisian di wilayah Malakaji, Kecamatan Tompobulu. Saat ini, Baso Bado telah ditahan dan menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
Polisi Jerat Pelaku dengan Pasal Penganiayaan Berat
Dari hasil penyelidikan, polisi menegaskan tidak ada motif lain selain pertengkaran spontan akibat pengaruh alkohol. Pelaku dijerat dengan Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan berat, dengan ancaman hukuman hingga lima tahun penjara.
"Pelaku dan korban sama-sama sedang mengonsumsi minuman keras jenis ballo. Kemudian terjadi selisih paham di sana, lalu pelaku membacok korban dengan sebilah golok," jelas AKBP Aldy.
Kepolisian juga mengimbau masyarakat agar tidak mengonsumsi miras tradisional secara berlebihan, karena dapat memicu tindakan kriminal akibat hilangnya kendali diri. Pihak kepolisian berjanji akan terus meningkatkan patroli dan pengawasan di wilayah pedesaan yang masih kerap menggelar pesta miras tanpa izin.
Referensi: TrenMedia.co.id
0
54
4
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan