Secara hukum, nggak ada larangan sama sekali buat pemeran JAV untuk menikah. Di Jepang, mereka tetap dianggap warga negara biasa, jadi secara legal sah-sah aja kalau mau nikah, punya keluarga, bahkan hidup normal kayak orang lain.

Tapi ya, masalahnya bukan di hukum, melainkan di stigma sosial. Di Jepang, meskipun industri JAV udah jadi bagian besar dari ekonomi hiburan, masyarakatnya tetap punya pandangan konservatif. Banyak keluarga atau calon pasangan yang masih sulit menerima kalau orang yang mereka cintai pernah atau masih terlibat di dunia itu. Makanya, banyak pemeran JAV yang milih untuk berhenti dulu sebelum menikah.

Sebagian lagi memilih untuk tetap jalan, tapi menjaga kehidupan pribadinya rapat-rapat. Mereka jarang ngomong soal pasangan, jarang posting hal pribadi, dan sebisa mungkin memisahkan kehidupan kerja sama kehidupan pribadi. Tujuannya jelas, biar nggak jadi bahan gosip atau tekanan sosial.

Ada juga loh beberapa mantan pemeran JAV yang akhirnya menikah dan hidup bahagia. Tapi biasanya mereka udah benar-benar menutup masa lalunya dan fokus membangun hidup baru. Bahkan ada yang pindah karier ke dunia entertainment biasa, bisnis, atau jadi influencer. Intinya, masih banyak jalan setelah keluar dari dunia itu.

Soal pasangan, ya balik lagi ke masing-masing orang. Ada yang bisa menerima karena menganggap masa lalu adalah bagian dari perjalanan hidup, ada juga yang nggak sanggup karena ngerasa susah melupakan hal itu. Ini hal manusiawi banget.

Jadi kesimpulannya, pemeran JAV itu bisa banget menikah, tapi jalan mereka biasanya nggak semudah orang biasa. Butuh keberanian, keterbukaan, dan pasangan yang benar-benar bisa nerima. Kadang mereka juga harus menghadapi tekanan sosial yang nggak ringan.