TS
KASKUS.HQ
Mengulas Grup "Neraka" di Fase Regional Yogyakarta Campus League 2025

Belum juga hari pertama Fase Regional Yogyakarta dimulai tanggal 6 November 2025 esok hari, sorotan sudah mengarah ke Grup A sejak hasil drawing diumumkan. Di fase Regional Yogyakarta Campus League 2025, grup ini dianggap akan jadi grup dengan persaingan paling panas bahkan dijuluki grup neraka oleh banyak peserta yang hadir dalam sesi drawing.
Tak heran mengingat ada empat nama besar Kampus yang sudah terkenal prestasi olahraganya khususnya futsal berkumpul di grup ini, diantaranya Universitas Islam Indonesia (UII), Universitas Tidar Magelang, Universitas PGRI Yogyakarta, dan UIN Sunan Kalijaga. Masing-masing punya history, prestasi dan gaya permainan yang berbeda di dunia futsal, tapi tujuan mereka pastinya sama, yakni lolos ke semifinal dan mengamankan tiket ke National Stage di Jakarta supaya bisa unjuk gigi dipanggung yang lebih luas lagi.
UII dan Tidar memang datang sebagai tim undangan, status ini yang membuat ekspektasi tinggi melekat di pundak mereka. Keduanya dikenal punya pengalaman panjang di kompetisi mahasiswa lintas daerah, dan kini siap membuktikan diri di ajang bergengsi antar kampus ini.
Tapi dua lawan lainnya bukanlah tim yang bisa diremehkan. UIN Sunan Kalijaga datang dengan momentum besar setelah menumbangkan Universitas Atma Jaya dengan skor 4-2 di fase City Play-Off Yogyakarta awal oktober lalu. Sang MVP M. Diqna Ada Reynandra jadi bintang kala itu, dengan torehan dua gol penentu yang jadi memastikan langkah UIN ke babak regional ini.
Sementara Universitas PGRI Yogyakarta mungkin jadi satu-satunya tim di grup ini yang datang tanpa status unggulan, tapi kemampuan mereka tak boleh diremehkan, karena justru hal inilah yang membuat mereka berbahaya. Tim ini memang sebelumnya sempat kalah 0-3 dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta di City Play-Off, namun dengan jam terbang dan evaluasi performa mereka sepanjang turnamen ini akan menunjukkan semangat pantang menyerah yang bisa jadi kejutan di grup yang ketat seperti ini.
Lewat sistem kompetisi yang hanya memberi tiket semifinal bagi juara grup, setiap pertandingan di Grup A jelas bakal terasa panasnya seperti "final". Tak ada ruang untuk kehilangan fokus, karena satu kesalahan kecil saja bisa berarti tanda untuk pulang lebih cepat.
Di atas kertas, UII mungkin unggul dari segi pengalaman, sementara UIN mampu membawa momentum dan energi muda mereka sedari jalur playoff. Tapi seperti yang sering terjadi di Campus League, kejutan selalu punya tempat tersendiri.
Satu hal pasti, kalau Grup A ini akan jadi panggung penuh intensitas, di mana empat kampus saling menguji kemampuan, konsistensi, dan mental juara mereka. Karena di fase ini, tak ada jalan mudah hanya mereka yang paling siap yang bisa melangkah lebih jauh.
rizkync108 dan tamaaw memberi reputasi
2
495
3
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan