- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Aksi Keji Juru Navigasi KRI, Kerja Sama dengan Selingkuhan untuk Membunuh Sang Istri
TS
si.matamalaikat
Aksi Keji Juru Navigasi KRI, Kerja Sama dengan Selingkuhan untuk Membunuh Sang Istri
Quote:
Kopral Dua (Kopda) Andrianto, merupakan personel TNI Angkatan Laut yang bertugas di KRI Ahmad Yani dengan nomor lambung 351. KRI Ahmad Yani merupakan kapal frigat bekas yang dibeli dari Belanda pada dekade 80-an, kapal tergabung di Satuan Kapal Eskorta dan punya markas di Komando Armada (Koarmada) II yang berada di Surabaya.
Kopda Andrianto sendiri bertugas sebagai seorang navigator, atau disebut sebagai juru navigasi. Menjadi seorang awak KRI tentu menjadi sebuah kebanggaan, karena bisa berkesempatan mengunjungi berbagai pulau di Indonesia, sebuah momen langka yang tak semua orang bisa merasakannya.
Pada 2014, Kopda Andrianto menikahi pujaan hatinya, Pipiet Dian Lestari yang berasal dari Wonokromo. Setelah menikah, mereka tinggal di Jl. Pogot Baru, kecamatan Kenjeran, Surabaya. Dari pernikahan itu, mereka dikaruniai dua anak perempuan. Tetangga menggambarkan hubungan mereka harmonis dan terlihat mesra.
Quote:
Hubungan harmonis itu nyatanya tidak bertahan lama, pada 2019, Kopda Andrianto berkenalan dengan wanita bernama Listiani Agustina. Mereka berdua lalu menjalin hubungan gelap alias perselingkuhan. Keduanya juga sering menyewa kamar hotel untuk melakukan aktifitas olahraga indoor yang paling digemari, yakni bergulat di atas kasur.
Sebenarnya Listiani juga sudah berkeluarga, punya suami dan anak. Entah kerasukan apa ? Wanita itu justru nekat meneruskan perselingkuhannya dengan sang juru navigasi. Perselingkuhan keduanya benar-benar senyap dan tak terdeteksi oleh istri Kopda Andrianto maupun suami Listiani.
Akan tetapi, pada tahun 2022, Pipiet merasa ada yang tak beres dengan suaminya. Wanita itu kemudian mengetahui jika sang suami telah berselingkuh, dia juga tahu siapa selingkuhannya. Di tahun yang sama, Pipiet lalu memberikan ultimatum kepada Listiani agar menjauhi sang suami. Setelah Pipiet mengetahui perselingkuhan tersebut, dia dan suami jadi sering bertengkar.
Ultimatum alias teguran itu tak digubris oleh Listiani, dia masih nekat menjalin asmara dengan Kopda Andrianto. Memasuki awal tahun 2023, Pipiet yang jengah karena sang suami masih mempertahankan hubungan dengan Listiani, kemudian memberikan ultimatum kedua, dan memintanya meninggalkan sang suami. Namun, teguran kembali tak digubris, suaminya ternyata masih menjalin asmara dengan Listiani secara sembunyi-sembunyi.
Quote:
Setelah ketahuan selingkuh, Kopda Andrianto merencanakan untuk melenyapkan nyawa sang istri. Dia kemudian memesan racun temix lewat online memakai ponsel Listiani. Setelah paket racun datang ke rumah Listiani, wanita itu menyerahkannya kepada Kopda Andrianto.
Awalnya racun temix ditaburkan ke makanan sang istri. Namun, Pipiet tidak memakannya. Wanita ini selamat dari maut. Karena gagal membunuh sang istri, Kopda Andrianto merencanakan percobaan pembunuhan kedua, padahal waktu itu sang istri sedang hamil besar dan mengandung anaknya yang ketiga.
Masih memakai racun temix, Andrianto menyuntikkan racun itu ke salah satu obat herbal masuk angin. Kopda Andrianto kemudian menyerahkan obat herbal beracun itu ke istrinya. Pipiet yang tak cuirga langsung meminumnya. Namun, karena rasanya berbeda dari obat masuk angin pada umumnya, Pipiet lalu memuntahkannya. Pipiet sekali lagi selamat dari rencana jahat sang suami.
Karena sudah dua kali gagal, Kopda Andrianto mulai tak sabar, dia ingin segera melenyapkan nyawa sang istri. Pada Kamis malam, tanggal 27 April 2023, suami istri ini terlibat pertengkaran. Kopda Andrianto kemudian memukul tengkuk Pipiet lalu mencekik wanita itu memakai kabel bor listrik. Sang istri yang tak dapat melawan pun tewas bersama anak yang dikandungnya.
Quote:
Sekitar pukul 20:00, Kopda Andrianto menelepon Listiani dan berkata: "Istriku sudah meninggal." Listiani lalu menjawab: "Kenapa tidak dibawa ke rumah sakit ?"
"Aku membunuhnya, tidak mungkin membawa mayatnya ke rumah sakit. Karena nanti pasti diautopsi. Aku minta bantuanmu untuk membuang mayatnya," ujar Kopda Andrianto.
"Mau dibuang ke mana ?" tanya Listiani.
"Taman Wisata Kenjeran."
"Kalau begitu, jemput aku di rumah."
Kopda Andrianto kemudian mejemput Listiani ke rumahnya, sesampainya di rumah Kopda Andrianto, Listiani membantu mengangkat mayat Pipiet ke dalam bagasi mobil. Bersama selingkuhannya, pria itu mengarahkan mobilnya menuju Taman Wisata Kenjeran atau dikenal dengan nama Kenjeran Park, yang lokasinya dekat dengan laut.
Di tengah perjalanan, Kopda Andrianto mampir ke penjual bensin eceran, dan membeli bensin sebanyak 5 liter. Dia berencana membakar mayat sang istri untuk menghilangkan jejak. Ketika sudah sampai Kenjeran Park, Kopda Andrianto merasa lokasi itu tidak aman untuk membuang mayat istrinya. Dia kemudian memilih pulau Madura untuk membuang mayat Pipiet.
Setelah membunuh istrinya, Kopda Andrianto tentu merasa gelisah dan tak tenang, untuk menghilangkan perasaan itu, Kopda Andrianto melakukan hubungan seks dengan Listiani di dalam mobil. Di mana mayat sang istri juga ada di mobil tersebut. Sungguh tragis nasib Pipiet, bahkan setelah kematiannya, sang suami masih mempertontonkan hal gila di depan jasadnya.
Setelah melakukan hubungan seks, Kopda Andriato merasa tenang, dia kemudian mengarahkan mobilnya menuju Madura melewati jembatan Suramadu. Mobil itu menuju kabupaten Bangkalan, perjalanan dari Kenjeran Park ke kota tersebut sekitar 1 jam.
Sesampainya di Bangkalan, mobil diarahkan menuju area persawahan yang terletak di dusun Belabe, desa Alang-Alang, kecamatan Tragah, Bangkalan. Kopda Andrianto dan Listiani kemudian mengangkat jenazah Pipiet dari bagasi mobil, dan meletakannya di parit. Listiani lalu diminta mencari ranting untuk membakar Pipiet. Keduanya kemudian menyiramkan bensin ke jasad Pipiet. Selanjutnya, Listiani kembali ke mobil, sementara Kopda Andrianto membakar sang istri.
Setelah api mulai melalap tubuh Pipiet, Kopda Andrianto segera meninggalkan lokasi dan kembali ke Surabaya. Sebelum mengantar Listiani Pulang, di tengah perjalanan dia menghentikan mobilnya, mereka kemudian melakukan hubungan seks lagi di dalam mobil.
Quote:
Pada hari Jumat, 28 April 2023, sekitar pukul 8 pagi, warga dusun Belabe, desa Alang-Alang, kecamatan Tragah, digemparkan dengan penemuan mayat wanita yang hangus terbakar. Mayat ditemukan seorang warga yang hendak pergi ke sawah. Warga lalu melaporkan temuan mayat ke polisi.
Polres Bangkalan yang tiba di lokasi kemudian memulai identifikasi. Waktu itu mayat ditemukan dalam kondisi terbakar dan ada bekas jeratan di leher, juga ada beberapa luka memar di tubuhnya. Polisi menduga wanita itu berumur tiga puluhan dan terkonfirmasi sedang hamil. Mayat kemudian dibawa ke rumah sakit untuk diautopsi.
Tak Ada Kejahatan yang Sempurna
Beberapa hari setelah mayat Pipiet ditemukan, polisi bergerak cepat dan berhasil meringkus tersangka. Kopda Andrianto yang merupakan personel TNI AL disidangkan di Pengadilan Militer. Pihak Polisi Militer kemudian menyita beberapa barang bukti terkait pembunuhan Pipiet, termasuk mobil Kopda Andrianto. Sementara Listiani disidangkan di Pengadilan Negeri Surabaya.
Keduanya kemudian didakwa atas pembunuhan berencana serta menutupi kematian korban. Pada Desember 2023 Listiani didakwa melanggar pasal 338 dan 340 KUHP tentang pembunuhan berencana dan pasal 181 KUHP tentang menghilangkan mayat untuk menyembunyikan kematiannya. Awalnya Jaksa Penuntut Umum menuntut vonis 12 tahun penjara kepada Listiani, tapi Majelis Hakim memberi hukuman lebih ringan 2 tahun, yakni 10 tahun penjara.
Sementara Kopda Andrianto didakwa dengan Pasal 340 KUHP dan Pasal 181 KUHP juncto Pasal 55 Ayat 1 KUHP atas pembunuhan berencana dan sengaja menyembunyikan kematian sang istri. Dalam sidang di Pengadilan Militer pada Desember 2023. Oditur Dwi Chrisna Wati dalam tuntutannya mangatakan bahwa, Kopda Adrianto dengan sengaja dan berencana menghilangkan nyawa istrinya. Serta secara bersama-sama berusaha menutupi kematiannya. Atas perbuatannya itu, Kopda Andrianto mendapat hukuman penjara seumur hidup. Kopda Adrianto juga dipecat dari dinas militer TNI AL secara tidak hormat.
Selama persidangan di Pengadilan Militer dan saat dijadikan saksi di Pengadilan Negeri Surabaya, Kopda Andrianto mengakui seluruh perbuatannya. Termasuk rencana pembunuhan memakai racun yang gagal terhadap istrinya. Dia juga mengaku berhubungan seks dengan Listiani sebanyak dua kali di mobil setelah bunuh sang istri.
Dia juga mengaku alasan membunuh Pipiet karena istrinya mengetahui kalau dirinya selingkuh, sebelum membunuh Pipiet, keduanya sempat terlibat pertengkaran. Selain karena ketahuan, alasan membunuh Pipiet karena Kopda Andrianto terus dikekang oleh istrinya tersebut, dia juga menyebut sering bertengkar karena masalah ekonomi. Namun, tak mungkin seorang awak KRI alami masalah ekonomi, kuat dugaan motif pembunuhan karena ketahuan selingkuh.
Quote:
Perselingkuhan Kopda Andrianto dan Listiani ini agak aneh plus unik, karena keduanya terpaut usia nyaris 13 tahun. Saat kejdian pembunuhan Kopda Andrianto berumur 35 tahun dan Listiani berumur 48 tahun. Tidak diketahui bagaimana keduanya bisa saling kenal. Berarti saat berkenalan pada 2019, Kopda Andianto berumur 31 tahun, dan Listiani berumur 44 tahun. Tapi, kalau sudah nafsu, umur pun menjadi tak penting lagi bagi kedua pelaku.
Di sisi lain, kematian Pipiet yang tragis meninggalkan luka mendalam bagi keluarga dan tetangga yang mengenalnya. Pipiet meninggalkan dua orang anak perempuan yang masing-masing berusia 8 dan 4 tahun. Tetangga juga tak menyangka jika pembunuh Pipiet adalah suaminya sendiri.
Meski tinggal di Kenjeran setelah menikah, hampir setiap hari wanita ini berkujung ke rumah orang tua yang berada di daerah Jl. Ronggowarsito Tengah RT 2 RW 10, Wonokromo. Itu karena kedua anaknya bersekolah di sana, setiap hari dia mengantar jemput anaknya.
Quote:
Menurut keterangan salah satu tetangganya yang bernama Kartini, setelah mengantar anak sekolah, Pipiet biasanya juga belanja jajanan frozen food untuk dijual lagi. Semasa hidupnya, wanita berumur 35 tahun itu juga aktif dalam kegiatan PKK di Wonokromo.
Di kalangan ibu-ibu PKK, Pipiet dikenal baik. Dia aktif mengikuti setiap kegiatan PKK di Wonokromo. Ibu-ibu PKK jelas merasa kehilangan. Padahal tanggal 6 Mei 2023, ibu-ibu PKK akan mengadakan halalbihalal.
Sekian dan terima kasih, semoga kita bisa mengambil pelajaran dari kasus ini.
Referensi: 1| 2 | 3 | 4
tf96065053 dan 5 lainnya memberi reputasi
6
716
25
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan





