- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Ketika Cinta Tak Lagi Rasional: Apa yang Membuat Orang Selingkuh?
TS
jennifersanj640
Ketika Cinta Tak Lagi Rasional: Apa yang Membuat Orang Selingkuh?

Pasti sudah pada tahu berita tentang perselingkuhan yang dilakukan oleh Julia Prastini, selebgram yang namanya melejit setelah menikah dengan seorang chef Korea bernama Na Daehoon. Perjalanan cinta mereka menarik banyak perhatian publik, karena Julia atau yang akrab disapa Jule ini merupakan seorang hafidzah Qur’an dan suaminya, Na Daehoon memilih menjadi mualaf demi cinta Jule.
Sayangnya, rumah tangga harmonis dan bahagia yang sering dibagikan bersama ketiga anak mereka mengalami keretakan akibat kabar perselingkuhan Jule dengan seorang petinju bernama Safrie Ramadhan.
Padahal, dari sudut pandang orang luar, Jule diberkahi dengan keluarga yang sangat indah. Suami tampan yang mapan, bertanggung jawab, dan sangat peduli dengan tumbuh kembang anak-anaknya. Anak-anak yang lucu, sehat, dan cerdas, serta ekonomi yang tergolong baik di umurnya yang begitu muda. Gambaran keluarga ideal kebanyakan orang.
Lalu apa yang membuat orang lain, salah satunya Jule, tetap selingkuh meskipun dikaruniai keluarga yang harmonis?

Menurut artikel Tempo, ada 4 penyebab pasangan selingkuh berdasarkan Neurosains, yaitu:
Pertama, kecanduan euforia cinta. Setelah masa awal jatuh cinta yang penuh gairah berakhir, sebagian orang salah mengartikan berkurangnya intensitas perasaan sebagai tanda cinta yang hilang. Mereka kemudian mencari sensasi baru di luar hubungan untuk mengulang kembali rasa “jatuh cinta” yang memabukkan.
Kedua, hilangnya sirkuit kontrol diri. Saat aktivitas di korteks prefrontal (bagian otak yang mengendalikan impuls dan pengambilan keputusan) menurun, seseorang menjadi lebih impulsif dan mudah tergoda tanpa mempertimbangkan konsekuensinya. Ketidakseimbangan antara dorongan limbik dan kontrol rasional inilah yang dapat mendorong perilaku berisiko seperti selingkuh.
Selain itu, faktor hormon turut memengaruhi, terutama pada pria dengan kadar tinggi yang cenderung memiliki dorongan seksual dan agresivitas lebih besar.
Studi pencitraan otak juga menemukan bahwa otak orang setia dan tidak setia memiliki pola aktivitas berbeda terhadap stimulus romantis. Karena itu, penting bagi pasangan untuk saling memahami kondisi mental dan otak masing-masing sebelum menikah, demi membangun keluarga yang sehat dan berkontribusi pada lingkungan yang lebih baik.
Selain 4 faktor Neurosains diatas, pola pikir masing-masing individu juga berpengaruh besar terhadap kecenderungan seseorang untuk berselingkuh.
Semoga kita semua terhindar dari pasangan yang tidak setia ya Gan dan Sis!
whiterangers20 dan 2 lainnya memberi reputasi
3
1.1K
15
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan