Kaskus

News

mabdulkarimAvatar border
TS
mabdulkarim
Ormas Parjal: Manusia dibantai, simbol adat dimusnahkan, kemana OAP mengadu?

Ormas Parjal: Manusia dibantai, simbol adat dimusnahkan, kemana OAP mengadu?
October 22, 2025 in Domberai, Tanah Papua
0
Penulis: Adlu Raharusun - Editor: Angela Flassy
parjal
Ronald Mambieuw bersama Nama-nama Wamena di Amban Manokwari-Jubi/dok pribadi

Manokwari, Jubi – Organisasi Masyarakat Ormas Parlemen Jalanan atau Parjal menyayangkan sikap Negara memperlakukan manudia dan simbol adat atau mahkota Papua yang dibantai dan dimusnahkan. Parjal juga mengajak semua orang Papua agar memberikan perhatian atas pembantaian 15 Orang di Intan Jaya, pengungsian warga di Moskona Utara dan Moskona Utara Jauh, Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat.
“Hari-hari ini kita Orang Papua dihadapkan dengan Pembantaian 15 Orang di Intan Jaya oleh Satgas Habema, pengungsian Warga Moskona Teluk Bintuni dan pemusnahan Mahkota Burung Cendrawasih oleh BKSDA,” kata Panglima Parlemen Jalanan Ronald Mambieuw Selasa (22/10/2025).

“Kami orang Papua kemana lagi mengadu di Negara ini, Manusia dibantai simbol yang jadi Mahkota dimusnahkan, pengungsian tanpa ada perhatian, Sumber Daya Alam Dikuras,” pintanya.

Ronald mengajak semua orang asli Papua di seluruh tanah Papua agar jangan hanya terfokus pada pembakaran Mahkota Burung Cendrawasih.

“Mari kita melihat rentetan persoalan ini sebagai satu kesatuan bukan hal yang dipisah-pisahkan, apakah pembakaran Mahkota Cendrawasih sebagai bentuk pengalihan dan perhatian semua pihak terhadap pembantaian 15 Warga dan pengungsian di Teluk Bintuni?” ujar Ronald.

Pada 15 Oktober terjadi pembunuhan terhadap 15 Warga sipil di Kabupaten Intan Jaya Provinsi Papua Tengah, kemudian pengungsian warga pasca insiden penembakan di Teluk Bintuni Papua Barat.

Anggota Majelis Rakyat Papua MRP Papua Barat Eduard Orocomna meminta perhatian Presiden Prabowo atas warga di Teluk Bintuni yang saat ini mengungsi di Hutan.

Kita semua telah melihat berita yang tersebar di berbagai media tentang kondisi masyarakat Moskona Utara yang mengungsi di hutan. Saya meminta perhatian pemerintah terutama Presiden Prabowo untuk segera mengambil tindakan. Mereka adalah masyarakat kita, penduduk kita. Bagaimana caranya agar kita bisa bekerja sama dan berkoordinasi,” kata Eduard Orocomna Senin (20/10/2925),

Eduard meminta agar para pengungsi segera dievakuasi dari hutan ke kota untuk sementara waktu. “Kita bawa mereka keluar dari hutan, tempatkan di kota dulu, kita amankan dulu semua di Ibu Kota Kabupaten Teluk Bintuni. Tugas kita adalah memberikan keamanan dan kenyamanan serta mengawasi masyarakat,” ucapnya.

Eduard menyebut bahwa kondisi pengungsi, terutama anak-anak, ibu hamil, dan tokoh agama, menjadi perhatian utama. “Kita lihat sendiri, sebagian besar masyarakat masih berada di hutan. Ada pengungsi, anak-anak sekolah, hamba-hamba Tuhan, dan ibu-ibu hamil. Mereka semua ada di hutan. Pemerintah Kabupaten Teluk Bintuni, pemerintah provinsi, Gubernur, Pangdam, dan Kapolda, bagaimana kita bisa melihat kondisi masyarakat yang mengungsi ini?” pintanya.

Sebelumnya salah satu prajurit TNI terkena tembakan kelompok Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat TPNPB OPM di Teluk Bintuni Pada 11 Oktober 2025. (*)

https://jubi.id/domberai/2025/ormas-...OIGE2MIBXf_5mQ

semoga Kementerian HAM menolong mereka


waloniAvatar border
skull18Avatar border
sangrajajawaAvatar border
sangrajajawa dan 2 lainnya memberi reputasi
1
221
3
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan