Kaskus

News

jaguarxj220Avatar border
TS
jaguarxj220
Bahlil Ajak Brasil Kembangkan Pembangkit Nuklir di Indonesia
Bloomberg Technoz, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan kementeriannya turut menjajaki kerja sama pengembangan pembangkit nuklir dengan Brasil.

Bahlil menuturkan rencana kerja sama itu telah tertuang dalam nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) Indonesia-Brasil.

Penandatanganan dokumen saling pengertian itu disaksikan Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Kamis (23/10/2025) kemarin.

“Termasuk di dalamnya dijajaki kemungkinan kerja sama nuklir,” kata Bahlil kepada awak media di Jakarta, Jumat (24/10/2025).

Bahlil mengatakan Brasil relatif memiliki pengalaman yang mumpuni untuk mengembangkan pembangkit nuklir.

Menurut dia, portofolio pembangkit nuklir di Brasil itu bisa membantu upaya pemerintah yang belakangan ingin mengadopsi pembangkit tersebut.

“Karena mereka juga punya uranium di sana dan beberapa pembangkit mereka juga sudah memakai nuklir,” kata dia.

Sebelumnya, Kementerian ESDM menargetkan pembangunan proyek pembangkit listrik tenaga nuklir atau PLTN bisa dikejar pada 2029-2032.

Sementara itu, target komersialisasinya ditetapkan pada 2032 atau lebih awal dari rencana awal pada 2039 lalu.

Rencana adopsi pembangkit nuklir itu sejalan dengan upaya pemerintah untuk menambah kapasitas pembangkit setrum sebesar 443 gigawatt (GW) dalam rancangan Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN) 2025—2060.

Belum Ada Minat

Sebelumnya, Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung membeberkan hingga kini belum ada perusahaan yang berminat untuk berinvestasi dalam pengembangan PLTN.

"Calon perusahaan belum, itu baru kajian pemerintah," kata Yuliot dalam rapat bersama Komisi XII DPR RI awal tahun ini.

Selain mendorong penggunaan PLTN, pemerintah juga akan mengembangkan pembangkit arus laut yang dimulai pada 2028—2029.

Kemudian, pengembangan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terapung secara masif memanfaatkan area waduk dan pengembangan PLTS atap.

Lalu, pengembangan PLTP secara masif baik offshore maupun onshore. Selanjutnya, pengoperasian PLTU batu bara eksisting sampai dengan power purchase agreement (PPA) berakhir dan cofiring dengan biomassa yang dilengkapi dengan carbon capture and storage (CCS).

https://www.bloombergtechnoz.com/det...-di-indonesia/

Hebat... Negara yang punya 1 PLTN dengan 2 reaktor, udah diajak bangun PLTN bareng...

Ibarat orang baru bisa merangkak, langsung disuruh ngajarin orang lain jalan..

emoticon-Leh Uga

ekasannAvatar border
kakekane.cellAvatar border
nikmatulsiti319Avatar border
nikmatulsiti319 dan 4 lainnya memberi reputasi
5
172
13
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan