- Beranda
- Komunitas
- News
- Citizen Journalism
Balita 3 Tahun di Blitar Tewas Kesetrum di Box Gardu PLN
TS
moh.yasin22
Balita 3 Tahun di Blitar Tewas Kesetrum di Box Gardu PLN

Peristiwa tragis menimpa seorang balita berusia 3 tahun berinisial A.R.R di Desa Popoh, Kecamatan Selopuro, Kabupaten Blitar. Bocah malang itu ditemukan tewas di halaman rumahnya pada Kamis (23/10/2025) siang, diduga akibat tersengat listrik dari Gardu Tiang Trafo (GTT) milik PLN.
Kejadian memilukan tersebut terjadi sekitar pukul 11.11 WIB, tepat di depan rumah sang ayah, Bangun Rohadi (37). Berdasarkan informasi yang diterima dari Kasubsi PIDM Sihumas Polres Blitar, IPDA Putut Siswahyudi, peristiwa bermula saat korban hanya tinggal di rumah bersama sang nenek, Nur Janah (53), karena anggota keluarga lain sedang bekerja.
“Ayah korban (Bangun Rohadi) sedang bekerja di cucian mobil, ibunya (Maria Ulfa) bekerja di toko, dan kakeknya (Sabar) di sawah,” jelas IPDA Putut Siswahyudi, Jumat (24/10/2025).
Sekitar pukul 08.00 WIB, nenek korban sedang mencuci, sementara A.R.R bermain di dalam rumah. Namun, sekitar pukul 11.30 WIB, Nur Janah mulai panik karena cucunya tak lagi terlihat di dalam rumah.
“Saksi (nenek) kemudian panik mencari cucunya. Saat mencari di depan rumah, ia menemukan korban sudah dalam kondisi terlentang meninggal dunia di dekat kotak gardu listrik PLN,” tambah Putut.
Saat ditemukan, korban mengenakan kaus biru dan celana cokelat muda. Petugas yang datang ke lokasi kejadian memastikan bahwa bocah tersebut sudah tidak bernyawa. Hasil pemeriksaan awal menunjukkan adanya luka bakar serius di telapak tangan kanan, yang memperkuat dugaan korban tewas akibat sengatan arus listrik.
Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), polisi menemukan dugaan kuat adanya kelalaian dari pihak terkait. Gardu listrik yang berada di dekat rumah korban diketahui dalam kondisi tidak terkunci, sehingga mudah diakses oleh siapa pun.
“Box Gardu PLN tersebut ditemukan dalam kondisi tidak dikunci oleh pihak PLN, sehingga mudah dibuka oleh siapapun, termasuk oleh korban,” tegas IPDA Putut Siswahyudi.
Pihak kepolisian kini memfokuskan penyelidikan pada dua faktor utama, yaitu kurangnya pengawasan keluarga dan keamanan fasilitas listrik milik PLN. Polisi juga telah mengamankan sejumlah barang bukti, termasuk rekaman CCTV dari toko di sekitar lokasi kejadian.
“Sebagai Rencana Tindak Lanjut (RTL), kami akan melakukan pemeriksaan terhadap petugas PLN guna mendalami dugaan kesengajaan atau kelalaian yang dilakukan petugas,” ujar Putut.
Meski duka mendalam menyelimuti, pihak keluarga korban memilih untuk tidak dilakukan autopsi terhadap jenazah A.R.R.
“Pelapor selaku ayah korban menolak untuk dilakukan autopsi, dan surat pernyataan akan segera menyusul,” pungkas IPDA Putut.
Tragedi ini menjadi peringatan keras bagi masyarakat dan pihak terkait agar lebih memperhatikan keamanan instalasi listrik, terutama yang berada di area permukiman. Pemeriksaan menyeluruh terhadap fasilitas listrik publik pun kini tengah dilakukan untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali.
INFO LENGKAPNYA DI SINI
nikmatulsiti319 memberi reputasi
1
215
5
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan