- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Danantara Bakal Terbang ke China, Nego Tenor Bunga Utang Kereta Cepat Whoosh


TS
putraFH
Danantara Bakal Terbang ke China, Nego Tenor Bunga Utang Kereta Cepat Whoosh
Bisnis.com, JAKARTA — Chief Operating Officer (COO) Danantara Dony Oskaria menyebut akan berangkat ke China untuk menyelesaikan negosiasi terkait dengan restrukturisasi utang proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB).
Kendati tidak memerinci kapan pertemuan dengan pihak China akan dilakukan, Dony menyebut tim negosiator akan mencakup pemerintah dan Danantara. Saat kunjungan tersebut, Indonesia akan menyajikan data-data sekaligus opsi restrukturisasi utang terbaik untuk kesehatan keuangan PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC).
Untuk diketahui, KCIC adalah perusahaan patungan antara China dan BUMN Indonesia yang diwakili oleh PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) dengan kepemilikan saham 60%. Mayoritas saham PSBI dimiliki oleh PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI.
"Ini menjadi poin negosiasi kami, berkaitan sama jangka waktu pinjaman, suku bunga, kemudian juga ada beberapa mata uang yang juga akan kami diskusikan dengan mereka," terangnya kepada wartawan usai rapat di kantor Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Jakarta, Kamis (23/10/2025).
Dony, yang juga menjabat sebagai Kepala Badan Pengaturan (BP) BUMN, juga memastikan bahwa proses negosiasi atas restrukturisasi utang proyek senilai US$7 miliar lebih itu selesai tahun ini.
Dia pun optimistis penyelesaian negosiasi restrukturisasi utang Kereta Cepat Jakarta-Bandung, atau Whoosh, tidak sulit dilakukan. Sebab, dia menilai kinerja keuangan dari operasional kereta peluru itu positif apabila dilihat dari segi EBITDA.
"Tinggal masalah cicilannya mau di mana kan itu aja. Jadi enggak rumit dan pasti akan kita selesaikan," tegasnya.
Sementara itu, Dony menyebut mengenai opsi penyertaan APBN melalui pengalihan prasarana KCJB ke pemerintah dalam bentuk badan layanan umum (BLU) masih dikaji. Dia menyebut akan mencari opsi terbaik dari seluruh pilihan yang ada.
Pria yang pernah menjabat Direktur Utama Holding BUMN InJourney itu meminta agar masyarakat tidak terjebak dengan perdebatan antara penyertaan APBN atau tidak dalam penyelesaian utang Kereta Cepat
"Belum tentu pakai itu [APBN] dan kami mengikuti saja. Saya harap kepada pemerintah. Danantara juga sebetulnya yang paling penting adalah bagaimana operasinya," terangnya.
Sebelumnya, Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan sempat mengutarakan bahwa China telah sepakat untuk merestrukturisasi utang proyek tersebut. Sebagai informasi, pembangunan proyek itu didanai 25% dari ekuitas China dan Indonesia di PT KCIC, serta 75% dari utang ke China Development Bank (CDB).
Luhut, yang juga menjabat Ketua Komite Kereta Cepat, mengungkapkan bahwa pihak China telah setuju terkait skema tersebut. Namun, saat ini pelaksanaannya masih tertunda.
"Kita mau lakukan tadi restrukturisasi dengan pihak China, dan itu mereka sudah setuju. Hanya kemarin pergantian pemerintahan ya tertunda," ujarnya dalam acara 1 Tahun Prabowo—Gibran, dikutip pada Rabu (22/10/2025).
https://ekonomi.bisnis.com/read/2025...a-cepat-whoosh
Ya Tuhan, kenapa aku wni?
Kendati tidak memerinci kapan pertemuan dengan pihak China akan dilakukan, Dony menyebut tim negosiator akan mencakup pemerintah dan Danantara. Saat kunjungan tersebut, Indonesia akan menyajikan data-data sekaligus opsi restrukturisasi utang terbaik untuk kesehatan keuangan PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC).
Untuk diketahui, KCIC adalah perusahaan patungan antara China dan BUMN Indonesia yang diwakili oleh PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) dengan kepemilikan saham 60%. Mayoritas saham PSBI dimiliki oleh PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI.
"Ini menjadi poin negosiasi kami, berkaitan sama jangka waktu pinjaman, suku bunga, kemudian juga ada beberapa mata uang yang juga akan kami diskusikan dengan mereka," terangnya kepada wartawan usai rapat di kantor Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Jakarta, Kamis (23/10/2025).
Dony, yang juga menjabat sebagai Kepala Badan Pengaturan (BP) BUMN, juga memastikan bahwa proses negosiasi atas restrukturisasi utang proyek senilai US$7 miliar lebih itu selesai tahun ini.
Dia pun optimistis penyelesaian negosiasi restrukturisasi utang Kereta Cepat Jakarta-Bandung, atau Whoosh, tidak sulit dilakukan. Sebab, dia menilai kinerja keuangan dari operasional kereta peluru itu positif apabila dilihat dari segi EBITDA.
"Tinggal masalah cicilannya mau di mana kan itu aja. Jadi enggak rumit dan pasti akan kita selesaikan," tegasnya.
Sementara itu, Dony menyebut mengenai opsi penyertaan APBN melalui pengalihan prasarana KCJB ke pemerintah dalam bentuk badan layanan umum (BLU) masih dikaji. Dia menyebut akan mencari opsi terbaik dari seluruh pilihan yang ada.
Pria yang pernah menjabat Direktur Utama Holding BUMN InJourney itu meminta agar masyarakat tidak terjebak dengan perdebatan antara penyertaan APBN atau tidak dalam penyelesaian utang Kereta Cepat
"Belum tentu pakai itu [APBN] dan kami mengikuti saja. Saya harap kepada pemerintah. Danantara juga sebetulnya yang paling penting adalah bagaimana operasinya," terangnya.
Sebelumnya, Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan sempat mengutarakan bahwa China telah sepakat untuk merestrukturisasi utang proyek tersebut. Sebagai informasi, pembangunan proyek itu didanai 25% dari ekuitas China dan Indonesia di PT KCIC, serta 75% dari utang ke China Development Bank (CDB).
Luhut, yang juga menjabat Ketua Komite Kereta Cepat, mengungkapkan bahwa pihak China telah setuju terkait skema tersebut. Namun, saat ini pelaksanaannya masih tertunda.
"Kita mau lakukan tadi restrukturisasi dengan pihak China, dan itu mereka sudah setuju. Hanya kemarin pergantian pemerintahan ya tertunda," ujarnya dalam acara 1 Tahun Prabowo—Gibran, dikutip pada Rabu (22/10/2025).
https://ekonomi.bisnis.com/read/2025...a-cepat-whoosh
Ya Tuhan, kenapa aku wni?
0
92
12


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan