- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Cinta Segitiga Berujung Petaka, Wanita Ini Membunuh Tunangan dari Pria Selingkuhannya
TS
si.matamalaikat
Cinta Segitiga Berujung Petaka, Wanita Ini Membunuh Tunangan dari Pria Selingkuhannya
Quote:
911: Halo ?
Penelpon: Ya, halo ? Saya pikir seorang pria masuk ke rumah tetanggaku dan menyerangnya.
911: Anda pikir seseorang telah menyerang tetanggamu ?
Penelepon: Ya, ya ! Saya melihat pria itu menyerang tetanggaku. Saya juga mendengar suara teriakan.
911: Halo ? Bisa anda berikan alamat rumah tetanggamu itu ?
Penelepon: 123 Harbor Drive, apartemen 105, Stamford.
Itu adalah sekilas percakapan antara operator 911 dan seorang penelepon wanita menjelang tengah hari pada 8 November 2002, wanita yang menelepon bilang jika ada seseorang pria yang melakukan serangan terhadap tetangganya. Penelepon itu memberi alamat tapi tidak menyebutkan nama.
Setelah penelepon mengakhiri panggilan, operator 911 melacak nomor tersebut dan menemukan bahwa panggilan itu berasal dari telepon umum di restoran Dutchess di Shippan Avenue di Stamford. Operator menelepon restoran Dutchess dan berbicara dengan seorang manajer, tapi dia tidak memperhatikan siapa pun yang mencurigakan berada di telepon umum.
Operator 911 kemudian mengirim petugas ke 123 Harbor Drive, apartemen 105, yang dia tahu itu adalah fasilitas perumahan di dekat restoran Dutchess. Saat polisi Stamford tiba di lokasi, mereka melihat pintu apartemen terbuka. Seorang wanita tergeletak di lantai berlumuran darah. Berdasarkan hasil penyelidikan, wanita itu adalah Anna Lisa Raymundo, 32 tahun. Wanita ini meninggal akibat alami luka tusukan di tubuhnya.
Quote:
Menjelang petang, pria bernama Nelson Sessler datang ke lokasi kejadian. Dia adalah pacar sekaligus tunangan Anna Lisa. Mereka telah tinggal serumah selama beberapa bulan terakhir. Polisi kemudian memberitahu Nelson tentang kejadian yang dialami tunangannya itu. Polisi kemudian juga meminta keterangan dari Nelson, dan menduga pria itu terlibat dalam pembunuhan Anna Lisa.
Anna Lisa Raymundo lahir pada bulan September 1970 di Brooklyn, New York, dari pasangan Renato dan Susan Raymundo. Keduanya berasal dari Filipina dan kemudian menetap di Amerika. Setelah meraih gelar sarjana dari Universitas Harvard di Massachusetts, Anna Lisa Raymundo melanjutkan studi magisternya di Universitas Columbia di New York.
Setelah lulus, Anna bekerja di Purdue Pharma selama beberapa tahun, dan menjabat sebagai direktur. Kehidupannya cukup mapan dan berhasil membeli kondominium di Stamford. Anna Lisa kemudian berpacaran dengan Nelson Sessler, rekan kerja di Purdue Pharma. Wanita ini kemudian pindah ke perusahaan Pharmacia di New Jersey. Saat kejadian pembunuhan, dia telah bertunangan dengan Nelson Sessler dan tinggal bersama di Stamford.
Nelson Sessler kemudian dimintai keterangan setelah kematian tunangannya, pihak berwajib sangat menaruh kecurigaan terhadap Nelson. Akan tetapi, pemeriksaan lebih lanjut menunjukan jika pria itu tidak bersalah, dan polisi tidak punya cukup bukti untuk menetapkan Nelson sebagai tersangka.
Quote:
Selama proses penyelidikan terhadap Nelson, polisi juga memeriksa rekaman kamera pengawas di Purdue Pharma, tempat Nelson bekerja. Pria itu dari pagi sampai menjelang malam masih berada di tempat kerja. Saat pulang ke rumah pada 8 November, dia baru saja menyelesaikan pekerjaannya.
Polisi kemudian menelusuri bukti lain di lokasi pembunuhan, yakni noda darah yang ada di gagang keran di wastafel. Diduga ada sampel DNA pelaku di gagang keran tersebut, kemungkinan pelaku membersihkan tangannya di wastafel setelah membunuh Anna Lisa. Polisi kemudian mengambil sampel DNA tersebut.
Selain Nelson Sessler, waktu itu polisi tidak menemukan orang lain yang dicurigai sebagai pelaku. Melihat kondisi pintu rumah tidak alami kerusakan, pelaku pasti orang yang dikenal oleh korban. Sementara barang berharga korban tidak diambil, menunjukan jika itu bukan kasus perampokan. Namun, karena minimnya petunjuk, sampai awal tahun 2003, polisi gagal mengungkap identitas pelaku.
Sex Game yang Hampir Merenggut Nyawa
Pada 23 Maret 2003, di sebuah kondominium di Pleasantville, Westchester County, jaraknya sekitar 40 km dari Stamford, negara bagian Connecticut, lokasi Anna Lisa dibunuh 5 bulan sebelumnya. Seorang laki-laki bernama Paul Christos nyaris kehilangan nyawanya akibat mendapat 3 tusukan di dadanya. Satu tusukan mengarah tepat ke bagian jantung dan membuatnya hampir kehilangan nyawa. Ironisnya, orang yang hampir merenggut hidupnya itu adalah istrinya sendiri yang bernama Sheila Davalloo.
Sheila dan Paul memainkan sex game. Sheila yang menawarkan permainan itu. Sheila minta diborgol dan ditutup matanya, selanjutnya Paul diminta menempelkan benda ke kulit Sheila untuk ditebak namanya. Sheila bilang, mereka akan melakukannya secara bergantian, Paul mendapat giliran kedua setelah Sheila. Sang suami sama sekali tak curiga, dan menuruti permintaan istrinya.
Setelah Sheila selesai dengan permainan yang pertama, kini tiba giliran Paul. Kedua tangan pria itu diborgol dan matanya ditutup, Paul diminta berbaring terlentang. Sheila kemudian duduk tepat di atas perutnya. Paul mulai merasakan beban berat saat sang istri menindihnya, tapi karena matanya ditutup, dia tidak mengetahui apa yang menindih tubuhnya tersebut ?
Tak berselang lama, Paul merasakan ada benda tajam yang menyentuh bagian dadanya. Benda itu ternyata pisau dapur kecil. Sheila telah menusuknya dua kali ! Wanita itu kemudian berkata: "Oh Tuhan ! Aku tidak sengaja melukaimu ! Kamu mengeluarkan banyak darah !"
Paul pun ketar-ketir dan berkeringat dingin setelah mendengar ucapan sang istri, dia meminta sang istri membuka penutup mata dan borgol. Tapi, hanya penutup mata saja yang dibuka, karena dia berdalih kunci borgol tidak bisa ditemukan. Paul meminta Sheila untuk segera menghubungi 911 untuk mengirim ambulance. Sheila pun setuju, dan meninggalkan Paul dalam kondisi berdarah dengan tangan terborgol.
Quote:
Paul tak menyadari berapa lama Sheila menelepon 911, dengan kondisi berdarah, dia hanya bisa pasrah, berharap ambulance segera datang. Tapi, harapan itu seakan sirna, karena setelah 1 jam Sheila menelepon 911, ambulace dan petugas medis tak kunjung datang.
Sheila kemudian datang untuk melihat kondisi Paul yang masih tergeletak di lantai kamar, Paul kemudian meminta istrinya untuk membawanya ke rumah sakit. Sheila setuju, borgol di tangannya dinuka. Wanita itu membawa suaminya menuju rumah sakit memakai sedan 4 pintu, Paul kemudian duduk di kabin penumpang, istrinya menyetir.
Quote:
Saat sampai di parkiran rumah sakit Westchester, Sheila segera membuka pintu kabin penumpang sebelah kanan, tempat suaminya duduk. Dia lalu menusuk lagi Paul untuk ketiga kalinya. Waktu itu, suaminya tidak menyadari jika sang istri membawa pisau. Sebelum Sheila menusuknya untuk yang keempat kali, Paul dengan kondisi terluka parah berhasil merebut pisau tersebut dan membuangnya.
Pria itu mendorong istrinya agar dia bisa keluar dari mobil, dengan kondisi luka parah, dia berteriak meminta tolong. Orang-orang di rumah sakit langsung sigap membantu Paul, sementara istrinya masuk ke dalam mobil lalu kabur. Pria itu kemudian menjalani operasi, meski mengalami luka parah. Nyawanya masih tertolong.
Dua Kasus Penusukan yang Saling Berhubungan
Polisi di Weschester County bergerak cepat setelah mendapat informasi laporan penusukan di parkiran rumah sakit, mereka lalu menangkap Sheila Davalloo. Wanita ini dibawa ke kantor polisi untuk diinterogasi. Detektif polisi yang mencoba meminta keterangan dari Sheila tampak kesal, karena wanita itu terus menolak tuduhan percobaan pembunuhan atas suaminya.
Sheila berdalih, luka yang dialami suaminya akibat kecelakaan, karena kurangnya kehati-hatian dirinya dalam memakai benda tajam itu. Tapi, detektif polisi tidak percaya begitu saja. Polisi kemudian memeriksa ponsel Sheila, karena menurut Paul, dia telah meminta istrinya menghubungi 911 untuk dikirimkan ambulance. Tapi, ambulance itu tak pernah datang.
Polisi yang memeriksa ponsel Sheila, menemuka jika wanita itu tak pernah menelepon 911. Tapi, dia malah menelepon pria bernama Nelson Sessler. Saat Paul dirawat di rumah sakit dan Sheila diinterogasi detektif, polisi sudah berada di kondominium di Pleasantville, rumah Sheila dan Paul, untuk mengamankan lokasi dan mencari barang bukti.
Quote:
Saat polisi sedang mengamankan lokasi kejadian penusukan, pria bernama Nelson Sessler datang ke rumah pasangan suami istri tersebut. Dia kaget karena ada banyak polisi. Polisi kemudian memberi tahu Nelson bahwa, telah terjadi pertengkaran rumah tangga antara Sheila dan Christos.
Pertengkaran itu menyebabkan sang suami dirawat di rumah sakit dan istrinya di kantor polisi. Diketahui bahwa, Nelson datang ke lokasi kejadian atas permintaan Sheila. Karena wanita yang akan ditemuinya sedang diinterogasi polisi, Nelson putuskan untuk pulang.
Quote:
Beberapa hari kemudian, setelah membaca artikel di surat kabar tentang penusukan yang dilakukan Sheila, Nelson menghubungi kepolisian Stamford dan memberi tahu mereka, jika wanita bernama Sheila harus ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus kematian Anna Lisa.
Nelson juga memberi tahu polisi tentang hubungan gelapnya dengan terdakwa dan Anna Lisa. Menyebut jika Sheila adalah selingkuhannya, dengan menambahkan, dia tidak tahu jika wanita itu telah menikah. Karena Sheila mengaku kepadanya sebagai seorang janda.
Nelson mengungkapkan, dia datang pada tanggal 23 Maret 2003, karena Sheila mengajak untuk makam malam. Dia tidak tahu, jika waktu itu Sheila mencoba membunuh suaminya. Dari keterangan ini, ternyata Sheila tidak menelepon 911 setelah menusuk suaminya, tapi justru menelepon selingkuhannya untuk makan malam.
Beberapa hari setelah penusukan Paul Christos, kepolisian Stamford menghubungi Paul dan memberitahunya tentang kematian Anna Lisa Raymundo. Paul bersedia membantu penyelidikan, dia kemudian memberikan beberapa pernyataan tertulis dan rekaman telepon terdakwa kepada petugas.
Kejahatan Terbongkar
Kasus penyelidikan terhadap Sheila Davalloo (umur 34 tahun waktu itu) pada akhirnya melibatkan polisi Stamford dan polisi Westchester, tersangka akan menjalani persidangan dan tuntutan di dua negara bagian. Tak lama setelah mencoba membunuh sang suami, polisi menetapkan Sheila sebagai tersangka, meski wanita itu terus membantah dan mengaku tak bersalah.
Namun, detektf wanita Alison Carpentier yang menagani kasus tersebut tidak bergeming dan memaksa Sheila untuk masuk penjara. Beberapa bulan setelah kasus Sheila, detektif Greg Holt dari kepolisian Stamford dapat telepon dari seorang teman sesama polisi, Tom Mcginty. Temannya itu bilang, ada kecocokan DNA dan sidik jari yang ditemukan di lokasi pembunuhan Anna Lisa Raymundo dan di kondominium Sheila, tempat dia menusuk suaminya.
Mendengar hal itu, Greg Holt langsung memeriksa DNA dan sidik jari itu. Benar saja, ada kecocokan antara sidik jari dan DNA dengan milik Sheila. Artinya, wanita tersebut adalah pelaku pembunuhan Anna Lisa. Dalam aksi pembunuhan memakai pisau, jika pelaku menusuk secara berulang, pasti ada momen pisau itu melukai tangannya sendiri.
DNA dan sidik jari Sheila ditemukan di keran yang ada di wastafel, setelah membunuh Anna Lisa dia membasuh tangannya yang berlumur darah di wastafel tersebut. Tapi, tak ada kejahatan yang sempurna, darah dan sidik jari Sheila pada akhirnya membimbing dirinya menuju penjara.
Quote:
Pada 2004, Sheila Davallo menghadapi sidang atas percobaan pembunuhan terhadap suaminya dan dakwaan atas pembunuhan Anna Lisa. Atas percobaan pembunuhan terhadap sang suami, dia mendapat hukuman penjara selama 25 tahun. Untuk pembunuhan Anna Lisa, Sheila dinyatakan bersalah pada 2008, vonis dijatuhkan pada 30 Desember 2012. Sheila mendapat hukuman penjara selama 50 tahun.
Dalam persidangan pada Desember 2012, juga diputar rekaman telepon operator 911 dan seorang wanita. Wanita itu menyebut telah terjadi serangan terhadap tetangganya yang dilakukan seorang pria, tapi wanita itu tidak memberitahu namanya kepada operator 911.
Setelah dilakukan penyelidikan, ternyata yang menelepon 911 adalah Sheila Davalloo sendiri. Dia menelepon setelah membunuh Anna Lisa Raymundo. Paul Christos, mantan suami Sheila di persidangan juga membenarkan, jika suara wanita yang menelepon 911 pada 8 November 2002 adalah Sheila.
Wanita tersebut menelepon 911 dan memberi laporan palsu terkait seorang pria yang menyerang Anna Lisa Raymundo, padahal yang melakukan serangan adalah Sheila sendiri. Dia memberi laporan palsu, agar polisi percaya ceritanya sehingga dia tidak akan ditangkap dan dijadikan tersangka.
Hukuman ini harus dilakukan secara berurutan, pertama Sheila harus menjalani hukuman 25 tahun di penjars negara bagian New York. Setelah hukuman itu selesai, dia harus melanjutkan tinggal di penjara negara bagian Connecticut selama 50 tahun. Artinya Sheila Davalloo baru bisa bebas pada 2079 saat berusia 110 tahun.
Karena sudah kepanjangan, lanjut post #2 ya 

Referensi: TheCinemaholic.com| Stamford Advocate | FindLaw | New York Post
fachri15 dan 3 lainnya memberi reputasi
4
453
7
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan








