PT Djarum terus berkompromi melanjutkan program Rumah Sederhana Layak Huni (RSLH) di Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Tahun ini ada 10 rumah warga yang direnov atau dibangun ulang dengan total biaya sekitar Rp600 juta. Ini jadi kunjungan kedua ke Demak setelah 2022 juga ngerapiin 10 rumah biar aman, nyaman, dan sehat buat ditinggali.



Salah satu penerima, Bu Sujarnidari Dusun Jragung, hidup bareng delapan anggota keluarga. Kondisi rumah sebelumnya sudah parah. Pas hujan angin bisa masuk, dinding kayu ada yang jebol, dan nyamuk banyak. Anak kecil sampai pernah kedinginan. Harapan buat perbaiki rumah ada, tapi biaya nihil karena pekerjaan beliau asisten rumah tangga.

Begitu terpilih di program RSLH, keluarganya lega. Mereka sekarang punya rumah yang lebih layak dan nyaman. Ucapan terima kasih pun mengalir buat PT Djarum yang bantu realisasikan kebutuhan dasar bareng warga sekitar.
Apresiasi dari Pemda

Sekda Demak, Akhmad Sugiharto, ngasih jempol buat kolaborasi swasta dan pemda yang nyata-nyata bantu pengentasan kemiskinan. Harapannya, rumah yang layak bikin warga makin optimistis, produktif, dan kualitas hidup naik kelas. Intinya selaras sama program ketahanan sosial yang berkelanjutan di Demak.
Dari Pihak Djarum

Achmad Budiharto, GM Community Development PT Djarum, bilang kalau RSLH ini bukan sekadar bangun fisik rumah. Rumah itu ruang interaksi keluarga. Kalau huniannya aman, nyaman, dan sehat, interaksi jadi positif dan produktif. Dampaknya bisa ke ekonomi keluarga bahkan lingkungan sekitar.



Program RSLH pakai skema total intervensi, artinya penerima bantuan tidak keluar biaya. Warga sekitar juga dilibatkan di proses pembangunan. Standarnya tiga aspek dasar: aman, nyaman, sehat.

Beberapa upgrade yang kelihatan:
* Luas bangunan nambahsekitar 3,5 meter persegi dari semula 30 meter persegi
* Kamar mandi dipindah ke area belakang biar lebih higienis, tidak lagi mepet dapur.


Renov 10 rumah di Demak ini bagian dari target 350 rumahdi Jawa Tengah sepanjang 2025, mencakup Kudus, Temanggung, Demak, dan beberapa kabupaten lain. Kalau ditarik mundur dari 2022, total rumah yang sudah dan akan dibenahi sampai akhir tahun nanti tembus 620 unit di wilayah Jateng.

Kalau ada agan sista dari Demak atau Jateng yang lihat dampaknya langsung, boleh dong cerita di kolom komentar. Menurut kalian, intervensi model gini paling kerasa manfaatnya di bagian mana dulu, struktur rumah, sanitasi, atau justru ke semangat usaha keluarga penerima?