TS
kaskus.infoforum
Medali Terakhir Hilda Christina untuk Papua Barat

Ada rasa haru di balik senyum yang ditunjukkan Hilda Christina Blandina Silubun usai memastikan medali perunggu untuk Papua Barat di nomor Randori Perorangan Kelas 55 Kg Putri cabang Shorinji Kempo PON Bela Diri 2025 di Kudus.
Bagi Hilda, medali ini bukan sekadar hasil dari perjuangan panjang, tapi juga penanda berakhirnya perjalanan panjangnya di dunia bela diri. Hilda berkenalan dengan shorinji kempo sejak ia berusia 12 tahun, saat duduk di SMP. Ketika kuliah pada 2008, Hilda mendapat kepercayaan mewakili Papua Barat mengikuti PON di Kalimantan Timur. Kepercayaan itu dibayarnya dengan emas.
“Sudah lebih dari 20 tahun saya di bela diri. Ini medan terakhir saya. Kurang lebih 12 tahun saya bermain di PON, dan PON Bela Diri ini adalah akhir dari karier saya sebagai atlet.” ujar Hilda dengan nada tenang, namun penuh makna.
Peraih emas Shorinji Kempo di nomor Randori Perorangan Putri 50 Kg PON 2021 Papua ini mengaku tak menyangka masih bisa menutup kariernya dengan raihan medali. Latihan mandiri yang dijalaninya membuat hasil perunggu kali ini terasa begitu berarti.
“Kalau dibilang kecewa, tidak juga. Saya justru bangga bisa sampai di tahap ini. Persiapan saya pribadi tidak maksimal karena banyak latihan sendiri, tapi puji Tuhan masih bisa diberikan hasil terbaik. Ini medali terakhir saya sebagai atlet,” tutur Hilda.
Meski menutup lembaran karier sebagai atlet, Hilda tak benar-benar meninggalkan dunia kempo. Ia sudah menyiapkan langkah berikutnya, yakni melatih generasi muda di Papua Barat. “Saya tetap akan berlatih dan fokus pada pembinaan usia dini. Sudah waktunya saya berbagi pengalaman,” katanya.
Keputusan pensiun diambil bukan karena kehilangan semangat, melainkan karena faktor usia. Usianya kini yang menginjak 35 tahun, Hilda merasa sudah saatnya memberi ruang bagi atlet muda untuk melanjutkan estafet prestasi.
“Faktor usia jadi pertimbangan. Tapi saya bangga, di usia ini saya masih bisa memberikan yang terbaik untuk Papua Barat. Umur boleh tua, tapi jiwa harus tetap muda,” ucapnya sambil tersenyum.
Medali perunggu di Kudus menjadi penutup yang indah bagi perjalanan panjang Hilda di dunia Shorinji Kempo. Sebuah akhir yang sederhana, namun penuh arti bagi kenshi yang mengabdikan diri di atas tatami
azhuramasda memberi reputasi
1
9
0
Komentar yang asik ya
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan