Kaskus

Tech

indrakurn323Avatar border
TS
indrakurn323
Penambangan Bitcoin Kini Lebih Mudah, Tapi Hanya Sementara Saat Hashrate Terus Naik
Kesulitan penambangan Bitcoin (BTC) baru-baru ini turun ke 146,7 triliun pada Jumat lalu, tepat ketika hashrate jaringan — total kekuatan komputasi yang menjaga keamanan blockchain — mencapai rekor baru di atas 1,2 triliun hash per detik. Meski terjadi penurunan sekitar 2,7% dari rekor sebelumnya di 150,8 triliun, aktivitas jaringan masih berada di level tinggi. Data dari CryptoQuant memperlihatkan bahwa hashrate tetap kuat di kisaran tersebut, menandakan para penambang masih bersaing ketat untuk memvalidasi blok meski tingkat kesulitannya menurun.
CoinWarz memperkirakan penyesuaian berikutnya akan terjadi pada 29 Oktober 2025, dengan kenaikan dari 146,72 T ke 156,92 T. Artinya, dalam sekitar 1.474 blok mendatang, tingkat kesulitan menambang Bitcoin diperkirakan akan naik lagi. Ini menunjukkan bahwa jaringan Bitcoin semakin kuat dan aman, namun juga berarti biaya operasional penambang akan meningkat.
Kenaikan hashrate memaksa para penambang untuk mengerahkan lebih banyak energi dan sumber daya agar tetap kompetitif. Di sisi lain, margin keuntungan semakin tertekan karena fluktuasi harga pasar, pengurangan hadiah blok (block reward), serta kebijakan perdagangan global yang tidak menentu. Beberapa negara bahkan menghadapi kenaikan harga perangkat keras akibat tarif impor baru yang diberlakukan oleh pemerintahan Donald Trump, membuat biaya pembelian mesin rig melonjak di sejumlah wilayah.
Untuk menghadapi situasi tersebut, perusahaan tambang besar seperti Core Scientific, Hut 8, dan IREN mulai melakukan diversifikasi bisnis. Mereka memperluas fokus ke sektor pusat data berbasis AI (Artificial Intelligence) dan komputasi performa tinggi (HPC) sebagai sumber pendapatan alternatif. Namun langkah ini juga memunculkan persaingan baru, terutama dalam hal konsumsi energi, karena baik penambang kripto maupun operator pusat data sama-sama membutuhkan daya listrik dalam jumlah besar.
Selain itu, ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan Tiongkok ikut memperumit situasi. Pembatasan ekspor terhadap chip dan prosesor membuat rantai pasok perangkat keras semakin terbatas, terutama bagi perusahaan tambang yang beroperasi lintas negara.
Secara keseluruhan, meskipun kesulitan penambangan Bitcoin sempat turun, prospek jangka panjang industri ini tetap penuh tantangan. Hashrate yang tinggi memang menunjukkan ketahanan jaringan, tetapi tekanan terhadap profitabilitas para penambang kian besar. Dengan biaya energi yang naik, regulasi yang berubah, dan persaingan global yang ketat, industri penambangan kripto kini berada di titik di mana inovasi dan efisiensi menjadi kunci untuk bertahan.

Source

0
7
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan