Kaskus

News

nadaramadhan20Avatar border
TS
nadaramadhan20
Museum Louvre Dibobol, Pencuri Gasak Mahkota dalam 4 Menit
Museum Louvre Dibobol, Pencuri Gasak Mahkota dalam 4 Menit
Tim penyidik berada di lokasi setelah perampokan di Museum Louvre, Paris, di area yang diduga menjadi titik masuk para pencuri menggunakan cherry picker
Foto: Florian Poitout/ABACA/picture alliance


Dalam aksi yang hanya berlangsung beberapa menit pada Minggu (19/10) pagi di museum paling ramai di dunia, Louvre, sekelompok pencuri menggunakan basket lift untuk naik ke dinding luar. Mereka membongkar jendela, menghancurkan kotak kaca pajangan, lalu kabur membawa perhiasan tak ternilai dari era Napoleon, menurut keterangan pejabat setempat.

Perampokan ini terjadi sekitar 30 menit setelah museum dibuka, saat pengunjung sudah mulai masuk. Aksi ini menjadi salah satu pencurian museum paling mencolok dalam ingatan publik, dan terjadi di tengah keluhan staf tentang kepadatan pengunjung dan kurangnya petugas keamanan.

Lokasi pencurian hanya berjarak 250 meter dari lukisan Mona Lisa. Menteri Kebudayaan Prancis Rachida Dati menyebut aksi ini sebagai “operasi profesional selama empat menit.”

Salah satu benda yang dicuri, mahkota kekaisaran milik Permaisuri Eugénie, istri Napoleon III, yang dihiasi lebih dari 1.300 berlian, ditemukan rusak di luar museum.

Foto-foto dari lokasi menunjukkan turis kebingungan diarahkan keluar dari piramida kaca dan halaman museum, sementara polisi menutup jalan-jalan di sekitar Sungai Seine.

Lift yang digunakan pencuri, dibawa sendiri dan kemudian disingkirkan, menjadi titik masuk mereka. Pengamat menyebut ini sebagai celah keamanan yang mencolok: bagaimana alat berat bisa dibawa ke museum tanpa terdeteksi.

Museum yang sudah kewalahan

Sekitar pukul 09.30 pagi, beberapa pelaku membobol jendela dengan alat pemotong kaca dan langsung menuju kotak pajangan. Menteri Dalam Negeri Prancis Laurent Nunez mengatakan mereka masuk dari sisi sungai menggunakan lift keranjang untuk mencapai galeri tempat koleksi kerajaan dipajang.

Target mereka adalah Galeri Apollon yang menyimpan Permata Mahkota, termasuk berlian Regent, Sancy, dan Hortensia.

Para pencuri menghancurkan dua kotak pajangan dan kabur menggunakan sepeda motor. Tidak ada korban luka. Alarm berbunyi membuat petugas Louvre segera datang ke lokasi, memaksa pelaku melarikan diri, tetapi barang-barang berharga sudah raib.

Menurut pejabat, delapan benda berhasil dicuri: mahkota safir, kalung, dan satu anting dari set milik ratu abad ke-19 Marie-Amélie dan Hortense; kalung serta anting zamrud milik Permaisuri Marie-Louise, istri kedua Napoleon Bonaparte; bros berbentuk wadah relikwi; mahkota Permaisuri Eugénie; dan bros besar berbentuk pita miliknya, bagian dari satu set perhiasan kekaisaran abad ke-19 yang sangat berharga.

"Itu perampokan besar,” kata Nunez. Ia menambahkan bahwa sistem keamanan Louvre sebenarnya sudah diperkuat dalam beberapa tahun terakhir dan akan ditingkatkan lagi melalui rencana renovasi besar-besaran. Peningkatan itu mencakup pemasangan kamera generasi baru, sistem deteksi perimeter, dan ruang kontrol keamanan yang lebih modern. Namun, para pengamat menilai semua itu datang terlambat.

Louvre ditutup sepanjang hari Minggu (19/10) untuk penyelidikan forensik. Polisi menutup gerbang, mengosongkan halaman, dan menutup jalan-jalan di sekitar Sungai Seine.

Pencurian di siang hari saat museum beroperasi sangat jarang. Melakukan hal semacam itu di Louvre ketika pengunjung sedang berada di dalam menjadikannya salah satu perampokan paling berani di Eropa dalam beberapa dekade terakhir, setidaknya sejak kasus pencurian di museum Green Vault Dresden pada 2019.

Kasus ini juga menyoroti masalah lama yang belum terselesaikan di Louvre, yaitu lonjakan jumlah pengunjung dan kekurangan staf. Pada Juni lalu, museum sempat menunda pembukaan karena aksi mogok staf yang menuntut penanganan serius terhadap kepadatan pengunjung dan minimnya tenaga kerja. Serikat pekerja menilai pariwisata massal membuat pengawasan lemah karena terlalu sedikit petugas untuk mengawasi banyak ruangan, apalagi di area pertemuan antara zona renovasi, jalur logistik, dan arus wisatawan.

Keamanan di sekitar karya-karya terkenal tetap sangat ketat. Mona Lisa disimpan di balik kaca antipeluru dalam kotak berpendingin udara. Namun, pencurian kali ini memperlihatkan bahwa perlindungan tidak merata di seluruh museum yang memiliki lebih dari 33.000 koleksi.

Kasus ini menjadi pukulan baru bagi Louvre
"Bagaimana bisa mereka naik lift ke jendela dan mencuri perhiasan di siang hari?” ujar Magali Cunel, seorang guru dari Lyon. "Sulit dipercaya museum sebesar ini punya celah keamanan seperti itu.”

Louvre memang punya sejarah panjang pencurian dan upaya perampokan. Yang paling terkenal terjadi pada 1911 ketika Mona Lisa dicuri oleh Vincenzo Peruggia dan baru ditemukan dua tahun kemudian di Florence. Pada 1956, seorang pengunjung melempar batu ke arah lukisan itu dan merusak cat di dekat siku kirinya, membuat museum kemudian menempatkannya di balik kaca pelindung.

Kini bekas istana kerajaan itu menjadi rumah bagi sejumlah mahakarya peradaban dunia: Mona Lisa karya Leonardo da Vinci, patung Venus de Milo, Winged Victory of Samothrace di tangga Daru, ukiran hukum Code of Hammurabi, Liberty Leading the People karya Delacroix, dan The Raft of the Medusa karya Géricault. Koleksi dari Mesopotamia, Mesir, dunia klasik, hingga para maestro Eropa ini menarik hingga 30.000 pengunjung setiap hari. Saat ini penyidik menyisir koridor berlapis emas itu mencari petunjuk.

Pemeriksaan oleh tim forensik

Tim forensik kini memeriksa lokasi pencurian dan akses-akses di sekitarnya sambil melakukan pendataan penuh terhadap koleksi, kata pihak berwenang. Barang yang dicuri disebut memiliki nilai sejarah yang tidak bisa dihitung dengan uang.

Kemungkinan barang-barang itu sulit ditemukan kembali. "Kecil sekali kemungkinan perhiasan ini akan terlihat lagi,” kata Tobias Kormind, Direktur Pelaksana 77 Diamonds. "Kelompok profesional biasanya akan membongkar dan memotong ulang batu-batu besar yang mudah dikenali agar tidak terlacak sehingga asal-usulnya benar-benar hilang.”

Beberapa hal masih belum terjawab, termasuk berapa banyak orang yang terlibat dan apakah mereka mendapat bantuan dari dalam. Menurut laporan media Prancis, pelaku berjumlah empat orang: dua berpakaian seperti pekerja konstruksi dengan rompi kuning di atas lift, dan dua lainnya menunggu di skuter. Pihak berwenang belum memberi komentar resmi.

Penyidik kini memeriksa rekaman CCTV dari sayap Denon dan sisi tepi sungai, meneliti basket lift yang digunakan untuk mencapai galeri, dan mewawancarai staf yang sedang bertugas ketika museum dibuka.

Sumber DW
Diubah oleh nadaramadhan20 20-10-2025 13:55
tepsuzotAvatar border
tepsuzot memberi reputasi
1
528
13
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan