Papua akhirnya pecah telur dalam perolehan medali dengan raihan satu perak dan satu perunggu, pada hari kedelapan pelaksanaan PON Bela Diri Kudus 2025, Minggu (19/10). Satu perunggu dari cabor sambo dan satu perak dari cabor shorinji kempo menegaskan kehadiran para atlet dari Tanah Papua.

Medali pertama datang dari atlet kontingen Papua Selatan, Akbar Damar Rafly, yang bertarung di Sambo Combat Putra -64kg. Pesambo berusia 18 tahun yang baru selesai sekolah tingkat atas ini mengaku bangga bisa meraih medali perdana untuk tanah kelahirannya.

"Latihan gila-gilaan dan tak pernah bosan. Ini hasilnya untuk Papua. Saya berusaha di kejuaraan lain nantinya, yakin tentu bisa mendapat hasil maksimal, emas," katanya, sekaligus berharap hasil ini menjadikan jalur prestasi terbuka untuk dirinya bisa masuk kesatuan polisi atau tentara.

Sementara itu, Papua Induk melalui atletnya Siti Safina Rahareng, berhasil menyumbang satu perak dari cabor Shorinji Kempo di nomor Embu Tandoku Yudansha Putri. Meski menargetkan emas tapi hanya berhasil meraih perak, Siti tetap puas dan senang bisa berkontribusi lebih untuk kontingen yang dicintainya.

"Alhamdulilah saya senang sekali karena ini tantangan tersendiri buat saya karena biasanya main regu tapi kali ini main tunggal dan akhirnya tantangan ini berhasil. Semangat dan mental baja saja untuk Papua," ujarnya.

PON Bela Diri Kudus 2025 masih terisa tujuh hari dan cabor Pencak Silat, Sambo dan Shorinji Kempo masih berlanjut. Selain itu ada pula tiga cabor lainnya yang akan dipertandingkan.

Artinya para atlet dari timur Indonesia masih punya kesempatan untuk terus mempersembahkan yang terbaik bagi provinsi mereka. Datang dan dukung perjuangan mereka di Djarum Arena, GOR Kaliputu Kudus, Jawa Tengah.