Hari terakhir cabang olahraga Tarung Derajat di PON Bela Diri 2025, Kamis 16 Oktober 2025, akan jadi panggung penentuan bagi dua provinsi yang tampil konsisten sejak awal kompetisi, yakni Bali dan Jawa Timur. Kedua kontingen ini sama-sama menunjukkan dominasi di nomor tarung putra dan seni gerak yang digelar di Djarum Arena 3A, Kaliputu, Kudus.

Dari tujuh nomor tarung putra, Bali berhasil meloloskan tiga wakilnya ke partai final dan dua di antaranya berujung kemenangan. Lewat penampilan apiknya, I Ketut Riyan Abadi berhasil menumbangkan Satriawan Drajat asal Jatim di kelas 49,1–52 kg.

Sementara Komang Herdayadika kembali mempersembahkan emas setelah mengalahkan Abiem Aodra Laga dari Riau di kelas 67,1–70 kg. Satu partai lain, antara Aryo Pandu Pamungkas asal Jatim dan Ida Bagus Tantramwima asal Bali, berlangsung sengit dan menjadi bukti dominasi dua provinsi ini di puncak tarung putra.

Di sisi lain, Jawa Timur menutup hari dengan catatan yang cukup impresif. Selain menembus sejumlah partai final di nomor tarung, kontingen ini juga menorehkan hasil terbaik di nomor seni gerak. Pasangan Septian Ego dan Mohammad Rizki Putra sukses merebut posisi pertama di nomor gerak getar putra, yang jadi momentum yang memperkokoh posisi Jawa Timur di daftar perolehan medali.

Persaingan ketat juga terlihat di sektor putri. Kontingen Nusa Tenggara Barat (NTB) kembali menjadi pesaing kuat setelah mengirimkan talenta-talenta terbaiknya di beberapa nomor final, termasuk tarung 45,1–50 kg dan 58,1–62 kg. Meskipun belum semua partai yang dihadapi berakhir dengan kemenangan, tetapi performa mereka menunjukkan peningkatan signifikan dibanding hari-hari sebelumnya.

Secara keseluruhan, cabang Tarung Derajat menutup rangkaian pertandingan PON Bela Diri 2025 dengan atmosfer yang kompetitif namun tetap menjaga sportivitas tinggi. Beberapa provinsi mulai dari Bali, Jawa Timur, hingga NTB berhasil mencuri perhatian di cabang ini, yang menunjukkan persaingna yang menarik.

Bagi tuan rumah yakni kota Kudus, keberhasilan dalam menyelenggarakan seluruh partai hingga final tanpa kendala besar jadi catatan positif tersendiri. Djarum Arena kembali mendapat pujian sebagai venue yang berstandar tinggi dan mampu menampung antusiasme besar penonton sepanjang pekan pertandingan.