- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Mencekam, Warga Geruduk RS Bhayangkara dan Polres Lumajang Protes Kematian


TS
mabdulkarim
Mencekam, Warga Geruduk RS Bhayangkara dan Polres Lumajang Protes Kematian
Mencekam, Warga Geruduk RS Bhayangkara dan Polres Lumajang Protes Kematian Terduga Pelaku Curwan

Tayang: Senin, 13 Oktober 2025 08:35 WIB | Diperbarui: Senin, 13 Oktober 2025 08:57 WIB
Editor: Sri Wahyuni
zoom-inlihat fotoMencekam, Warga Geruduk RS Bhayangkara dan Polres Lumajang Protes Kematian Terduga Pelaku Curwan
TribunMataraman.com/Tangkapan Layar
Foto tangkapan layar video: Peristiwa menunjukkan situasi mencekam terjadi di Lumajang pada Minggu (12/10/2025) malam. Diketahui puluhan warga Desa Ranu Wurung, Kecamatan Randuagung, mendatangi RS Bhayangkara Lumajang setelah menerima kabar meninggalnya Rudi Kelvin, seorang warga Ranu Wurung.
A-
A+
TRIBUNMATARAMAN.COM I LUMAJANG - Situasi mencekam terjadi di dua instansi di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Minggu (12/10/2025) malam.
Sebabnya, puluhan warga Desa Ranu Wurung, Kecamatan Randuagung, Lumajang menggeruduk dua instansi itu.
Kedua instansi itu adalah RS Bhayangkara Lumajang, dan Polres Lumajang.
Semuanya bermula ketika warga mendatangi RS Bhayangkara Lumajang setelah menerima kabar meninggalnya Rudi H, seorang warga Ranu Wurung.
Rudi diketahui sehari sebelumnya diamankan polisi karena diduga terlibat pencurian hewan ternak.
Kedatangan warga memicu ketegangan dengan pihak rumah sakit. Mereka mempertanyakan penyebab kematian Rudi yang dianggap tidak wajar.
Informasi menyebutkan jika mendiang Rudi sebelumnya dalam kondisi sehat saat diamankan dari rumahnya. Hal itu membuat berbagai dugaan muncul di kalangan warga.
Suasana kian panas ketika massa mencoba menerobos masuk ke ruang perawatan jenazah sambil berteriak.
Petugas rumah sakit berusaha menahan, namun warga tetap mendesak hingga akhirnya mengikuti proses autopsi ke RSUD dr. Haryoto Lumajang.
Tak berhenti di rumah sakit, gelombang protes berlanjut ke Polres Lumajang.
Sekitar pukul 20.14 WIB, puluhan warga mendatangi markas kepolisian. Petugas yang telah bersiaga di dalam gerbang mencoba melakukan pengamanan, namun massa yang sudah emosi merusak portal dan menerobos masuk.
Lemparan helm, papan nama, hingga batu diarahkan ke aparat yang berjaga. Bagian kaca di salah satu bagian bangunan di Polres Lumajang tampak retak akibat lemparan benda tumpul, sementara sejumlah kendaraan yang terparkir mengalami kerusakan.
Polisi kemudian bergerak cepat membubarkan massa dan mengamankan sejumlah orang yang dianggap melakukan tindakan anarkis.
Sementara itu, Kasi Humas Polres Lumajang, Ipda Untoro, dalam keterangannya menyebut total 18 orang diamankan.
Menurutnya, pemicu kericuhan adalah kematian tersangka kasus curwan di RS Bhayangkara.
Ia memastikan situasi sudah kembali terkendali.
“Saat ini ada 18 orang yang kita amankan dan sedang kita lakukan penyelidikan lebih lanjut. Terdapat kerusakan ringan, tapi situasinya sudah aman terkendali,” bebernya.
https://mataraman.tribunnews.com/new...pelaku-curwan.
serangan ke Polsek Kembali terjadi tapi kasus ini berbeda.

Tayang: Senin, 13 Oktober 2025 08:35 WIB | Diperbarui: Senin, 13 Oktober 2025 08:57 WIB
Editor: Sri Wahyuni
zoom-inlihat fotoMencekam, Warga Geruduk RS Bhayangkara dan Polres Lumajang Protes Kematian Terduga Pelaku Curwan
TribunMataraman.com/Tangkapan Layar
Foto tangkapan layar video: Peristiwa menunjukkan situasi mencekam terjadi di Lumajang pada Minggu (12/10/2025) malam. Diketahui puluhan warga Desa Ranu Wurung, Kecamatan Randuagung, mendatangi RS Bhayangkara Lumajang setelah menerima kabar meninggalnya Rudi Kelvin, seorang warga Ranu Wurung.
A-
A+
TRIBUNMATARAMAN.COM I LUMAJANG - Situasi mencekam terjadi di dua instansi di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Minggu (12/10/2025) malam.
Sebabnya, puluhan warga Desa Ranu Wurung, Kecamatan Randuagung, Lumajang menggeruduk dua instansi itu.
Kedua instansi itu adalah RS Bhayangkara Lumajang, dan Polres Lumajang.
Semuanya bermula ketika warga mendatangi RS Bhayangkara Lumajang setelah menerima kabar meninggalnya Rudi H, seorang warga Ranu Wurung.
Rudi diketahui sehari sebelumnya diamankan polisi karena diduga terlibat pencurian hewan ternak.
Kedatangan warga memicu ketegangan dengan pihak rumah sakit. Mereka mempertanyakan penyebab kematian Rudi yang dianggap tidak wajar.
Informasi menyebutkan jika mendiang Rudi sebelumnya dalam kondisi sehat saat diamankan dari rumahnya. Hal itu membuat berbagai dugaan muncul di kalangan warga.
Suasana kian panas ketika massa mencoba menerobos masuk ke ruang perawatan jenazah sambil berteriak.
Petugas rumah sakit berusaha menahan, namun warga tetap mendesak hingga akhirnya mengikuti proses autopsi ke RSUD dr. Haryoto Lumajang.
Tak berhenti di rumah sakit, gelombang protes berlanjut ke Polres Lumajang.
Sekitar pukul 20.14 WIB, puluhan warga mendatangi markas kepolisian. Petugas yang telah bersiaga di dalam gerbang mencoba melakukan pengamanan, namun massa yang sudah emosi merusak portal dan menerobos masuk.
Lemparan helm, papan nama, hingga batu diarahkan ke aparat yang berjaga. Bagian kaca di salah satu bagian bangunan di Polres Lumajang tampak retak akibat lemparan benda tumpul, sementara sejumlah kendaraan yang terparkir mengalami kerusakan.
Polisi kemudian bergerak cepat membubarkan massa dan mengamankan sejumlah orang yang dianggap melakukan tindakan anarkis.
Sementara itu, Kasi Humas Polres Lumajang, Ipda Untoro, dalam keterangannya menyebut total 18 orang diamankan.
Menurutnya, pemicu kericuhan adalah kematian tersangka kasus curwan di RS Bhayangkara.
Ia memastikan situasi sudah kembali terkendali.
“Saat ini ada 18 orang yang kita amankan dan sedang kita lakukan penyelidikan lebih lanjut. Terdapat kerusakan ringan, tapi situasinya sudah aman terkendali,” bebernya.
https://mataraman.tribunnews.com/new...pelaku-curwan.
serangan ke Polsek Kembali terjadi tapi kasus ini berbeda.


kaum.pedo memberi reputasi
1
231
13


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan