- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Lidah Buaya, Tanaman CAM Untuk Mengatasi Pemanasan Global
TS
aurora..
Lidah Buaya, Tanaman CAM Untuk Mengatasi Pemanasan Global
Hai semuanya, Shalom Aleichem!

Selamat siang kalian semuanya!

Ketemu lagi dengan gue, Mbak Rora!

Pada kesempatan yang sangat berharga ini, gue akan membahas tentang peranan lidah buaya dalam mengatasi pemanasan global.
Matahari kini terasa semakin panas
. Di pagi hari, udara terasa membakar kulit saat kita melangkah ke luar rumah. Suhu udara telah naik terus dalam beberapa dekade terakhir. Para ilmuwan menyebut fenomena ini sebagai efek rumah kaca, yang disebabkan oleh gas rumah kaca, khususnya karbon dioksida.Kita sering mendengar ajakan untuk “menanam sejuta pohon”, “mengurangi kendaraan bermotor”, atau “menghemat listrik”. Namun, pernahkah kita berpikir, bahwa ada tanaman kecil yang mungkin tumbuh di pekarangan rumah kita sendiri, yang bisa membantu mengatasi pemanasan global melalui pola fotosintesisnya yang unik?
Tanaman itu adalah lidah buaya. Mungkin, kalian mengenalnya sebagai tanaman hias atau sebagai ramuan untuk memanjangkan rambut. Namun, di balik semua potensi itu, lidah buaya menyimpan potensi untuk mengatasi pemanasan global. Lidah buaya adalah tanaman CAM (Crassulacean Acid Metabolism) yang memiliki pola fotosintesis yang unik, efisiensi dalam menyimpan air, dan menurut beberapa kajian ilmiah, dapat membantu dalam menyerap karbon dioksida lebih efektif dalam kondisi tertentu dibandingkan tanaman lain.
Dalam thread ini, kita akan membahas tentang potensi lidah buaya sebagai “pahlawan kecil berwarna hijau” di tengah ancaman pemanasan global.
Quote:
Seluk Beluk Lidah Buaya
Lidah buaya adalah tanaman bergetah yang termasuk ke dalam keluarga Asphodelaceae. Spesies yang paling umum dibudidayakan dan dipakai komersial adalah Aloe vera. Daunnya berdaging, berisi gel dan cairan getah, dengan permukaan berduri kecil di pinggirnya.
Lidah buaya termasuk ke dalam golongan tanaman CAM (Crassulacean Acid Metabolism). Tanaman CAM memiliki mekanisme adaptasi yang memungkinkan mereka mengambil karbon dioksida pada malam hari, bukan siang hari seperti pada tanaman C3 dan C4. Karena tanaman lidah buaya membuka stomata pada malam hari, tanaman ini dapat mengambil karbon dioksida saat udara lebih dingin, dan menyimpannya sebagai asam organik (misalnya asam krumat) di rongga sel daun. Saat siang hari, saat suhu tinggi dan risiko penguapan besar, stomata tertutup, dan karbon dioksida dilepaskan dari rongga sel daun secara internal untuk digunakan dalam reaksi pembentukan karbohidrat.
Keunggulan dari sistem CAM ini, antara lain:
1. Karena stomata tertutup di siang hari, pembuangan air dari tanaman sangat minim, sehingga lebih hemat air.
2. Tanaman CAM cocok di lingkungan kering, gurun, atau daerah yang kesulitan air.
3. Potensi penyerapan karbon dioksida tanpa meningkatkan kehilangan air yang tinggi.
Pola fotosintesis CAM inilah yang menjadikan tanaman lidah buaya sangat ideal sebagai tanaman hijau di daerah panas dan kering, bahkan di daerah yang sulit ditumbuhi tanaman.
Quote:
Kegunaan Lidah Buaya
Lidah buaya telah dikenal dan dimanfaatkan manusia sejak zaman kuno. Di Mesir kuno, gel lidah buaya disebut “penyembuh luka” dan digunakan untuk pengobatan kulit dan luka bakar. Bahkan Ratu Cleopatra disebut sering menggunakan lidah buaya sebagai produk perawatan tradisional.
Dari Afrika Utara dan Madagaskar, tanaman lidah buaya menyebar ke Asia, Timur Tengah, dan akhirnya ke berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Di Indonesia, lidah buaya kini mudah dijumpai sebagai tanaman pekarangan, tanaman hias, maupun tanaman obat rakyat.
Lidah buaya memiliki banyak manfaat, antara lain:
1. Kesehatan dan kecantikan
Getah lidah buaya digunakan untuk mengobati luka bakar ringan, sebagai pelembap kulit, pemanjang rambut, dan sebagai obat jerawat.
2. Pangan dan minuman fungsional
Daging lidah buaya dapat diolah menjadi minuman, obat tradisional, atau campuran dalam jus.
3. Pertanian organik dan pupuk
Sisa daun lidah buaya dapat dibusukkan menjadi pupuk organik, atau dijadikan bahan baku unsur hara tanah.
4. Bahan aktif dalam pengolahan industri
Misalnya, dalam penelitian pembersihan belerang dari batu bara, getah lidah buaya mengandung zat sabun yang bisa bermanfaat sebagai surfaktan atau kolektor dalam proses flotasi.
5. Produksi karbon aktif
Daun lidah buaya yang sudah menjadi limbah dapat diubah menjadi karbon aktif untuk pengolahan air bersih, atau untuk obat keracunan makanan.
6. Biochar (arang hayati)
Kulit dan limbah lidah buaya bisa diproses menjadi biochar melalui proses pemanasan khusus, yang dapat meningkatkan kandungan karbon tanah dan menyimpan karbon dalam jangka panjang.
Dengan keragaman manfaat ini, lidah buaya tidak hanya menjadi tanaman hias, tetapi juga bisa menjadi bagian dari sistem produksi yang berkelanjutan.
Quote:
Bukti Ilmiah
Sebuah studi yang cukup menonjol adalah penelitian oleh Shishegaran et al (2020) yang membandingkan kemampuan tiga jenis tanaman (lidah buaya, SMTA (Spanish Moss Tillandsia Aerobic), dan TNF (Thailand Native Fulia), dalam menurunkan konsentrasi karbon dioksida di ruangan tertutup rapat selama 8 jam.
Hasil penting dari penelitian itu:
1. Di ruangan tertutup rapat (volume tertentu), tanaman lidah buaya bisa menurunkan konsentrasi CO₂ sebanyak sekitar 487 ppm selama 8 jam, jauh lebih tinggi dibandingkan tanaman SMTA (276 ppm) dan TNF (185 ppm).
2. Setelah fase pengambilan karbon dioksida, tanaman akan melepaskan lagi karbon dioksida sebagai hasil pembakaran energi, tetapi lidah buaya melepaskan relatif sedikit karbon dioksida (sekitar 16 ppm selama 16 jam pengamatan lanjutan), apabila dibandingkan dengan SMTA dan TNF yang melepaskan lebih banyak karbon dioksida.
3. Selain itu, lidah buaya juga menurunkan kelembapan ruangan sekitar 2,9%, dan kenaikan suhu pada ruangan tertutup juga sangat minimal (sekitar 0,2°C), jauh lebih rendah daripada peningkatan suhu akibat tanaman lain dalam ruangan tertutup.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa berdasarkan berat dan volume tanaman, lidah buata termasuk yang paling efisien dalam menyerap karbon dioksida di lingkungan terkontrol (ruangan tertutup rapat).
Namun, kita harus berhati-hati, karena eksperimen ini dilakukan dalam skala kecil (volume ruangan tertutup). Tantangannya, kita tidak bisa membuktikan, apakah temuan ini juga berlaku dalam kondisi alam terbuka, taman kota, atau kebun.
Penelitian terbaru oleh Koçer et al (2023) membahas tentang penggunaan limbah lidah buaya untuk produksi biochar melalui pemanasan (pirolisis). Biochar adalah arang hayati yang stabil dan dapat disimpan lama di tanah sebagai penyimpan karbon.
Pertama-tama, limbah daun lidah buaya diolah melalui pemanasan, hingga menghasilkan biochar. Proses pemanasan yang dimaksud adalah pemanasan biomassa dalam kondisi kurang oksigen, sehingga bahan organik diubah menjadi karbon padat. Biochar yang dihasilkan dapat digunakan sebagai pengubah komposisi tanah, memperbaiki struktur tanah, menahan air, dan menyimpan karbon stabil dalam jangka waktu yang lama. Dengan demikian, selain penyerapan karbon dioksida secara langsung melalui proses fotosintesis, lidah buaya juga bisa menjadi penyimpan karbon pasif melalui proses perubahan limbahnya menjadi karbon stabil.
Metode ini memperluas peran lidah buaya, dari sekadar menangkap karbon dioksida, menjadi penyimpan karbon jangka panjang (karbon tersembunyi) di tanah pertanian.
Beberapa kajian lainnya juga memeriksa aspek lingkungan budidaya dan dampak lingkungan dari tanaman lidah buaya secara umum. Misalnya, dalam artikel yang ditulis Bhavsar & Bakoriya (2024), disebutkan bahwa tanaman lidah buaya menyerap karbon dari atmosfer ke dalam biomassa, dan budidayanya memiliki potensi mitigasi karbon, terutama karena lidah buaya bisa hidup di tempat-tempat yang sebenarnya sulit ditumbuhi tanaman (kurang ideal untuk tanaman pangan intensif), sehingga tidak memerlukan penggundulan hutan secara besar-besaran.
Namun, kajian tersebut juga mencatat, bahwa budidaya tanaman lidah buaya harus diperhatikan dari aspek penggunaan air, pupuk, dan pestisida, supaya tidak justru menyebabkan kerusakan lingkungan.
Juga, dalam sebuah artikel online, AloeTrade menyebutkan bahwa tanaman lidah buaya cukup kuat untuk menyerap karbon dioksida dari udara dan mengurangi efek rumah kaca. Walaupun ini bukan artikel ilmiah, tetapi dapat memberikan gambaran umum tentang manfaat lidah buaya bagi lingkungan.
Quote:
Keunggulan dan Kelemahan
Keunggulan:
1. Efisiensi air tinggi
Sifat CAM dari lidah buaya membuat tanaman ini tidak boros air dan cocok untuk tumbuh di daerah kering.
2. Kemampuan menyerap karbon dioksida dalam skala kecil
Seperti yang ditunjukkan oleh penelitian dalam ruangan yang tertutup rapat, tanaman lidah buaya bisa menyerap karbon dioksida dengan lebih signifikan dibandingkan tanaman lain (dalam konteks penelitian).
3. Potensi sebagai biochar dan karbon aktif
Hal ini bisa membantu penyimpanan karbon dalam jangka panjang.
4. Bisa tumbuh di mana saja
Tanaman lidah buaya tidak bersaing langsung dengan pohon besar atau tanaman lainnya, sehingga tidak mendorong tindakan penggundulan hutan.
5. Banyak manfaatnya
Selain bermanfaat untuk mengatasi efek rumah kaca, tanaman lidah buaya juga memiliki potensi sebagai bahan kosmetik dan obat-obatan (sebagai pemanjang rambut, pelembap kulit, dan suplemen herbal).
Kelemahan:
1. Skalanya kecil dan sulit diaplikasikan skala besar
Penelitian penyerapan karbon dioksida dengan tanaman lidah buaya dilakukan dalam ruang tertutup rapat berukuran kecil. Di alam terbuka, faktor lainnya seperti paparan cahaya, sirkulasi udara, dan interaksi dengan tanaman lain akan mempengaruhi efisiensi.
2. Biomassa terbatas
Tanaman lidah buaya mempunyai pertumbuhan yang lambat dan produksi biomassa-nya terbatas apabila dibandingkan dengan tanaman berkayu besar (pohon). Untuk menyerap karbon dalam skala besar, perlu area luas yang ditumbuhi banyak tanaman.
3. Pembakaran energi dan pelepasan karbon dioksida
Semua tanaman membakar energi dan melepaskan sebagian karbon dioksida ke lingkungan. Dalam penelitian oleh Shishegaran et al (2020), lidah buaya memang melepaskan relatif sedikit karbon dioksida, tetapi tetap ada fase pelepasan.
4. Energi dan emisi dalam produksi biochar dan karbon aktif
Produksi biochar dan karbon aktif memerlukan proses pemanasan dan aktivasi yang bisa menghasilkan emisi apabila energi yang digunakan bukan energi yang bersih atau terbarukan.
5. Ketersediaan air dalam kondisi ekstrem
Meskipun kuat hidup di daerah kering, tanaman lidah buaya tetap memerlukan air minimal. Dalam kondisi kekeringan yang ekstrem dan berkepanjangan, tanaman lidah buaya bisa mengalami stres.
6. Persaingan lahan dan prioritas tanaman pangan
Apabila terlalu banyak lahan yang dialihkan untuk tanaman lidah buaya, lahan tanaman pangan bisa berkurang. Sehingga, keseimbangan itu perlu.
7. Perlu penelitian lebih lanjut dalam kondisi nyata
Penelitian lapangan jangka panjang dan dalam skala besar masih sangat terbatas.
Dengan menyadari kelemahan-kelemahan ini, maka lidah buaya bukanlah “solusi tunggal”, melainkan bagian dari program penanganan pemanasan global berbasis alam.
Quote:
Strategi
Supaya lidah buaya benar-benar bisa menjadi komponen berarti dalam penanganan pemanasan global, diperlukan strategi dan integrasi dengan sistem pertanian dan tata kota.
1. Penanaman di kawasan perkotaan dan pekarangan
Tanaman herbal seperti lidah buaya dapat ditanam di pot kecil, pekarangan rumah, separuh halaman, dinding hijau (green wall), atau di taman atap (rooftop garden). Dengan jumlah tanaman lidah buaya yang cukup, kontribusinya terhadap penyerapan karbon dioksida mikro bisa terasa.
Dalam artikel online berjudul “The Role of Green Walls in Sustainable Urban Development” oleh situs Meristem Design, konsep dinding hijau dan vegetasi vertikal dieksplorasi sebagai cara memperkuat penyerapan karbon dioksida di lingkungan perkotaan.
Menempatkan lidah buaya sebagai bagian dari tanaman lapisan bawah atau lapisan fasad bisa menjadi solusi ekstensif untuk ruang kota terbatas.
2. Integrasi dengan sistem pertanian campur
Dalam sistem pertanian campur, tanaman lidah buaya bisa berdampingan dengan tanaman lainnya, seperti sayuran dan buah-buahan.
Keunggulan dari sistem pertanian campur, antara lain:
a) Memanfaatkan ruang yang mungkin tidak cocok untuk tanaman pangan utama.
b) Limbah lidah buaya (baik daun keringnya atau kulit daunnya) bisa dibusukkan menjadi kompos dan dicampurkan ke tanah sebagai penyubur tanah.
c) Memberi tambahan pendapatan bagi petani dari produk olahan lidah buaya (pemanjang rambut, obat jerawat, pelembap kulit) sebagai diversifikasi usaha.
3. Produksi biochar dan karbon aktif skala lokal
Petani atau kelompok tani bisa membangun unit pemanasan sederhana untuk menghasilkan biochar dari limbah lidah buata. Biochar dapat dicampurkan ke tanah sebagai “penyimpan karbon jangka panjang” sekaligus memperbaiki kesuburan tanah.
Selain itu, karbon aktif dari lidah buaya juga dapat digunakan untuk mengobati keracunan makanan dan mengolah air bersih.
Kuncinya adalah tetap menjaga supaya proses produksi memiliki jejak karbon (emisi) yang minimal, sehingga sebaiknya menggunakan sumber energi terbarukan, atau menggunakan sistem yang tertutup rapat, yang memanfaatkan gas hasil pemanasannya sendiri sebagai bahan bakar.
4. Penyusunan strategi
Untuk menyusun strategi penanganan pemanasan global yang sukses, hal-hal yang perlu diperhatikan adalah:
a) Pengukuran kandungan karbon tanah sebelum dan sesudah pemberian biochar dari limbah lidah buaya.
b) Pemantauan pola pertumbuhan dan biomassa lidah buaya secara berkala.
c) Pemodelan simulasi penyerapan karbon dalam skala lahan.
d) Evaluasi daur hidup lidah buaya untuk memastikan bahwa emisi dari budidaya, pengolahan, dan transportasi tidak melebihi manfaat karbon yang diserap.
Quote:
Kesimpulan
Lidah buaya mungkin tampak sederhana, bahkan sering disepelekan. Namun, di balik daunnya yang tebal dan berdaging, tersembunyi potensi lingkungan yang menarik, karena efisiensi dalam menyimpan air, pola fotosintesis CAM yang unik, kemampuan menyerap karbon dioksida (pada skala terbatas), dan kemampuan untuk mengubah limbahnya menjadi sumber karbon stabil (biochar).
Memang, lidah buaya bukanlah jawaban tunggal untuk mengatasi pemanasan global. Pohon keras berkayu, hutan hujan tropis, mangrove, dan ganggang di laut tetap mempunyai peranan utama. Namun, lidah buaya bisa menjadi komponen pelengkap, karena tanaman ini cukup efektif dalam menyerap karbon dioksida dan mengurangi pemanasan global.
Semoga artikel ini bisa menjadi inspirasi untuk mempertimbangkan, bahwa bukan hanya menanam pohon besar, tetapi memperkuat jaringan tanaman hijau, termasuk lidah buaya, sebagai bagian dari strategi memerangi pemanasan global.
Quote:
Penutup
Sekian thread dari gue
.Apabila ada salah kata atau ada kata-kata gue yang kurang berkenan, gue mohon maaf
.Selamat siang!

Quote:
Sumber
1. Pemikiran gue sendiri
.2. Kaur, R., & Singh, P. (2024). Exploring the environmental and economic potential of Aloe vera cultivation. International Journal for Multidisciplinary Research (IJFMR), 6(2), 115–123.
3. Koçer, A. T., Aydin, E., & Kaya, F. (2023). Pyrolysis of Aloe vera leaf wastes for biochar production. Industrial Crops and Products, 201, 117119. Elsevier.
4. Murimi, M., Cheloti, M., Wekesa, I., Kundu, B., & Kariuki, E. (2024). Production of activated carbon adsorbent from Aloe vera leaves. Biomedical Journal of Scientific & Technical Research, 59(3), 48123–48129.
5. Nurullita, U., Ardiansyah, M., & Saputra, D. (2021). Efektifitas tanaman hias, jamur, dan karbon aktif dalam menurunkan gas CO₂ di udara. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia, 20(2), 75–84. Universitas Diponegoro.
6. Sasli, I., Fadila, Y., & Widiastuti, R. (2008). Perbaikan pertumbuhan dan kualitas tanaman lidah buaya (Aloe vera L.) melalui pemupukan dan penggunaan zat pengatur tumbuh. Jurnal Agronomi Indonesia, 36(3), 234–241. Institut Pertanian Bogor.
7. Shishegaran, A., Rajabzadeh, R., & Tavakoli, H. (2020). Effect of plants on an environment with high carbon dioxide concentration. Environmental and Climate Technologies, 34(1), 1–10. Elsevier.
8. https://www.ijfmr.com/research-paper.php?id=14851
9. https://aloetradeamerica.com/aloe-ve...limate-change/
10. https://www.meristemdesign.co.uk/blo...-urban-design/
zikriadi54972 dan 6 lainnya memberi reputasi
7
551
Kutip
14
Balasan
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan
