Kota Bekasi – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bekasi menyoroti temuan mengejutkan terkait dugaan lonjakan kasus Lesbian, Gay, Bisexual, dan Transgender (LGBT) di wilayahnya. Ketua MUI Kota Bekasi, Saifuddin Siroj, menyebut peningkatan kasus dalam setahun bisa mencapai ribuan persen.

“Salah satu program prioritas MUI itu ingin menelusuri fenomena yang terjadi di Lagoon dan Center Point terkait dengan LGBT dan obat-obat terlarang,” ujar Saifuddin, Minggu (21/9/2025).

Saifuddin menjelaskan, data awal dari beberapa instansi menunjukkan angka LGBT di Bekasi melonjak drastis. Jika pada 2023 tercatat sekitar 544 kasus, maka pada 2024 jumlahnya diduga sudah tembus 5.600 lebih kasus.

Kalau data ini tervalidasi, berarti dalam setahun peningkatannya luar biasa, bisa 1.000 persen lebih,” tegasnya.

Meski demikian, Saifuddin menegaskan bahwa data ini masih bersifat sementara. Pihaknya masih menunggu validasi resmi dari instansi terkait, termasuk layanan kesehatan, rumah sakit, hingga yayasan yang menangani isu LGBT dan narkoba.

Jika data tersebut terbukti benar, maka Kota Bekasi masuk ke zona merah dan rawan LGBT.

“Kita belum men-judge, tapi arahnya ke sana. Kalau jumlahnya benar 5.000 lebih, ini serius,” tambahnya.

MUI Bekasi berencana mengumumkan data valid melalui konferensi pers resmi dalam waktu dekat.

Selain fenomena LGBT, Saifuddin juga mengungkap adanya kenaikan signifikan kasus penyalahgunaan narkoba di Kota Bekasi.

“Output dan solusinya nanti akan kita sampaikan. Tapi langkah MUI pasti dimulai dari preventif, diagnosis, hingga penanganan pasca-kasus,” tutupnya.

https://gobekasi.id/2025/09/21/mui-b...dalam-setahun/

Yo mas gansist juara lagi

Itu yang kedata yo mas gansist, aslinya sudah juara 1