- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
TPNPB Klaim Militer Indonesia Gunakan Pesawat Tempur ‘Pembunuh’ Super Tucano


TS
mabdulkarim
TPNPB Klaim Militer Indonesia Gunakan Pesawat Tempur ‘Pembunuh’ Super Tucano
Serangan Udara di Papua: TPNPB Klaim Militer Indonesia Gunakan Pesawat Tempur ‘Pembunuh’ Super Tucano

Pesawat tempur Super Tucano milik TNI Angkatan Udara yang diklaim TPNPB digunakan dalam serangan di Kiwirok. (Dok. TNI AU via tni-au.mil.id)
Faktakalbar.id, NASIONAL – Manajemen markas pusat komando nasional Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) mengungkap fakta terbaru terkait serangan udara di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan, pada Senin (6/10/25).
Dalam siaran persnya, TPNPB menuding militer Indonesia menggunakan dua unit pesawat tempur Super Tucano EMB-314, pesawat buatan Brazil yang dijuluki ‘pembunuh’ karena kemampuannya dalam misi kontra-pemberontakan.
Pesawat tersebut dituding membombardir pemukiman warga sipil, hutan, kuburan, dan markas TPNPB Kodap XV Ngalum Kupel.
“Pada saat melakukan pertempuran melawan pasukan TPNPB Kodap XV Ngalum Kupel, militer Indonesia menggunakan dua unit pesawat tempur Tucano asal Brazil melakukan serangan udara membombardir kawasan pemukiman warga sipil, hutan-hutan, kuburan dan markas TPNPB Kodap XV Ngalum Kupel di Kiwirok,” tulis juru bicara TPNPB, Sebby Sambom, dalam siaran pers yang disebarkan kepada wartawan, Kamis (9/10/2025).
Menurut TPNPB, serangan bom dan rentetan tembakan dari pesawat tersebut menghancurkan pemukiman warga sipil, namun serangan bom terhadap pasukan mereka tidak menimbulkan korban jiwa.
TPNPB menyatakan ini adalah serangan udara kedua di wilayah tersebut, dengan serangan serupa terjadi pada tahun 2021.
Saat itu, militer Indonesia dituding menggunakan bom mortir yang dibeli dari Serbia, yang mengakibatkan hancurnya rumah warga, sekolah, dan bangunan sipil.
“Serangan duara pada waktu itu menyasar di pemukiman warga hingga mengakibatkan korban bagi warga sipil,” jelasnya.
Lebih lanjut, TPNPB mengklaim militer Indonesia juga telah menggunakan alutsista berat lainnya dalam operasi di Papua, termasuk senjata kimia fosfor putih di Nduga pada tahun 2018 dan bom roket dari pesawat CASA buatan Spanyol di Intan Jaya sejak 2024.
Penggunaan senjata berat hasil pembelian dari Brazil, Serbia, Inggris, Spanyol, Australia, dan negara-negara lain di dunia juga telah dilakukan oleh militer pemerintah Indonesia dalam melancarkan serangan melawan pasukan TPNPB yang bermodalkan hanya senjata terbatas,” tambahnya.
TPNPB mengimbau Presiden Prabowo Subianto untuk mematuhi aturan hukum humaniter.
Selain itu, Indonesia juga diminta membekali anggotanya dengan aturan hukum dan HAM agar dapat membedakan warga sipil dari anggota TPNPB, sehingga warga tidak menjadi sasaran penangkapan, penyiksaan, penembakan, dan pembunuhan.
Indonesia sendiri diketahui membeli 16 unit pesawat Super Tucano dari Brazil. Pesawat EMB-314 ini ideal untuk misi kontra-pemberontakan, patroli perbatasan, dan dukungan udara jarak dekat.
Super Tucano dapat terbang hingga 8 jam, lepas landas di landasan tidak beraspal, serta dilengkapi dua senapan mesin kaliber 12,7 mm dan mampu membawa muatan tempur hingga 1.500 kg, termasuk roket, bom konvensional, bom pintar, dan rudal.
https://faktakalbar.id/2025/10/09/tp...ucano-papua/2/
Komandan Operasi OPM Tewas Kontak Tembak dengan TNI di Lanny Jaya

Ilustrasi, aparat saat menyergap markas OPM atau dikenal KKB Papua. (Foto: Istimewa).
JAKARTA, iNews.id - Kontak tembak sengit terjadi antara Satuan Tugas Komando Operasi Habema (Satgas Habema) dengan Organisasi Papua Merdeka (OPM) pada Senin (6/10/2025). Dalam insiden tersebut, satu anggota OPM bernama Mayu Waliya, tewas. /b]
Setelah dilakukan identifikasi melalui data handphone (HP) yang ditemukan di lokasi, [b]Mayu Waliya dipastikan menjabat sebagai Komandan Operasi Kodap XII/Lanny Jaya, di bawah pimpinan Purom Okiman Wenda.
Sebelumnya, pada Minggu (5/10/2025), Satgas Habema berhasil menguasai salah satu markas utama OPM atau dikenal Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Kodap XII di pegunungan Unambunggu. Markas tersebut diketahui menjadi pusat koordinasi kelompok bersenjata yang selama ini aktif melakukan aksi kekerasan terhadap aparat keamanan dan masyarakat sipil.
Sebagai respons atas penguasaan markas tersebut, KKB diduga melancarkan serangan balasan yang kemudian berujung pada kontak senjata dengan pasukan TNI.
Di lokasi kejadian, ditemukan berbagai barang bukti seperti amunisi kaliber 7,62 dan 5,56 mm, teleskop, night vision goggles (NVG), HT, dokumen strategis, serta atribut KKB termasuk bendera bintang kejora.
“Kontak senjata merupakan respons terhadap serangan balasan yang dilakukan KKB. Pasukan kami bertindak sesuai prosedur, menjaga disiplin tempur, dan memastikan keselamatan masyarakat di sekitar lokasi,” ujar Mayjen Lucky Avianto dalam keterangannya dikutip, Kamis (9/10/2025).
Panglima Komando Operasi Satgas Habema, Mayjen TNI Lucky Avianto, menegaskan bahwa seluruh rangkaian operasi dilakukan secara terukur dan profesional, dengan tetap mengedepankan perlindungan terhadap warga sipil.
Peristiwa ini menandai keberhasilan strategis Satgas Habema dalam menekan aktivitas kelompok bersenjata di wilayah Papua Pegunungan, khususnya di Lanny Jaya.
https://papua.inews.id/amp/berita/ko...i-lanny-jaya/2
Tudingan KKB dan prestasi Satgas Habema

Pesawat tempur Super Tucano milik TNI Angkatan Udara yang diklaim TPNPB digunakan dalam serangan di Kiwirok. (Dok. TNI AU via tni-au.mil.id)
Faktakalbar.id, NASIONAL – Manajemen markas pusat komando nasional Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) mengungkap fakta terbaru terkait serangan udara di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan, pada Senin (6/10/25).
Dalam siaran persnya, TPNPB menuding militer Indonesia menggunakan dua unit pesawat tempur Super Tucano EMB-314, pesawat buatan Brazil yang dijuluki ‘pembunuh’ karena kemampuannya dalam misi kontra-pemberontakan.
Pesawat tersebut dituding membombardir pemukiman warga sipil, hutan, kuburan, dan markas TPNPB Kodap XV Ngalum Kupel.
“Pada saat melakukan pertempuran melawan pasukan TPNPB Kodap XV Ngalum Kupel, militer Indonesia menggunakan dua unit pesawat tempur Tucano asal Brazil melakukan serangan udara membombardir kawasan pemukiman warga sipil, hutan-hutan, kuburan dan markas TPNPB Kodap XV Ngalum Kupel di Kiwirok,” tulis juru bicara TPNPB, Sebby Sambom, dalam siaran pers yang disebarkan kepada wartawan, Kamis (9/10/2025).
Menurut TPNPB, serangan bom dan rentetan tembakan dari pesawat tersebut menghancurkan pemukiman warga sipil, namun serangan bom terhadap pasukan mereka tidak menimbulkan korban jiwa.
TPNPB menyatakan ini adalah serangan udara kedua di wilayah tersebut, dengan serangan serupa terjadi pada tahun 2021.
Saat itu, militer Indonesia dituding menggunakan bom mortir yang dibeli dari Serbia, yang mengakibatkan hancurnya rumah warga, sekolah, dan bangunan sipil.
“Serangan duara pada waktu itu menyasar di pemukiman warga hingga mengakibatkan korban bagi warga sipil,” jelasnya.
Lebih lanjut, TPNPB mengklaim militer Indonesia juga telah menggunakan alutsista berat lainnya dalam operasi di Papua, termasuk senjata kimia fosfor putih di Nduga pada tahun 2018 dan bom roket dari pesawat CASA buatan Spanyol di Intan Jaya sejak 2024.
Penggunaan senjata berat hasil pembelian dari Brazil, Serbia, Inggris, Spanyol, Australia, dan negara-negara lain di dunia juga telah dilakukan oleh militer pemerintah Indonesia dalam melancarkan serangan melawan pasukan TPNPB yang bermodalkan hanya senjata terbatas,” tambahnya.
TPNPB mengimbau Presiden Prabowo Subianto untuk mematuhi aturan hukum humaniter.
Selain itu, Indonesia juga diminta membekali anggotanya dengan aturan hukum dan HAM agar dapat membedakan warga sipil dari anggota TPNPB, sehingga warga tidak menjadi sasaran penangkapan, penyiksaan, penembakan, dan pembunuhan.
Indonesia sendiri diketahui membeli 16 unit pesawat Super Tucano dari Brazil. Pesawat EMB-314 ini ideal untuk misi kontra-pemberontakan, patroli perbatasan, dan dukungan udara jarak dekat.
Super Tucano dapat terbang hingga 8 jam, lepas landas di landasan tidak beraspal, serta dilengkapi dua senapan mesin kaliber 12,7 mm dan mampu membawa muatan tempur hingga 1.500 kg, termasuk roket, bom konvensional, bom pintar, dan rudal.
https://faktakalbar.id/2025/10/09/tp...ucano-papua/2/
Komandan Operasi OPM Tewas Kontak Tembak dengan TNI di Lanny Jaya

Ilustrasi, aparat saat menyergap markas OPM atau dikenal KKB Papua. (Foto: Istimewa).
JAKARTA, iNews.id - Kontak tembak sengit terjadi antara Satuan Tugas Komando Operasi Habema (Satgas Habema) dengan Organisasi Papua Merdeka (OPM) pada Senin (6/10/2025). Dalam insiden tersebut, satu anggota OPM bernama Mayu Waliya, tewas. /b]
Setelah dilakukan identifikasi melalui data handphone (HP) yang ditemukan di lokasi, [b]Mayu Waliya dipastikan menjabat sebagai Komandan Operasi Kodap XII/Lanny Jaya, di bawah pimpinan Purom Okiman Wenda.
Sebelumnya, pada Minggu (5/10/2025), Satgas Habema berhasil menguasai salah satu markas utama OPM atau dikenal Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Kodap XII di pegunungan Unambunggu. Markas tersebut diketahui menjadi pusat koordinasi kelompok bersenjata yang selama ini aktif melakukan aksi kekerasan terhadap aparat keamanan dan masyarakat sipil.
Sebagai respons atas penguasaan markas tersebut, KKB diduga melancarkan serangan balasan yang kemudian berujung pada kontak senjata dengan pasukan TNI.
Di lokasi kejadian, ditemukan berbagai barang bukti seperti amunisi kaliber 7,62 dan 5,56 mm, teleskop, night vision goggles (NVG), HT, dokumen strategis, serta atribut KKB termasuk bendera bintang kejora.
“Kontak senjata merupakan respons terhadap serangan balasan yang dilakukan KKB. Pasukan kami bertindak sesuai prosedur, menjaga disiplin tempur, dan memastikan keselamatan masyarakat di sekitar lokasi,” ujar Mayjen Lucky Avianto dalam keterangannya dikutip, Kamis (9/10/2025).
Panglima Komando Operasi Satgas Habema, Mayjen TNI Lucky Avianto, menegaskan bahwa seluruh rangkaian operasi dilakukan secara terukur dan profesional, dengan tetap mengedepankan perlindungan terhadap warga sipil.
Peristiwa ini menandai keberhasilan strategis Satgas Habema dalam menekan aktivitas kelompok bersenjata di wilayah Papua Pegunungan, khususnya di Lanny Jaya.
https://papua.inews.id/amp/berita/ko...i-lanny-jaya/2
Tudingan KKB dan prestasi Satgas Habema






69banditos dan 3 lainnya memberi reputasi
4
494
38


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan