- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
ETLE Terus Berinovasi, Wujud Transformasi Penegakan Hukum Transparan Berkeadilan


TS
jpnn.com
ETLE Terus Berinovasi, Wujud Transformasi Penegakan Hukum Transparan Berkeadilan

Kakorlantas Polri Irjen Agus Suryonugroho saat memimpin apel pagi. Dok: NTMC Polri.
jpnn.com, JAKARTA - Program Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) menjadi tonggak penting reformasi digital di tubuh Korlantas Polri. Sejak dioperasionalkan secara nasional pada Maret 2021, ETLE terus mengalami perkembangan signifikan, baik dari sisi teknologi, cakupan wilayah, maupun efektivitas dalam menegakkan hukum secara objektif dan transparan.
Sistem ini merupakan bagian dari implementasi Polri Presis yang diinisiasi oleh Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo. Melalui ETLE, penegakan hukum tidak lagi bergantung sepenuhnya pada interaksi langsung antara petugas dan masyarakat, tetapi berbasis pada bukti digital yang sah dan akurat.
Baca Juga:
Sodorkan 4 Poin Penting Reformasi Polri, Guru Besar FH UI Singgung soal Korupsi
ETLE pertama kali diperkenalkan pada 23 Maret 2021 di 12 polda dengan total 244 titik kamera statis yang dipasang di sejumlah ruas jalan utama. Sistem ini memanfaatkan teknologi Automatic Number Plate Recognition (ANPR) untuk mendeteksi pelanggaran lalu lintas secara otomatis, seperti menerobos lampu merah, tidak menggunakan sabuk pengaman, tidak menggunakan helm, serta melanggar marka jalan.
Keberhasilan tahap awal mendorong Korlantas Polri memperluas program menjadi ETLE Nasional Presisi, sehingga seluruh 33 Polda kini terhubung dalam satu sistem penegakan hukum lalu lintas digital terpadu. Sejak saat itu, ETLE menjadi wajah baru penegakan hukum modern yang bersih dari praktik pungutan liar dan intervensi subjektif.
Dalam perkembangannya, Korlantas tidak berhenti pada sistem kamera statis. Untuk menjangkau wilayah yang belum memiliki infrastruktur kamera permanen, dikembangkanlah ETLE Mobile—kamera bergerak yang dipasang pada kendaraan patroli.
Baca Juga:
PKS Soroti Agenda Sportswashing Israel, Minta Pemerintah Tak Teperdaya
Dengan sistem ini, pelanggaran dapat direkam secara dinamis di berbagai ruas jalan, terutama di area yang rawan kecelakaan atau pelanggaran kasat mata.
Langkah berikutnya adalah pengoperasian ETLE Handheld, sebuah inovasi berbasis ponsel pintar khusus petugas yang memungkinkan penindakan pelanggaran secara digital di lapangan tanpa tilang manual.
Melalui aplikasi khusus, petugas dapat merekam pelanggaran seperti tidak memakai helm, menggunakan ponsel saat mengemudi, atau melanggar rambu.
Data pelanggaran tersebut langsung dikirim ke server ETLE Nasional, diverifikasi, dan surat konfirmasi pelanggaran dikirim kepada pemilik kendaraan melalui sistem digital dan surat resmi.
Baca Juga:
Detail Pelanggaran yang Buat Persib Bandung Kena Sanksi AFC
Keberadaan ETLE Handheld terbukti efektif menutup kesenjangan pengawasan di lapangan serta mengurangi potensi gesekan antara petugas dan pelanggar. Sistem ini menjadi simbol penegakan hukum yang lebih humanis, efisien, dan akuntabel.
Hingga akhir 2024, sistem ETLE Nasional mencatat lebih dari 460.000 pelanggaran lalu lintas yang terdeteksi melalui kamera statis dan mobile di seluruh Indonesia. Jumlah tersebut belum termasuk data pelanggaran yang ditindak melalui ETLE Handheld, yang menunjukkan peningkatan tajam di berbagai wilayah.
Beberapa kota besar seperti Jakarta, Semarang, Surabaya, Medan, Makassar, Bandung, dan Yogyakarta menjadi contoh sukses penerapan ETLE Handheld.
Baca Juga:
The Magic of Michael Jackson Digelar untuk Pertama Kali di Asia Tenggara
Di wilayah ini, tingkat kepatuhan pengendara terhadap aturan berlalu lintas meningkat signifikan. Pelanggaran kasat mata yang sebelumnya sering terjadi kini menurun berkat kehadiran kamera digital dan sistem notifikasi otomatis.
Penerapan ETLE membawa sejumlah manfaat nyata, antara lain, transparansi dan akuntabilitas. Seluruh proses penindakan terekam secara digital dan dapat diverifikasi, menutup ruang penyimpangan di lapangan. Petugas dapat menindak lebih banyak pelanggaran tanpa menghentikan kendaraan di jalan, sehingga lalu lintas tetap lancar.
Efek jera dari sistem digital mendorong masyarakat lebih patuh terhadap aturan berlalu lintas. Kemudian data ETLE membantu pemerintah daerah dan kepolisian dalam merencanakan rekayasa lalu lintas serta kebijakan keselamatan jalan.
Baca Juga:
Bamsoet Kembali Ingatkan Pemberian Gelar Pahlawan Nasional Kepada Soeharto
Kakorlantas Polri Irjen Agus Suryonugroho memberikan apresiasi kepada seluruh jajaran lalu lintas yang konsisten menjalankan sistem ETLE di seluruh Indonesia.
“ETLE adalah simbol transformasi menuju penegakan hukum lalu lintas yang modern dan berkeadilan. Teknologi ini bukan sekadar alat untuk menilang, tetapi sarana untuk membangun kesadaran dan budaya tertib berlalu lintas. Dengan ETLE, kita hadir bukan untuk menakut-nakuti masyarakat, tetapi untuk melindungi dan mendidik," ujar Agus.
Dia juga menekankan pentingnya pembaruan teknologi dan literasi publik, agar masyarakat memahami mekanisme konfirmasi pelanggaran dan tidak mudah terpengaruh oleh informasi palsu yang beredar di media sosial.
Baca Juga:
Pawang Ular Tewas Seusai Berduel dengan King Kobra 4 Meter di Sukabumi
Korlantas Polri berkomitmen melanjutkan perluasan ETLE Nasional dengan sejumlah agenda strategis, antara lain, Menambah titik kamera statis di jalur rawan pelanggaran dan kecelakaan; Meningkatkan kapasitas ETLE Mobile dan Handheld di seluruh jajaran Polda/Polres; Memperkuat integrasi sistem pembayaran denda digital dan portal konfirmasi online.
Mengembangkan pusat data pelanggaran nasional untuk analitik dan perencanaan keselamatan jalan; Melanjutkan program pelatihan dan sosialisasi publik guna menumbuhkan kesadaran tertib berlalu lintas berbasis kepercayaan.
Dengan kombinasi ETLE Statis, Mobile, dan Handheld, Korlantas Polri menghadirkan penegakan hukum lalu lintas yang efisien, transparan, dan manusiawi.
Baca Juga:
Purbaya Bicara Soal Gaji PNS Daerah, Ada Kata Menolak
Program ini bukan sekadar digitalisasi tilang, melainkan bagian dari reformasi besar Polri dalam membangun kepercayaan publik dan menjawab tantangan zaman.
"Saya mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk mendukung keberlanjutan program ETLE Nasional Presisi dengan cara paling sederhana namun berdampak besar, yakni, taat aturan, patuh rambu, dan utamakan keselamatan di jalan raya," pungkas dia. (cuy/jpnn)
Sumber:
ETLE Terus Berinovasi, Wujud Transformasi Penegakan Hukum Transparan Berkeadilan
0
91
6


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan