

TS
KASKUS.HQ
Djarum Foundation & MilkLife Cetak Pelatih Berlisensi Nasional

Membangun ekosistem sepakbola yang makin mapan perlu campur tangan banyak pihak, jadi bukan cuma pemain yang perlu upgrade skill. Soalnya di balik setiap bintang lapangan, selalu ada pelatih yang tahu cara memoles bakat jadi prestasi. Demi sepak bola Indonesia yang makin maju, Djarum Foundation Bakti Olahraga dan MilkLife bareng PSSI sekarang fokus ke hal yang sering luput dari sorotan, yaitu ngasih pelatihan dan sertifikasi buat para pelatih muda dan guru olahraga di Kudus.
Selama seminggu penuh mulai dari 29 September hingga 5 Oktober 2025 di Supersoccer Arena, Kudus, Jawa Tengah, calon pelatih dan guru olahraga ini belajar langsung dari coach profesional, dapat ilmu kepelatihan kelas nasional, dan yang paling keren, semua ini bagian dari komitmen besar buat ngebangun ekosistem sepak bola Indonesia biar makin profesional, yang bukan cuma ramai di lapangan tapi juga matang di pembinaan.
Biasanya, ketika ngomongin sepak bola kita cuma sering ngomongin soal “pemain berbakat”, tapi jarang ada yang bahas siapa sih yang melatih mereka dari nol. Padahal, pelatih punya peran krusial buat menentukan arah pembinaan, mulai dari teknik dasar sampai ke mental bertanding. Nah, inilah yang akhirnya disadari Djarum Foundation Bakti Olahraga dan MilkLife, yang sadar kalau mau punya pemain hebat, pelatihnya juga harus hebat.
Makanya, mereka nggak cuma fokus bikin liga atau turnamen aja, tapi juga turut membantu para pelatih dan guru olahraga buat naik level lewat sertifikasi lisensi D Nasional, bareng PSSI. Lewat langkah ini, pelatih di daerah bisa dapet ilmu dan standar kepelatihan resmi, biar pembinaan anak-anak di sekolah atau akademi nggak asal main bola aja, tapi benar-benar punya arah pembentukan karakter dan kemampuan teknis yang lebih berkelas.
Program Pelatihan yang di lalui
Program ini bukan sekadar duduk di kelas dengerin teori. Selama seminggu penuh di Supersoccer Arena, Kudus, para peserta akan digembleng langsung sama Coach Educator PSSI, Muhammad Hanafing Ibrahim, yang udah punya lisensi AFC Pro. Bareng timnya, Coach Muhammad Hanafing Ibrahim akan ngajarin mulai dari filosofi sepak bola Indonesia (Filanesia), teknik dasar kayak passing, dribbling, sampai cara ngatur strategi pertandingan dan mengelola tim di lapangan.

Setiap hari para peserta pembinaan, ini akan diajak buat langsung praktek bareng atlet muda jadi bukan cuma teori numpuk di kepala, tapi langsung bisa diuji dan dikoreksi di tempat. Dengan banyaknya teori dari professional dan ruang yang cukup untuk mempraktikannya, membuat para peserta pembinaan bisa langsung merasakan experience kepelatihan secara langsung, sejalan dengan yang dikatakan oleh Coach Hanafing “Lisensi D ini adalah pintu masuk buat siapa pun yang serius ingin berkarier di dunia kepelatihan sepak bola,”
Yang keren lagi, biaya ikutnya juga super terjangkau. Kalau biasanya lisensi D bisa tembus Rp3 juta, kali ini cukup Rp750 ribu, hal ini berkat kolaborasi Djarum Foundation, MilkLife, dan PSSI yang ingin semakin banyak pelatih di daerah punya kesempatan buat naik kelas. “Kami ingin program ini jadi pijakan awal lahirnya lebih banyak pelatih berkualitas,” tambah Teddy Tjahjono, Program Director MilkLife Soccer Challenge.
Dari pernyataan tersebut, jadi bukti langkah nyata kalau pengembangan sepak bola Indonesia nggak cuma soal kompetisi di lapangan, tapi juga tentang membangun pondasi lewat pelatih yang mumpuni. Karena kelak di tangan merekalah, masa depan pemain-pemain muda kita ditempa.
Visi dan Harapan Program Pelatihan Sertifikasi Lisensi D
Melalui pembinaan ini, hasilnya bisa mulai terasa bahkan sebelum program selesai. Karena setelah pelatihan ini banyak peserta yang awalnya cuma pelatih sekolah atau klub kecil, sekarang mulai percaya diri untuk ngatur latihan dengan lebih terstruktur. Mereka juga belajar gimana cara melihat potensi pemain muda dari hal-hal sederhana, salah satunya seperti cara mereka mengontrol bola, membaca situasi, dan bekerja sama di lapangan.
Buat MilkLife dan Djarum Foundation Bakti Olahraga, ini bukan akhir, tapi langkah awal. Program lisensi D ini dirancang untuk jadi bagian dari upaya jangka panjang buat membangun ekosistem sepak bola yang lebih profesional dan berkelanjutan. Harapannya dengan semakin banyak pelatih bersertifikat, maka kelak pembinaan pemain usia muda bisa lebih merata di seluruh Indonesia.
“Selama ini kita sering dengar kalau talenta muda Indonesia itu banyak, tapi nggak semuanya punya pembinaan yang baik. Nah, lewat pelatih-pelatih baru ini, kami ingin bantu menciptakan sistem yang lebih sehat dan berkesinambungan,” ujar Amelia Tjandra, perwakilan dari Djarum Foundation Bakti Olahraga.
Langkah kecil ini jadi semacam “blueprint”buat masa depan sepak bola Indonesia, dan bahwa investasi terbesar tidak melulu cuma di pemain bintang, tapi justru di orang-orang di balik layar yang mendidik mereka sejak dini.
Mungkin dari luar, pelatihan lisensi D ini cuma terlihat seperti kursus singkat sepak bola. Tapi buat para peserta pelatihan, inilah kesempatan langka untuk naik kelas dan membawa perubahan nyata di daerahnya masing-masing.



Bakti Olahraga Djarum Foundation dan MilkLife percaya kalau fondasi sepak bola yang kuat tidak dibangun dalam semalam, tapi tumbuh dari pelatih-pelatih yang punya dedikasi dan ilmu yang tepat. Ketika para pelatih ini kembali ke sekolah atau klubnya, mereka bukan cuma mengajar teknik passing atau dribbling tapi juga menanamkan semangat sportivitas, disiplin, dan kerja sama yang sangat penting untuk pembentukan mental kompetisi sejak dini.
Kalau ke depan semakin banyak pelatih berlisensi di berbagai daerah, maka bukan hal mustahil Indonesia punya ekosistem sepak bola yang lebih profesional dari akar rumputnya. Karena seperti kata Coach Hanafing, “Pelatih hebat akan melahirkan pemain hebat.”
Dan dari Kudus, semangat itu baru saja dimulai!


Diubah oleh KASKUS.HQ 06-10-2025 14:06






iskrim dan 5 lainnya memberi reputasi
6
228
8


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan