Fajar.co.id, Jakarta -- Reruntuhan gedung Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, hingga kini masih jadi sorotan dan keprihatinan banyak pihak.

Pasalnya, hingga Kamis (2/10/2025) sebanyak 59 orang masih hilang dan diduga terjebak di reruntuhan gedung Pesantren di Sidoarjo itu.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen Suharyanto, mengatakan bahwa data tersebut masih bersifat sementara.

Adapun yang masih hilang, yang ada datanya, yang ada fotonya itu sementara terdata 59 orang. "Di mana itu? Kita tidak tahu," beber Suharyanto saat konferensi pers di Posko SAR Gabungan di Sidoarjo.

Dia mengatakan, jumlah itu masih data sementara. Para santri itu juga belum diketahui keberadaanya. Ia berharap 59 orang itu tak terjebak di reruntuhan.

"Kita sampaikan pada keluarga bahwa mudah-mudahan 59 itu tidak ada di situ. Tidak ada di reruntuhan," harapnya.

Setelah menemukan 7 korban pada Rabu (2/10) malam, tim SAR Gabungan pun melakukan rentetan asesmen menggunakan alat deteksi canggih. Sayangnya hasilnya nihil.

"Itu secara ilmu pengetahuan itu tidak lagi ditemukan tanda-tanda kehidupan ya," ungkapnya. (sam/fajar)

Sumur: https://fajar.co.id/2025/10/03/59-or...nda-kehidupan/

## Tanpa bermaksud mengurangi rasa empati yang sangat dalam terhadap para santri korban kejadian ini.. apakah jika logika logika penyinyir MBG bisa diterapkan pada kejadian ini? Nyawa loh ini taruhannya! Gedung beton bisa ambruk itu pasti ada penyelewengan pada saat pembangunan. Atau jika itu bangunan lawas pasti ada penyelewengan pada dana rehabilitasi?? Tidak ada suara sih sama sekali dari partai keledai, kemana kalian?? Ga ada investigasi dan sorotan berita siapa pemilik ponpes itu?? Takut masuk neraka??