- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
BP-AKR Akui Urung Beli BBM Pertamina: Sumber Impor Tak Jelas
TS
jaguarxj220
BP-AKR Akui Urung Beli BBM Pertamina: Sumber Impor Tak Jelas
Bloomberg Technoz, Jakarta – PT Aneka Petroindo Raya, perusahaan operator stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) BP-AKR, mengungkapkan alasan hingga kini belum sepakat untuk membeli bahan bakar minyak (BBM) dasaran dari PT Pertamina (Persero).
Presiden Direktur BP-AKR Vanda Laura mengakui perusahaan sebelumnya memang sudah melakukan perundingan business to business (B2B) ihwal pembelian BBM dasaran atau base fuel dari PT Pertamina Patra Niaga (PPN).
Akan tetapi, terdapat satu dari tiga persyaratan yang belum dapat dipenuhi Pertamina dalam proses jual-beli tersebut.
Vanda menjelaskan Pertamina belum bisa menunjukan dokumen certificate of origin, yakni dokumen sertifikat yang menunjukan asal impor atau ketertelusuran sumber BBM dasaran yang ditawarkan Pertamina tersebut.
Dokumen tersebut padahal dibutuhkan BP Plc., raksasa migas Inggris, untuk menghindari potensi pengenaan sanksi imbas mengimpor BBM dari negara yang diembargo.
“Kenapa ini penting untuk kami? Karena salah satu shareholder kami ini kan bergerak atau mempunyai bisnisnya itu di lebih dari 70 negara. Jadi kami pun juga perlu mengadopsi standar atau hukum internasional,” ucap Vanda dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi XII DPR RI, dikutip Kami (2/10/2025).
Selain itu, lanjut Vanda, BP-AKR juga memberikan syarat bahwa BBM yang dibeli harus sesuai dengan spesifikasi yang diberikan. Di samping itu, aspek komersialisasi juga menjadi syarat penting dalam proses negosiasi.
“Di aspek yang pertama, ini memang banyak pembicaraan yang agak panjang, yaitu kami membutuhkan tambahan satu dokumen. Jadi ini yang belum disepakati karena tambahan dokumen ini belum tersedia,” tegas Vanda.
Perwakilan PT Vivo Energy Indonesia, operator SPBU Vivo, juga membenarkan perusahaan sempat berminat membeli sekitar 40.000 barel BBM dasaran yang telah diimpor Pertamina Patra Niaga.
Akan tetapi, negosiasi tersebut terpaksa untuk dibatalkan sebab terdapat ‘hal teknis’ yang tidak bisa dipenuhi oleh Pertamina.
“Namun, tidak menutup kemungkinan, kami tetap akan berkoordinasi dengan Pertamina untuk saat-saat mendatang, siapa tahu, apa yang kami minta itu bisa dipenuhi oleh Pertamina, dan kami akan beli dari Pertamina,” ucap perwakilan manajemen Vivo, dalam rapat yang sama.
Pembatalan
Dalam kesempatan yang sama, Pertamina Patra Niaga mengonfirmasi Vivo batal membeli base fuel sebanyak 40.000 barel yang telanjur diimpor oleh PPN, sebab terdapat kandungan etanol sebesar 3,5% dalam BBM tanpa campuran aditif dan pewarna tersebut.
Wakil Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Achmad Muchtasyar mengungkapkan, hingga Jumat (26/9/2025), sudah terdapat dua operator SPBU swasta yang sebenarnya berminat membeli base fuel yang telah diimpor perseroan, yakni Vivo dan BP-AKR.
Dalam perkembangannya, setelah melakukan negosiasi secara bisnis ke bisnis, BP-AKR dan Vivo batal melanjutkan pembelian BBM tersebut sebab setelah dilakukan pengecekan terdapat kandungan etanol sebesar 3,5% dalam base fuel tersebut.
“Isu yang disampaikan kepada rekan-rekan SPBU ini adalah mengenai konten. Kontennya itu ada kandungan etanol. Nah, di mana secara regulasi itu diperkenankan. Etanol itu sampai jumlah tertentu. Kalau tidak salah sampai 20% etanol,” ucap Achmad dalam rapat yang sama.
“Nah, sedangkan ada etanol 3,5%. Nah, ini yang membuat kondisi teman-teman SPBU swasta untuk tidak melanjutkan pembelian karena ada konten etanol tersebut. Di mana konten itu sebetulnya masih masuk ambang yang diperkenankan oleh pemerintah,” lanjut Achmad.
Dia juga mengungkapkan bahwa hingga akhir tahun operator SPBU swasta membutuhkan total 1,2 juta barel base fuel dengan RON 92 dan 278.000 barel base fuel dengan RON 98.
Adapun, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM Laode Sulaeman mengungkapkan mengungkapkan impor kargo BBM dasaran tahap dua yang dilakukan Pertamina untuk memasok operator SPBU swasta akan tiba di Tanah Air hari ini, Kamis (2/10/2025).
https://www.bloombergtechnoz.com/det...por-tak-jelas/
Sudah kualitasnya nggak jelas. Sumber BBM nya juga nggak jelas.
Emang perusahaan nggak jelas ini Pertamina..
Presiden Direktur BP-AKR Vanda Laura mengakui perusahaan sebelumnya memang sudah melakukan perundingan business to business (B2B) ihwal pembelian BBM dasaran atau base fuel dari PT Pertamina Patra Niaga (PPN).
Akan tetapi, terdapat satu dari tiga persyaratan yang belum dapat dipenuhi Pertamina dalam proses jual-beli tersebut.
Vanda menjelaskan Pertamina belum bisa menunjukan dokumen certificate of origin, yakni dokumen sertifikat yang menunjukan asal impor atau ketertelusuran sumber BBM dasaran yang ditawarkan Pertamina tersebut.
Dokumen tersebut padahal dibutuhkan BP Plc., raksasa migas Inggris, untuk menghindari potensi pengenaan sanksi imbas mengimpor BBM dari negara yang diembargo.
“Kenapa ini penting untuk kami? Karena salah satu shareholder kami ini kan bergerak atau mempunyai bisnisnya itu di lebih dari 70 negara. Jadi kami pun juga perlu mengadopsi standar atau hukum internasional,” ucap Vanda dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi XII DPR RI, dikutip Kami (2/10/2025).
Selain itu, lanjut Vanda, BP-AKR juga memberikan syarat bahwa BBM yang dibeli harus sesuai dengan spesifikasi yang diberikan. Di samping itu, aspek komersialisasi juga menjadi syarat penting dalam proses negosiasi.
“Di aspek yang pertama, ini memang banyak pembicaraan yang agak panjang, yaitu kami membutuhkan tambahan satu dokumen. Jadi ini yang belum disepakati karena tambahan dokumen ini belum tersedia,” tegas Vanda.
Perwakilan PT Vivo Energy Indonesia, operator SPBU Vivo, juga membenarkan perusahaan sempat berminat membeli sekitar 40.000 barel BBM dasaran yang telah diimpor Pertamina Patra Niaga.
Akan tetapi, negosiasi tersebut terpaksa untuk dibatalkan sebab terdapat ‘hal teknis’ yang tidak bisa dipenuhi oleh Pertamina.
“Namun, tidak menutup kemungkinan, kami tetap akan berkoordinasi dengan Pertamina untuk saat-saat mendatang, siapa tahu, apa yang kami minta itu bisa dipenuhi oleh Pertamina, dan kami akan beli dari Pertamina,” ucap perwakilan manajemen Vivo, dalam rapat yang sama.
Pembatalan
Dalam kesempatan yang sama, Pertamina Patra Niaga mengonfirmasi Vivo batal membeli base fuel sebanyak 40.000 barel yang telanjur diimpor oleh PPN, sebab terdapat kandungan etanol sebesar 3,5% dalam BBM tanpa campuran aditif dan pewarna tersebut.
Wakil Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Achmad Muchtasyar mengungkapkan, hingga Jumat (26/9/2025), sudah terdapat dua operator SPBU swasta yang sebenarnya berminat membeli base fuel yang telah diimpor perseroan, yakni Vivo dan BP-AKR.
Dalam perkembangannya, setelah melakukan negosiasi secara bisnis ke bisnis, BP-AKR dan Vivo batal melanjutkan pembelian BBM tersebut sebab setelah dilakukan pengecekan terdapat kandungan etanol sebesar 3,5% dalam base fuel tersebut.
“Isu yang disampaikan kepada rekan-rekan SPBU ini adalah mengenai konten. Kontennya itu ada kandungan etanol. Nah, di mana secara regulasi itu diperkenankan. Etanol itu sampai jumlah tertentu. Kalau tidak salah sampai 20% etanol,” ucap Achmad dalam rapat yang sama.
“Nah, sedangkan ada etanol 3,5%. Nah, ini yang membuat kondisi teman-teman SPBU swasta untuk tidak melanjutkan pembelian karena ada konten etanol tersebut. Di mana konten itu sebetulnya masih masuk ambang yang diperkenankan oleh pemerintah,” lanjut Achmad.
Dia juga mengungkapkan bahwa hingga akhir tahun operator SPBU swasta membutuhkan total 1,2 juta barel base fuel dengan RON 92 dan 278.000 barel base fuel dengan RON 98.
Adapun, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM Laode Sulaeman mengungkapkan mengungkapkan impor kargo BBM dasaran tahap dua yang dilakukan Pertamina untuk memasok operator SPBU swasta akan tiba di Tanah Air hari ini, Kamis (2/10/2025).
https://www.bloombergtechnoz.com/det...por-tak-jelas/
Sudah kualitasnya nggak jelas. Sumber BBM nya juga nggak jelas.
Emang perusahaan nggak jelas ini Pertamina..
4l3x4ndr4 dan 5 lainnya memberi reputasi
6
1.1K
63
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan