Kaskus

News

creativeslen783Avatar border
TS
creativeslen783
Mengenal Sosok Pemilik Binus, Eks Tukang Kertas yang Kena Tipu hingga Bangkrut
Mengenal Sosok Pemilik Binus, Eks Tukang Kertas yang Kena Tipu hingga Bangkrut

Di balik Binus University, ada sosok yang memulai perjalanannya dari berdagang kertas hingga mendirikan kursus komputer. 

EduRank kembali merilis daftar pemeringkatan universitas terbaik dunia untuk tahun 2025, termasuk daftar 20 perguruan tinggi swasta (PTS) terbaik di Indonesia.

Dalam daftar tersebut, perguruan tinggi swasta yang berhasil menempati posisi nomor satu adalah Universitas Bina Nusantara, atau yang lebih dikenal sebagai Binus University.

Mengutip data resmi dari EduRank 2025, Binus menempati peringkat ke-415 di Asia dan peringkat ke-1.461 di dunia. 

Tentu, keberhasilan ini bukan terjadi secara kebetulan. 

Perjalanan panjang Binus sebagai institusi pendidikan swasta sangat erat kaitannya dengan sosok di balik layar.

Binus University didirikan oleh Joseph Wibowo Hadipoespito, yang memulai perjalanan kampus ini dari sebuah kursus komputer kecil di Jakarta pada tahun 1974. 

Ia bukan dari kalangan terpandang, namun mampu melihat peluang besar di bidang teknologi saat komputer masih belum dikenal luas di Indonesia.

Kini, pengelolaan Binus diteruskan oleh anak-anaknya, sementara secara kelembagaan, kampus ini berada di bawah Bina Nusantara Foundation, sebuah yayasan nirlaba yang mengatur kebijakan dan arah pengembangan institusi.

Joseph, Binus, dan Hidup Sulit

Nama Joseph Wibowo mungkin tidak sepopuler tokoh pendidikan lainnya, namun perannya dalam dunia pendidikan Indonesia sangat besar.

Ia bukan berasal dari keluarga berada, juga tidak menempuh pendidikan tinggi seperti kebanyakan pendiri institusi.

Semasa Agresi Militer Belanda Kedua, Joseph Wibowo turut membantu perjuangan pasukan gerilya dengan cara yang tidak biasa, yaitu ia menyumbangkan dana dari hasil jualan rokok lokal miliknya di Malang.

Setelah perang usai, sekitar tahun 1953, Joseph Wibowo pindah ke Probolinggo untuk mencari peluang baru.

Di sana, ia memulai usaha perdagangan kertas, mengambil barang dari pabrik di Leces dan menjualnya ke berbagai wilayah, seperti Surabaya dan sekitarnya. 

Joseph Wibowo menjalankan usahanya secara langsung, berkeliling dari satu tempat ke tempat lain.

Namun, pada tahun 1969, usahanya jatuh karena ditipu oleh salah satu pelanggan dari Surabaya yang memberikan cek kosong. 

Kerugian besar memaksa Joseph Wibowo berhenti dari bisnis kertas. 

Karena kondisi ekonomi yang sulit, seluruh anggota keluarga Joseph Wibowo harus ikut bekerja. 

Istrinya mulai menjual makanan ringan, seperti kripik singkong dan sekoteng, sementara anak-anak mereka merantau ke Jakarta untuk mencari kesempatan kerja dan pendidikan yang lebih baik.

Melihat potensi Jakarta sebagai pusat ekonomi dan teknologi, Joseph bersama istrinya juga ikut pindah ke sana dan membuka usaha produksi roti rumahan. 

Meski hidup dalam keterbatasan, mereka berhasil menyewa rumah kecil di Jalan Makaliwe, Grogol. Dari sinilah cikal bakal Binus bermula.

Pada 21 Oktober 1974, Joseph Wibowo bersama anak-anaknya mendirikan Modern Computer Center (MCC), sebuah kursus komputer yang menjadi pelopor di bidangnya. 

Saat itu, keterampilan komputer masih belum banyak dianggap penting, tapi Joseph sudah mampu melihat peluang besar di masa depan.

MCC menjadi titik awal transformasi keluarga Joseph Wibowo, dari usaha tradisional menuju peran utama dalam perkembangan pendidikan teknologi di Indonesia. 

Dari sebuah ruang kecil di Grogol, lahirlah sebuah institusi yang kini dikenal sebagai salah satu universitas swasta terbaik di Tanah Air.

inilah.com
areszzjayAvatar border
4l3x4ndr4Avatar border
pemukapemujaAvatar border
pemukapemuja dan 5 lainnya memberi reputasi
6
242
15
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan