Kaskus

News

medievalistAvatar border
TS
medievalist
MBG di Boyolali Diduga Disabotase, Ratusan Paket Ditarik, Ada Orang Asing Masuk Kelas
MBG di Boyolali Diduga Disabotase, Ratusan Paket Ditarik, Ada Orang Asing Masuk Kelas
Tayang: Senin, 29 September 2025 14:59 WIB

MBG di Boyolali Diduga Disabotase, Ratusan Paket Ditarik, Ada Orang Asing Masuk Kelas
Tribun Solo/Tri Widodo

PAKET MBG DITARIK - Penampakan SDN Siswodipuran, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Paket Makan Bergiz Gratis di SD itu ditarik pada hari Senin, 29 September 2025, setelah muncul dugaan sabotase. 
TRIBUNNEWS.COM- Ratusan porsi sajian program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SDN Siswodipuran, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, ditarik kembali.
Makanan itu batal diberikan kepada para siswa pada hari Senin, (29/9/2025), setelah muncul laporan dugaan sabotase.
Disebutkan bahwa Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) telah menarik kembali 189 porsi MBG. SPPG adalah unit layanan yang dibentuk untuk mendukung distribusi makanan bergizi sesuai dengan standar.
Kepala SD Negeri Siswodipuran Boyolali Sri Sulasmi melaporkan dugaan sabotase itu kepada SPPG. Sebelumnya, ada guru yang melihat orang asing mencurigakan masuk ke dalam ruang transit MBG.
"Dia bukan wali murid lalu masuk ke kelas (ruang penyimpanan MBG)," kata Sri, Senin, dikutip dari Tribun Solo.
Sri berujar, orang asing itu mengendap-endap masuk ke dalam kelas. Lalu, orang itu mengimbau siswa kelas I untuk segera masuk dan mengambil makanan.
Menurut Sri, orang itu juga keluar dari kelas secara mencurigakan, yakni dengan cara mengendap-endap.
"Melipir gitu. Dia langsung tidak ada," kata Sri.
Karena Sri merasa curiga, dia langsung menghubungi SPPG untuk meminta konfirmasi. SPPG kemudian mengeklaim, tidak mengirimkan personel atau tim ke sana.
Setelah itu, tim SPPG memutuskan datang dan mengambil seluruh paket MBG.
Dapur MBG harus bekerja sama dengan puskesmas
Baca juga: Viral Dapur MBG di Jember Bantah Siswa Mual karena Keracunan Sandwich: Biasanya Makan Nasi
Sementara itu, di tengah banyaknya kasus keracunan siswa akibat menyantap sajian MBG, Pemerintah Kabupaten Boyolali akan mewajibkan semua dapur bergizi untuk menjalin kerja sama dengan puskesmas setempat.
Tindakan itu menjadi bentuk antisipasi setelah maraknya kasus keracunan.
“Harapannya nanti bisa dikoordinasikan dengan puskesmas. Hasil masakan atau sajian dari dapur bergizi bisa di-sampling ke puskesmas terdekat sebagai langkah antisipasi,” kata Bupati Boyolali Agus Irawan, Jumat (26/9/2025).
Menurut Agus, kasus keracunan menjadi menjadi pelajaran penting bagi pengelola dapur MBG di Boyolali supaya lebih berhati-hati dalam menjalankan program MBG.
“Nanti ke depan pastinya menjadi salah satu rambu-rambu atau pengingat untuk semua pengelola dapur bergizi di Boyolali. Harapannya, kasus seperti itu benar-benar menjadi perhatian bersama agar lebih berhati-hati dalam menjalankan program makan bergizi,” kata Agus.
Di samping itu, Pemkab Boyolali bakal memperkuat kontrol langsung ke lapangan.
“Kami pastikan pemerintah kabupaten akan sering turun melakukan kontrol, supaya hal-hal seperti keracunan tidak terjadi di Boyolali,” ucap Agus.
Banyaknya kasus keracunan
Adapun saat ini program MBG disorot tajam oleh masyarakat karena banyaknya kasus keracunan.
Badan Gizi Nasional (BGN) yang mengimplementasikan program MBG turut buka suara mengenai banyaknya kasus.
Menurut Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Nanik Sudaryati Deyang, kasus keracunan akibat MBG sudah "di luar nalar".
Baca juga: Cara Petinggi MBG Kota Sukabumi Antisipasi Keracunan
Salah satu yang paling disorot adalah program MBG di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Di sana ada 1.035 siswa yang keracunan hanya dalam beberapa hari.
Nanik tak habis pikir melihat jumlah korban yang sangat banyak. Di Bandung, kata Nanik, petugas dapur (SPPG) setempat menyediakan bahan baku yang tidak segar.
Dari temuannya di lapangan, ada bahan baku lauk pauk (ayam) sudah dibeli sejak Sabtu.  Padahal ayam baru akan dimasak hari Rabu, atau empat hari kemudian.
"Saya juga tidak menolerir bahan baku, bahan baku yang dipakai bila tidak fresh. Karena kejadian di Bandung ini sungguh di luar nalar," kata Nanik di Gedung BGN, Jakarta Pusat, Jumat. (26/9/2025) dilansir dari Warta Kota Live. 
Menurut data BGN, sepanjang periode Januari hingga 25 September 2025, tercatat sebanyak 70 kasus keracunan dengan total korban mencapai 5.914 orang. Nanik pun menyampaikan permintaan maaf.
“Dari lubuk hati terdalam, saya mohon maaf atas nama BGN dan seluruh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Indonesia. Saya seorang ibu, dan melihat gambar-gambar di video membuat hati saya sangat sedih,” ujar Nanik.

https://www.tribunnews.com/regional/...kelas?page=all

Jd teringat kasus glico-morinaga

Diubah oleh medievalist Hari ini 16:20
daimond25Avatar border
SunDaimondAvatar border
SunDaimond dan daimond25 memberi reputasi
2
149
6
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan