- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Jasa “Gue Temenin Jalan” Didominasi Pelanggan Perempuan


TS
creativeslen783
Jasa “Gue Temenin Jalan” Didominasi Pelanggan Perempuan

JAKARTA, KOMPAS.com – Tidak semua orang memiliki teman yang selalu bisa menemani saat melakukan aktivitas tertentu, seperti kondangan atau sekadar datang ke spot nongkrong yang baru. Dari kebutuhan itu, muncul sebuah jasa unik bernama “Gue Temenin Jalan” yang kini mulai banyak diminati, khususnya oleh kaum perempuan.
Pendiri jasa ini adalah Johanes David Gratias Pero (32) atau akrab disapa David, pria yang baru memulai usaha tersebut pada akhir Agustus 2025. Meski terbilang baru, ia sudah melayani delapan pelanggan, dan seluruhnya adalah perempuan.
“Sejauh ini, dari 8 pelanggan yang sudah aku ambil, semuanya perempuan. Meskipun sebetulnya jasa ini terbuka untuk cewek dan cowok,” kata David saat diwawancarai Kompas.com di Blok M, Jakarta Selatan, Rabu (24/9/2025).
Apa itu jasa Gue Temenin Jalan? Gue Temenin Jalan merupakan jasa yang diinisiasi David untuk membantu orang-orang yang ingin mengunjungi tempat baru, sekadar nongkrong sambil curhat, atau bahkan membantu orang-orang yang ingin bepergian tapi tidak punya teman.
David bercerita, ide membuka jasa “Gue Temenin Jalan” muncul setelah dirinya terkena PHK usai Lebaran 2025. Saat berlibur ke Bali, ia melihat banyak warga lokal menawarkan jasa menemani wisatawan berjalan-jalan sesuai permintaan. Pengalaman itu menginspirasinya untuk membuat hal serupa di Jakarta. Bedanya, target jasanya bukan hanya wisatawan, melainkan siapa saja yang membutuhkan teman untuk beraktivitas sehari-hari.
Jasa ini bisa digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari ngopi, nongkrong, kulineran, belanja, menonton konser, olahraga, hingga menemani ke rumah sakit.
“Sebetulnya banyak orang butuh teman jalan, tapi enggak mau banyak bicara. Karena kalau sama teman sendiri kadang bahasnya pekerjaan lagi atau hal yang sama. Jadi mungkin saja ada rasa bosan,” ujar David.
Mayoritas pelanggan David sejauh ini adalah perempuan dengan rentang usia yang cukup beragam. Ada yang masih berusia 25 tahun, ada juga yang mendekati usia 40 tahun.
“Untuk usia itu paling muda 25 tahun, lalu yang lebih dewasanya itu ada di 33 dan mendekati 40 tahunan juga ada,” jelasnya.
Alasan menggunakan jasa ini pun beragam. Ada pelanggan yang merasa stres dan butuh teman curhat, ada pula yang ingin ditemani menghadiri acara kondangan atau sekadar pergi ke tempat healing.
“Bahkan saya pernah antar orang ke dokter gigi dan nemenin klien healing ke Anyer,” tambah David.
Meski begitu, aktivitas yang paling sering diminta klien adalah menemani nongkrong sambil ngopi. Tak jarang, momen itu juga disertai dengan obrolan panjang.
“Kalau ada pelanggan yang curhat, pasti saya dengerin. Karena terkadang seseorang itu merasa senang hanya sudah didengar ceritanya. Saya juga enggan kasih masukan yang berlebihan karena bukan ranah saya,” tutur David.
Jangkauan dan cara pemesanan
Layanan “Gue Temenin Jalan” saat ini bisa digunakan di wilayah Jakarta, Bekasi, dan area lainnya sesuai kesepakatan.
Setiap klien bisa menyesuaikan kebutuhan, apakah ingin hanya ditemani, atau ditemani sekaligus diajak ngobrol.
“Ternyata sejauh ini banyak klien saya yang minta ditemani ke lokasi. Ada yang terbuka untuk ngobrol seperti teman sendiri, ada juga yang memang minta ditemani saja,” jelasnya.
Untuk pemesanan, David menyediakan formulir online yang berisi data diri serta tujuan menemani. Ia juga menetapkan biaya Rp 150.000 per hari, dengan sistem booking Rp 100.000. Biaya lain seperti transportasi, makanan, hingga tiket masuk lokasi akan ditanggung pelanggan.
Menjaga profesionalisme jadi kunci utama
Meski sifat jasanya kasual, David tetap menjaga batas profesional. Ia menekankan, perannya adalah menemani sesuai kebutuhan klien, bukan menjadi tempat untuk mencari hubungan pribadi.
“Jadi saya tetap menetapkan batasan profesional karena saya di sini untuk menemani klien sesuai keinginannya,” ujarnya.
Selain itu, ia juga menjaga keamanan baik untuk dirinya maupun klien dengan melakukan skrining data. Bahkan, ia tak ragu memberikan identitas diri bila diminta calon pelanggan.
Kini, David semakin percaya diri mengembangkan jasa “Gue Temenin Jalan”. Ia aktif membagikan konten di media sosial agar masyarakat lebih mengenal layanannya.
“Sebetulnya di posisi ini saya dan pelanggan memang sama-sama takut, karena sama-sama ketemu orang asing. Tapi kalau bisa saling percaya, jasa ini bisa jadi solusi buat mereka yang butuh teman jalan,” pungkas David.
kompas.com


itkgid memberi reputasi
1
301
15


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan