- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Pasangan Bawa Kabur Pesanan Senilai Rp 530 Ribu, Restoran di Kemang Dirugikan


TS
mpat
Pasangan Bawa Kabur Pesanan Senilai Rp 530 Ribu, Restoran di Kemang Dirugikan

Sepasang pengunjung restoran di Kemang diduga membawa kabur 14 pesanan tanpa membayar, menyebabkan kerugian sekitar Rp 500 ribu. Simak kronologinya dan respons pihak berwenang. Foto: Instagram/Antara
Kronologi Kejadian yang Mengejutkan
Kejadian bermula pada Kamis, 19 September 2025, ketika sebuah restoran di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, menerima kunjungan dari pasangan suami istri. Mereka datang layaknya pelanggan biasa dan memesan cukup banyak makanan sekaligus, terdiri atas 11 menu makanan dan 3 minuman.
Awalnya, tidak ada tanda-tanda mencurigakan. Pesanan diterima oleh staf, lalu disiapkan seperti biasa. Namun, setelah menunggu beberapa saat, pasangan itu terlihat tidak sabar. Bahkan, menurut keterangan saksi, mereka sempat memasuki area dapur restoran dengan alasan makanan yang dipesan belum juga sampai ke meja.
Ketika pesanan akhirnya disajikan, pasangan tersebut tidak duduk lama. Mereka justru langsung meninggalkan lokasi restoran dengan membawa makanan dan minuman yang sudah tersaji, tanpa melakukan pembayaran sepeser pun.
Kerugian Restoran Mencapai Ratusan Ribu
Pihak restoran mengaku mengalami kerugian yang tidak sedikit. Total tagihan dari 14 menu yang dibawa kabur mencapai Rp 530.150. Meski jumlahnya tidak tergolong besar jika dibandingkan dengan kasus keuangan lainnya, namun bagi pengusaha kuliner, tindakan seperti ini jelas sangat merugikan.
Kerugian bukan hanya soal nilai uang yang hilang, tetapi juga kerugian waktu, bahan baku, serta energi para staf yang sudah bekerja untuk menyiapkan pesanan tersebut. Ditambah lagi, insiden ini dapat menurunkan kepercayaan publik terhadap keamanan restoran dan kenyamanan pengunjung.
Laporan Resmi ke Pihak Kepolisian
Pemilik restoran kemudian melaporkan peristiwa ini ke pihak kepolisian. Laporan resmi tercatat di Polsek Mampang Prapatan dengan nomor LP/B/048/IX/2025/SPKT/Polsek Mampang/Polres Metro Jaksel/Polda Metro Jaya.
Menurut keterangan Kapolsek Mampang Prapatan, Kompol Wahid Key, laporan diterima pada 25 September 2025, hampir sepekan setelah kejadian berlangsung. Dari laporan tersebut, pihak kepolisian langsung menindaklanjuti dengan penyelidikan awal.
“Laporan adanya peristiwa dugaan pencurian senilai sekitar Rp 500 ribu sudah kami terima dan saat ini sedang dalam proses penyelidikan,” kata Wahid.
Bukti CCTV Jadi Pegangan Penting
Salah satu alasan kasus ini menjadi viral adalah karena adanya rekaman CCTV restoran yang memperlihatkan aksi pasangan tersebut. Video itu kemudian menyebar luas di media sosial, sehingga publik ikut menyoroti tindakan yang dianggap tidak bertanggung jawab.
Rekaman CCTV memperlihatkan bagaimana pasangan itu membawa keluar makanan dan minuman, sementara staf restoran tampak berusaha mengejar mereka. Sayangnya, upaya staf untuk menghentikan pelaku tidak membuahkan hasil.
Bukti CCTV ini kini menjadi salah satu alat utama yang digunakan pihak kepolisian untuk menelusuri identitas pasangan tersebut.
Upaya Somasi yang Diabaikan
Sebelum akhirnya melaporkan ke polisi, pihak restoran sebenarnya sudah mencoba menyelesaikan masalah dengan cara mengirimkan somasi. Dalam surat tersebut, mereka meminta agar pasangan itu segera mengembalikan kerugian yang ditimbulkan.
Namun, menurut keterangan kuasa hukum restoran, somasi tersebut tidak mendapat tanggapan sama sekali hingga batas waktu yang ditentukan. “Kami sudah memberikan kesempatan agar ada itikad baik, namun tidak ada respons. Akhirnya, jalan hukum menjadi pilihan terakhir,” jelasnya.
Potensi Jerat Hukum
Kasus ini tidak dianggap ringan. Polisi menyebut ada kemungkinan pelaku dapat dijerat dengan Pasal 363 KUHP tentang pencurian. Jika terbukti, ancaman hukuman yang berlaku bisa mencapai beberapa tahun penjara.
Selain itu, jika terbukti dilakukan dengan perencanaan atau modus tertentu, pasal tambahan terkait penipuan juga bisa dikenakan. Hingga kini, status pasangan tersebut masih dalam tahap penyelidikan, dan polisi belum mengumumkan secara resmi apakah mereka sudah ditetapkan sebagai tersangka atau belum.
Respon Publik di Media Sosial
Tidak butuh waktu lama, video rekaman CCTV tersebut menjadi viral di media sosial. Banyak warganet yang menilai tindakan pasangan itu merugikan dan tidak bisa ditoleransi.
Sebagian warganet bahkan menyerukan agar pihak kepolisian menindak tegas, karena tindakan seperti ini dianggap mencoreng citra pelanggan restoran yang sebenarnya. Ada pula komentar yang menyebutkan bahwa kasus semacam ini bisa membuat pemilik usaha kecil semakin tertekan di tengah kondisi bisnis yang menantang.
Dampak pada Dunia Usaha Kuliner
Kasus pasangan yang membawa kabur makanan di Kemang ini menyoroti tantangan yang dihadapi para pelaku usaha kuliner. Restoran, kafe, dan warung makan tidak hanya menghadapi persaingan bisnis yang ketat, tetapi juga harus berhadapan dengan risiko pelanggan yang tidak jujur.
Tindakan seperti ini dapat menurunkan kepercayaan pemilik usaha kepada pengunjung, sehingga beberapa restoran mungkin akan memberlakukan aturan lebih ketat, misalnya meminta deposit atau pembayaran di awal untuk pesanan tertentu.
Langkah-langkah preventif seperti itu memang bisa membantu, tetapi juga bisa mengurangi kenyamanan pelanggan lain yang datang dengan niat baik.
Polisi Lakukan Penyelidikan Lanjutan
Untuk saat ini, pihak kepolisian menyatakan bahwa proses penyelidikan masih berjalan. Mereka akan memanggil saksi-saksi dari restoran, memeriksa rekaman CCTV lebih detail, serta menelusuri kemungkinan identitas pasangan tersebut dari data yang tersedia.
Langkah ini diharapkan dapat membawa kasus ini ke tahap yang lebih jelas, sekaligus menjadi pelajaran bagi masyarakat agar tidak melakukan tindakan serupa.
Sumber: https://www.trenmedia.co.id/pasangan...ang-dirugikan/
Diubah oleh mpat Hari ini 09:26
0
194
27


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan