Kaskus

News

mabdulkarimAvatar border
TS
mabdulkarim
Cerita Mahasiswa Indonesia di New York Pengurus Aksi Kamisan Diintimidasi

Cerita Mahasiswa Indonesia di New York Pengurus Aksi Kamisan Diintimidasi
"Dia bilang beasiswa kami bisa dicabut kalau tetap ngotot," kata Ali, salah satu pengurus Aksi Kamisan di New York.
25 September 2025 | 15.11 WIB


Mahasiswa Indonesia di New York menggelar Aksi Kamisan perdana pada Februari 2025. Dok. @aksikamisannyc
AKSI Kamisan yang digelar mahasiswa Indonesia di New York berujung intimidasi. Beberapa pengurus mengaku diancam intel agar menghentikan kegiatan, dengan ancaman pencabutan beasiswa LPDP hingga dilaporkan ke imigrasi Amerika Serikat.

“Dia bilang beasiswa kami bisa dicabut kalau tetap ngotot,” kata Ali, salah satu pengurus Aksi Kamisan di New York kepada Tempo saat dihubungi Kamis, 25 September 2025.

Ali bercerita, seorang mahasiswa New York University (NYU) yang juga polisi Indonesia, menghubunginya pada 21 Juni 2025. Polisi itu meminta bertemu di sebuah kafe di Times Square. Ali datang bersama tiga rekannya.

Dalam pertemuan itu, kata dia, polisi tersebut menyampaikan pesan dari seorang jenderal TNI yang keberatan dengan Aksi Kamisan dan melabelinya sebagai “aksi pemberontakan”. Ia menjelaskan bahwa jenderal itu melalui polisi mahasiswa tersebut meminta agar Aksi Kamisan dihentikan, atau setidaknya tidak dipublikasikan di media sosial. “Kalau tetap di-posting, katanya jenderal ini akan melapor ke LPDP untuk mencabut beasiswa kami,” ujar Ali.

Rekan Ali yang tak mau disebutkan namanya, mahasiswa Indonesia di Columbia University, penggagas lain Aksi Kamisan yang ikut bertemu dengan polisi itu, menguatkan cerita tersebut. Ia menyebut puncak intimidasi terjadi setelah aksi mereka mengangkat tema pemerkosaan massal Mei 1998 dan rencana penulisan ulang sejarah. “Puncaknya Juni, baru ada ancaman beasiswa dicabut,” kata mahasiswa yang masih tinggal di New York.

Selain ancaman lisan, para penggagas Aksi Kamisan mengaku diawasi. Polisi Indonesia yang kuliah di New York sempat menghadiri Aksi Kamisan pada Februari lalu. Ali bercerita, ia terlihat merekam jalannya kegiatan. “Kami curiga dia intel,” ujarnya.

Intimidasi tak hanya datang dari aparat. Seorang mahasiswa NYU bernama Fauzan, yang menjabat sebagai ko-presiden Mata Garuda Amerika Serikat, menurut cerita Ali diduga ditugaskan untuk memata-matai mereka. “Itu yang membuat kami merasa dikhianati, karena dia teman nongkrong juga,” kata Ali.

Ancaman ini membuat Aksi Kamisan di New York terhenti sementara. Para pengurus gerakan mahasiswa di sana memilih menghentikan kegiatan untuk mitigasi risiko. “Ini pertama kali ancaman terjadi di luar negeri, jadi kami diminta Aksi Kamisan pusat untuk pause dulu,” ujar Ali.

Rekan Ali pun menuturkan, pihaknya sudah melaporkan peristiwa ini ke LPDP, namun tak mendapat perlindungan. Ia menilai intimidasi itu berbahaya bagi kebebasan akademik penerima beasiswa. “Jangan sampai anak-anak LPDP takut bersuara karena gampang diancam,” kata dia.

Ia berpendapat selama berkuliah di Amerika Serikat, banyak pelajaran berharga. Mulai dari censorship buku, trauma intergenerasional akibat genosida, pendidikan yang mematikan keberpikiran manusia, hingga bagaimana cinta dapat masuk ke sendi-sendi kehidupan. Di Aksi Kamisan, ia menjelaskan bahwa mereka banyak membahas pelanggaran HAM masa lampau agar di kemudian hari Indonesia dapat mencapai sistem masyarakat yang penuh kasih dan tanpa penindasan terhadap satu sama lain.

Maka dari itu, ia sangat menyayangkan ketika sebuah tempat untuk merawat ingatan malah dianggap berbahaya. “Saya rasa semua manusia di bumi ini menginginkan hal yang sama, dunia tanpa penindasan. Saya cukup kaget ketika ruang diskusi akademis nirkekerasan bisa membuat orang terancam untuk putus sekolah,” ujar mahasiswa Columbia University itu.

Meski kecewa dengan sikap pemerintah, Ali pun mendorong mahasiswa Indonesia tetap bersuara. “Tetap berisik, jangan takut dengan ancaman. Warga dukung warga,” ujarnya.

https://www.tempo.co/hukum/cerita-ma...midasi-2073228


Mendiktisaintek Buka Suara soal Dugaan Ancaman Cabut LPDP Mahasiswa yang Kamisan New York
Cerita Mahasiswa Indonesia di New York Pengurus Aksi Kamisan Diintimidasi
Kompas.com - 25/09/2025, 17:38 WIB Izzatun Najibah, Icha Rastika Tim Redaksi Lihat Foto Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Prof Brian Yuliarto(KOMPAS.com/IZZATUN NAJIBAH)

SURABAYA, KOMPAS.com - Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Prof Brian Yuliarto buka suara soal dugaan adanya ancaman pencabutan beasiswa bagi mahasiswa yang aktif dalam Aksi Kamisan New York.

Akun X @barengwarga mengunggah adanya laporan dugaan mahasiswa di AS yang mendapat ancaman pencabutan beasiswa, khususnya bagi mereka yang aktif dalam pergerakan Aksi Kamisan New York.

Menurut Wamen Stella Informasi tersebut dibagikan oleh @barengwarga pada Rabu (14/9/2025) sekitar pukul 10.32 WIB.

“Kami mendapat kabar bahwa mahasiswa di AS mendapat ancaman pencabutan beasiswa, khususnya yang aktif di pergerakan mahasiswa seperti Aksi Kamisan New York,” tulis akun tersebut.

Admin menuliskan bahwa pergerakan Aksi Kamisan New York sudah dimata-matai oleh salah satu Co-President Mata Garuda Amerika Serikat.

“Dia mengaku bangga bahwa dia adalah intel pemerintah dan ditugaskan untuk mengawasi mahasiswa. Ini diceritakan sendiri ke beberapa orang berbeda,” ucapnya.

Ia mengaku telah mengonfirmasi ke beberapa peserta Aksi Kamisan New York dan memverifikasi kejadian tersebut. Topik terakhir yang dibawa adalah "Fasisme dan Rasisme dalam Pengaburan Sejarah Pemerkosaan Massal Mei '98".

Aksi Kamisan New York merupakan diskusi akademis mahasiswa dan diaspora yang seharusnya tidak boleh mendapatkan ancaman. Merespons hal itu, Mendiktisaintek mengaku tidak tahu terkait kebenaran informasi tersebut. Ia akan mengecek kebenarannya.

“Saya belum dapat informasi. Nanti saya cek dulu seperti apa,” kata Brian di Surabaya, Kamis (25/9/2025).
https://surabaya.kompas.com/read/202...ahasiswa-yang.
Kalau soal Imigirasi Amerika di masa Trump emang keras banget sama demo

kalau pencabutan LPDP buat aksi tersebut tergantung iai kontrak beasiswa LPDP dengan penerima.


pheeroniAvatar border
pheeroni memberi reputasi
1
202
11
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan