Kaskus

News

creativeslen783Avatar border
TS
creativeslen783
OrTu Siswa Larang Anak Konsumsi Makanan MBG, Khawatir Bahayakan Nyawa Anak
OrTu Siswa Larang Anak Konsumsi Makanan MBG, Khawatir Bahayakan Nyawa Anak

FAJAR.CO.ID – Kasus keracunan makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang sudah tembus 6.000 lebih anak membuat orang tua siswa khawatir. Sejumlah orang tua siswa mulai melarang anaknya mengonsumsi makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG). Orang tua khawatir, makanan dari MBG tidak hanya mengakibatkan keracunan, tetapi membahayakan nyawa anak.

Keputusan orang tua melarang anaknya mengkonsumsi makanan dari MBG antara lain ditunjukkan sejumlah orang tua siswa sekolah dasar (SD) di Ketapang. Orang tua mulai khawatir anaknya juga menjadi korban keracunan makanan menu MBG seperti yang terus terjadi di sejumlah daerah.

Dilansir dari ketapang.suarakalbar, sejumlah wali murid kini memilih melarang anaknya menyantap menu MBG yang dibagikan di sekolah.

Daripada berisiko, lebih baik anak saya bawa bekal dari rumah,” ujar Ratna, orang tua murid di Kecamatan Benua Kayong, dikutip dari ketapang. suarakalbar pada Kamis (25/9/2025).

Hal yang sama disampaikan Susilo, wali murid salah satu SD swasta. Ia mengaku trauma setelah mendengar kabar keracunan yang menimpa siswa sehari sebelumnya.

“Hari ini lebih banyak siswa tidak berani makan MBG di sekolah. Kami juga sudah melarang anak kami. Risikonya lebih besar daripada manfaatnya,” katanya.

Kepala SD Santa Monica, Yohanes Aliman, membenarkan adanya penurunan drastis konsumsi MBG di sekolahnya pasca-insiden tersebut.

“Banyak anak tidak mengambil makanan MBG. Kalau pun ada, hanya sedikit yang disentuh. Biasanya habis, tapi hari ini banyak yang utuh, bahkan tidak dibuka dari wadahnya,” jelas Yohanes.

Agar tidak terbuang, pihak sekolah akhirnya menawarkan makanan tersebut kepada orang lain.

“Sayang kalau dibuang begitu saja. Semoga ini jadi pelajaran bagi dapur-dapur penyedia agar lebih waspada,” tambahnya.

Kekhawatiran orang tua semakin besar setelah sebelumnya beredar isu soal penggunaan wadah makanan berlapis minyak babi di daerah lain. Isu tersebut ikut meruntuhkan kepercayaan terhadap program ini.

“Kalau soal kebersihan saja belum jelas, apalagi ada isu bahan berbahaya di wadahnya. Nyawa anak-anak yang jadi taruhannya,” ucap Deki, warga Delta Pawan.

Selain masalah keamanan, orang tua juga menyoroti persoalan mubazir karena tidak semua menu sesuai selera siswa.

“Anak-anak kadang tidak suka menunya. Akhirnya ditinggal atau dibawa pulang tapi tetap tidak dimakan. Mubazir sekali,” kata Sari

Para wali murid mendesak pemerintah daerah segera melakukan evaluasi menyeluruh, mulai dari kualitas bahan, kebersihan dapur, hingga distribusi makanan.

“Kalau tidak ada perubahan serius, program ini bisa membahayakan nyawa anak-anak. Lebih baik anggaran MBG dialihkan untuk yang benar-benar membutuhkan,” tambah orang tua lainnya. (Wahyuni/Fajar)

fajar.co.id
deniswiseAvatar border
bangsutankerenAvatar border
indent.smkAvatar border
indent.smk dan 6 lainnya memberi reputasi
7
449
38
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan