Kaskus

Entertainment

kutarominami69Avatar border
TS
kutarominami69
Prof. Syafiq A. Mughni Serukan Kepedulian Ekologis di Eco Talk STFT Jakarta
Prof. Syafiq A. Mughni Serukan Kepedulian Ekologis di Eco Talk STFT Jakarta

09/23/2025 22:24 - 9 views

Bagikan :

Prof. Syafiq A. Mughni Serukan Kepedulian Ekologis di Eco Talk STFT Jakarta

Prof. Syafiq A Mughni, Ketua PP Muhammadiyah hadir sebagai pembicara seminar 'Eco Talk' pada rangkaian acara Green Campus Blue Seminary di STFT Jakarta 22 Sept 2025. (Istimewa/PWMU.CO)

pwmu.co -

Sekolah Tinggi Filsafat Teologi (STFT) Jakarta menggelar Seminar Eco Talk bertajuk “Satu Bumi, Satu Asa, dalam Gerak Bersama” pada Senin, (22/9/2025). Kegiatan ini menghadirkan para tokoh lintas iman untuk memperkaya pemahaman masyarakat mengenai kepedulian ekologis dari perspektif agama dan kepercayaan.

Hadir sebagai narasumber, Prof. Syafiq A. Mughni (Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah), Pdt. Meilanny Risamasu (Komisi Lingkungan Hidup GPIB), Js. Rusya Supit (Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia), Pandita Astono Candra (Parisada Hindu Dharma Indonesia), serta Engkus Ruswana (Majelis Luhur Kepercayaan Indonesia).

Menjaga Lingkungan

Dalam paparannya, Prof. Syafiq menegaskan bahwa seluruh manusia adalah khalifah di muka bumi yang berkewajiban menjaga lingkungan.

Ia menyampaikan program Muhammadiyah melalui Majelis Lingkungan Hidup, Muhammadiyah Climate Center, dan Eco Bhinneka Muhammadiyah telah mendorong kurikulum Green School, pengajian bertema ekologi, hingga penggunaan panel surya di masjid PP Muhammadiyah.

“Namun upaya internal saja tidak cukup. Kerja sama lintas iman harus diperkuat agar menjadi gerakan masif,” tegasnya.

Pandita Astono Candra menambahkan, prinsip harmoni dalam ajaran Hindu menuntut manusia merawat alam sebagaimana merawat diri sendiri. Ia mencontohkan tradisi Nyepi di Bali sebagai praktik nyata memberi ruang bagi bumi untuk beristirahat.

Engkus Ruswana menyoroti kearifan masyarakat adat Baduy dalam menjaga hutan dan tanah. Ia menekankan bahwa perlakuan manusia terhadap alam harus dibatasi dengan bijak agar ruang hidup tetap lestari.

Dari perspektif Khonghucu, Js. Rusya Supit menyatakan bahwa kerusakan lingkungan merupakan pelanggaran keteraturan langit. Prinsip thien xia wei gong atau “dunia milik bersama” menjadi dasar etika Konfusianisme dalam merawat bumi demi kepentingan kolektif.

Sementara itu, Pdt. Meilanny Risamasu menegaskan tanggung jawab ekologis sebagai wujud iman Kristen. Menurutnya, manusia dipanggil untuk merawat ciptaan dengan kasih. Ia menekankan pentingnya mengubah cara pandang dari melihat alam sekadar sumber daya menuju hubungan yang saling menjaga.

Seminar Eco Talk ini merupakan bagian dari rangkaian Green Campus Blue Seminary (GCBS) II bertema “Interfaith Collaboration for the Earth: Imanku, Aksiku, Bumi Kita.” Program ini terselenggara melalui kerja sama STFT Jakarta dengan Eco Bhinneka Muhammadiyah, GreenFaith Indonesia, dan Germasa LH-GPIB. (*)

https://pwmu.co/prof-syafiq-a-mughni...-stft-jakarta/

tiokyapcingAvatar border
tiokyapcing memberi reputasi
1
16
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan