- Beranda
- Komunitas
- News
- Militer
Diskusi Khusus: Anggaran untuk J-10 Senilai Rp 26 Triliun, Bagaimana Nasib F-15EX ?


TS
si.matamalaikat
Diskusi Khusus: Anggaran untuk J-10 Senilai Rp 26 Triliun, Bagaimana Nasib F-15EX ?
Quote:
Selamat datang di Diskusi Khusus, kali ini kita masih akan membahas proses modernisasi persenjataan Indonesia, yang semakin ke sini malah semakin ke sana. Baru-baru ini akun Facebook KERIS reborn kembali memberi bocoran anggaran untuk pembelian jet tempur J-10 buatan China. Tapi, tidak disebutkan varian yang akan dibeli.
Anggaran untuk akuisisi J-10 senilai US$1,6 miliar yang jika dirupiahkan sekitar Rp 26 triliun sudah termasuk dukungan dan persenjataannya. Dalam informasi yang dipublikasikan, anggaran itu untuk membeli jet tempur generasi 4.5 dengan kemampuan air superiority. Untuk pesawat dengan kualifikasi tersebut sebenarnya adalah F-15EX, sementara J-10 kemampuannya multiroleseperti Rafale.
Sebagai informasi bagi Agan, air superiority adalah kemampuan sebuah jet tempur untuk mendominasi wilayah udara lawan jika terjadi konflik atau perang, jet jenis ini sedari lahir tidak bisa membawa senjata untuk menyerang target darat seperti bom berpemandu atau rudal serang darat. Senjata yang dibawa hanya rudal untuk target udara. Jet tempur jenis air superiority yang paling terkenal adalah F-15, Su-27, Su-35, dan F-22.
Sementara jet tempur multirole bisa melakukan misi serangan udara ke udara sekaligus misi serangan udara ke darat serta serangan udara ke laut. Jet tempur jenis ini banyak diproduksi, semisal F-16, Rafale, J-10, MiG-29. Karena jet tempur air superiority biasanya berharga mahal, maka kebanyakan negara lebih memilih jet tempur multirole yang bisa melakukan berbagai misi. Dalam pandangan Indonesia, J-10 masuk kategori air superioritty, mungkin salah satu alasannya karena jet ini lebih mudah didapatkan dibanding membeli F-15 atau Su-35.
Quote:
Dalam pernyataan kepada Reutersdi bulan Juni 2025, Wakil Menteri Pertahanan RI Marsekal Madya TNI (Purn) Donny Ermawan Taufanto mengatakan bahwa, negeri kepulauan serang mengevaluasi J-10 yang mencakup sistem dan dukungan purna jual serta harga. Menurutnya wacana pembelian J-10 telah dipertimbangkan selama lebih dari setahun, sebelum konflik baru-baru ini antara India dan Pakistan.
Taufanto menambahkan negeri kepulauan juga masih mempertimbangkan proses pengadaan F-15EX, dimana pada 2023 telah ditandatangani nota kesepahaman pembelian jet tempur itu dengan Boeing untuk 24 unit jet tempur F-15EX. Awalnya Indonesia ingin membeli 36 unit, dan Boeing mempekirakan harganya US$9,5 miliar yang jika dikonversi dengan kurs rupiah waktu itu Rp 148,33 triliun. Kalau dikonversi dengan kurs rupiah sekarang, harga 36 jet itu membengkak jadi Rp 155 triliun. Sebagai catatan, ini hanya harga pesawatnya saja (kosongan) tanpa senjata.
Sementara menurut laporan Reuters, harga 24 jet tempur F-15EX yang disepakati dengan Indonesia pada 2023 dipatok di angka US$8 miliar, yang jika dikonversi dengan kurs sekarang setara dengan Rp 131 triliun. Perbedaan harganya jauh sekali dengan J-10 buatan China.
Menurut rumor yang beredar, J-10 yang dibeli hanya satu skuadron, sekitar 18 - 24 unit. Tidak seperti informasi awal yang ingin membeli 42 unit. Entah varian bekas atau baru yang akan dibeli juga masih belum jelas. Perwakilan TNI AU juga telah dikirim ke Pakistan untuk studi banding J-10, tak lama setelah konflik India dan Pakistan berakhir.
Quote:
Di sisi lain, memakai beragam jet tempur juga menghadirkan tantangan yang rumit dalam hal perawatan, logistik dan integrasi dengan platform jet tempur lain yang dipakai TNI AU seperti F-16 dan Su-27/30. Ditambah lagi pada 2026, Indonesia sudah mulai menerima pengiriman Rafale batch pertama.
Sebagai negara non-blok, Indonesai memang terlihat plin-plan dalam menentukan arah modernisasi jet tempur mereka. Negara itu ingin punya jet tempur yang bisa dipakai sesuka hati tanpa takut ada embargo atau larangan pemakaian dari negara pembuat. Tapi, di sisi lain, mereka juga masih menginginkan jet tempur yang rawan embargo dan banyak aturan seperti F-15EX. Plus mereka juga ingin menambah kuantitas dengan mencoba jet tempur yang lebih terjangkau seperti J-10. Ini adalah gambaran betapa ruwentnya pengadaan jet tempur Indonesia.
Referensi: Reuters


69banditos memberi reputasi
1
191
11


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan