Seorang mahasiswa yang bekerja sebagai kurir paruh waktu harus menghadapi kenyataan pahit saat menjalankan tugasnya, sepeda motor dan 79 paket dicuri.

NH (21) adalah mahasiswa di Medan. Ia sudah enam bulan bekerja sebagai kurir untuk menutupi biaya kuliahnya, Rp 5 juta per semester.

Namun nasib pahit menimpanya, pada 27 Agustus 2025, sepeda motor dan 79 paket yang hendak diantarnya dibawa lari seorang pria.

Saat itu sekitar pukul 15.00 WIB, NH yang merupakan warga Pematangsiantar tengah mengantar paket ke kos-kosan mahasiswa di Jalan Berdikari, kota Medan.

"Saya parkir di pagar kosan, lalu masuk ke dalam untuk meletakkan paket. Memang saya lupa cabut kunci," ujar NH saat ditemui di lokasi pada Jumat (5/9/2025), dikutip dari Kompas.com.

Tiba-tiba, ia melihat ada pria yang menaiki motornya dan langsung kabur.

NH pun mengejar bahkan sempat menghentikan pengendara motor yang lewat.

Ia dibantu mengejar pelaku. Namun, upayanya gagal.

Pelaku berhasil melarikan diri dengan membawa 79 paket yang seharusnya diantarnya hari itu juga.

Keesokan harinya, ia pergi ke Polsek Medan Baru untuk membuat laporan.

Ia berharap polisi bisa bergerak untuk menangkap pelaku pencurian tersebut.

Cari CCTV sendiri

NH pun berusaha mencari rekaman CCTV sekitar lokasi kejadian.

"Tapi di situ saya disuruh polisi cari CCTV-nya sendiri," ujar NH.

Ia pun tidak punya pilihan lain selain bergerak sendirian.

Sejak Jumat, anak ketiga dari tiga bersaudara ini menyisir rumah-rumah warga yang memiliki CCTV di sekitar lokasi.

Selama mencari CCTV, ia menemukan sejumlah tantangan, mulai dari penolakan hingga menunggu pemilik dari pagi sampai malam.

Kendati demikian, tindakannya membuahkan hasil, kini sudah terkumpul empat rekaman CCTV.

"Nampaklah ada dua pria pelakunya. Jadi, awalnya mereka ini melintas pakai satu sepeda motor. Terus waktu tampak motor saya, satu pelaku turun dan membawa kabur," ungkap NH.

Semua rekaman CCTV itu pun telah diberikannya ke penyidik. Kini, ia masih menunggu tindak lanjut dari kepolisian.

Pekerjaan raib

Sejak motor dan paket yang dibawanya dicuri, akun kurir miliknya pun dinonaktifkan.

Pekerjaan sampingannya raib untuk sementara waktu.

"Belum lagi memikirkan ganti rugi untuk 79 paket itu. Opsinya bisa 50 persen atau full saya yang ganti. Ini masih menunggu keputusan dari perusahaan," ucap NH.

Ia memperkirarkan biaya ganti paket di atas Rp 5 juta.

Anak yatim dari ibu yang sehari-hari bekerja sebagai petani sangat berharap, setiaknya sepeda motornya kembali agar dia bisa kembali bekerja demi menutupi kerugiannya sembari mencukupi kebutuhan sehari-harinya.

https://jabar.tribunnews.com/news/11...ndiri?page=all