HARGA beras dalam dua bulan terakhir tercatat lebih mahal dibanding harga eceran tertinggi (HET). Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menyebut, harga beras mengalami kenaikan di 214 kabupaten dan kota.


Tempo mengukur seberapa mahal beras di Indonesia dibandingkan negara-negara lain yang menjadikan beras sebagai makanan pokok penduduknya. Acuan mahal atau tidaknya harga beras bukan sekadar membandingkan harga nominal, tetapi rasio harga beras per kilogram terhadap upah per jam.


Tempo menggunakan harga rata-rata beras premium sepanjang Agustus 2025 di situs Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP) Kementerian Perdagangan sebagai acuan harga beras di Indonesia. Kemudian data upah diperoleh dari situs Badan Pusat Statistik (BPS). Sedangkan data harga beras di negara-negara lain diambil dari situs Global Product Prices, dan data upah diperoleh dari situs Organisasi Buruh Internasional.

Berdasarkan temuan Tempo, rasio harga beras terhadap upah per jam di Indonesia paling tinggi dibanding negara-negara pengonsumsi beras lainnya. Harga beras per kilogram setara dengan 83 persen dari rata-rata upah per jam di Indonesia. Namun banderol beras per kilogram di Indonesia termasuk paling murah dibandingkan negara pengonsumsi beras.

Di Malaysia, rasio harga beras per kilogram sekitar 54 persen dari upah per jam. Di negara-negara lain yang memiliki upah per jam lebih tinggi seperti Cina dan Korea Selatan, rasio harga beras terhadap upah per jam masing-masing hanya 13 persen dan 17 persen.

Di Singapura, harga beras per kilogram hanya 4 persen dari upah per jam, meski negara tersebut tidak memiliki lahan pertanian yang luas. Murahnya harga beras di Negeri Singa didukung oleh strategi diversifikasi impor dan tingginya upah bagi pekerja.

Ekonom Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) Khudori menyebut ada beberapa faktor yang membuat harga beras di Indonesia menjadi mahal. Di antaranya operasi pasar untuk menstabilkan harga beras yang belum efektif, harga gabah yang melonjak karena Bulog ikut bersaing memperebutkan gabah dengan penggilingan swasta, dan surplus produksi yang menurun.

https://www.tempo.co/data/data/perba...a-lain-2068126

Sebenarnya upah itu ga perlu naik terus kalau harga2 terkendali.. Dan produksi beras bisa mengalahkan negara lain yg lebih kecil