

TS
si.matamalaikat
Diduga Ada Masalah Teknis, Drone TNI Jatuh di Papua
Quote:
Pada sore hari Rabu Kliwon, 10 September 2025, sebuah drone milik TNI dilaporkan jatuh di Kabupaten Intan Jaya, provinsi Papua Tengah. Tidak ada korban atau rumah warga yang rusak akibat jatuhnya drone. Dalam beberapa foto yang beredar di Facebook, drone diangkat oleh 4 orang kemudian dinaikan ke bak pickup.
Tidak disebutkan secara rinci unit pasukan yang mengoperasikan drone tersebut, ada dugaan jika drone dioperasikan oleh personel infanteri TNI AD, yang banyak ditugaskan untuk patroli serta pengamanan di wilayah yang rawan terjadi serangan dari kelompok KKB.
Fungsi drone ini pun belum diketahui, kuat dugaan drone digunaka untuk mapping(pemetaan wilayah). Sebagai informasi bagi Agan, pemetaan wilayah menggunakan drone bukan hal baru, di beberapa wilayah Indonesia yang berbatasan dengan wilayah negara tetangga; personel TNI juga telah dibekali drone untuk mendukung kegiatan tersebut.
Selain pemetaan wilayah, drone di Papua juga digunakan untuk menyerang KKB. Dalam sebuah serangan terhadap KKB pada awal 2025, sebuah drone digunakan menjatuhkan granat GT5-PEA2 buatan Pindad.
Quote:
Drone yang jatuh di Intan Jaya merupakam drone hybrid VTOL (Vertical Take Off Landing), drone dilengkapi empat propeller yang ditenagai motor listrik untuk lepas landas dan mendarat secara vertikal. Untuk terbang jelajah memakai mesin bensin yang menggerakan satu propeller. Untuk mendarat tenaga mesin utama akan dikurangi, kemudian motor elektrik akan menyala.
Drone yang jatuh di Papua punya bentuk ekor huruf V terbalik, dan berdasarkan hasil penulusuran TS, ada dugaan jika drone yang jatuh adalah KOAX 3.0. Dalam postingan yang beredar tidak disebutkan jenis drone yang jatuh tersebut, jika dilihat dari desainnya, sangat mirip dengan KOAX 3.0.
Drone yang TS maksud dibuat oleh perusahaan swasta PT Carita Boat Indonesia, drone pertama kali ditampilkan di kantor Kementerian Pertahanan RI pada 13 Agustus 2017. TNI AL disebut tertarik meminang drone tersebut waktu itu.
KOAX 3.0 dibekali mesin bensin 3W-28i 2 stroke electronic fuel injection berkapasitas 28 cc sebagai penggerak utama sekaligus untuk terbang jelajah. Empat motor elektric untuk VTOL menggunakan T-Motor. Kecepatan maksimum KOAX 3.0 150 km per jam, sementara jarak jelajah di atas 100 km. Drone punya durasi terbang 2 jam. KOAX 3.0 punya panjang 1,8 meter dan lebar sayap 3 meter. Berat drone maksimum saat lepas landas 15 kg, serta payload yang bisa dibawa 5 kg.
Quote:
Berdasarkan video yang diunggah KERIS Reborn, drone tampak kehilangan tenaga sebelum jatuh. Tidak diketahui masalah teknis apa yang dialami drone ? Sayangnya video itu tidak bisa TS lampirkan dalam artikel ini. Namun, meski jatuh, drone tampak utuh, tidak ada tanda-tanda kerusakan.
Sebagai informasi bagi Agan, drone hybrid VTOL memang cocok dioperasikan di Papua yang medannya kebanyakan pegunungan serta tidak ada fasilitas runwayyang memadai untuk lepas landas drone desain konvesional. Selain TNI, drone jenis hybrid VTOL juga digunakan BNPB untuk memantau aktifitas kawah gunung berapi.
Anehnya beberapa netizen di Facebook mem-bully drone ini setelah jatuh, padahal masalah teknis seperti itu sudah lumrah terjadi. Apalagi drone dibuat pihak swasta dan tidak didanai pemerintah, tentu masih ada beberapa hal yang harus dibenahi. Setidaknya drone yang jatuh itu sudah berkontribusi di lapangan, tidak seperti drone buatan BRIN dan BUMN ternama yang justru tidak ada kontribusinya sampai sekarang.
Referensi: indomiliter.com






ridholksn23960 dan 7 lainnya memberi reputasi
8
781
19


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan