- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Ramai-ramai Anggota Polisi Unggah Poster ‘Tindak Tegas Tembak’


TS
mabdulkarim
Ramai-ramai Anggota Polisi Unggah Poster ‘Tindak Tegas Tembak’
Ramai-ramai Anggota Polisi Unggah Poster ‘Tindak Tegas Tembak’
Penulis Muhamad WahyuEditor Diebaj Ghuroofie Agustus 31, 2025in PERISTIWA
Ramai-ramai Anggota Polisi Unggah Poster ‘Tindak Tegas Tembak’
Potongan poster yang ramai diunggah oleh anggota Kepolisian. Istimewa
SERANG, BANPOS – Beredar poster pernyataan yang memerintahkan personel Kepolisian melakukan tindakan tegas bahkan hingga menembak oknum yang menyerang Markas Polisi.
Poster tersebut serentak diunggah oleh para anggota Kepolisian di media sosial, termasuk mereka yang bertugas di Banten.
Dalam poster tersebut, tertulis bahwa Kapolri menegaskan markas komando (Mako) Polri haram hukumnya diserang.
Masih dalam poster itu, disebutkan Kapolri bahwa dirinya siap bertanggung jawab penuh apabila disalahkan.
“Haram hukumnya Mako Polri diserang. Jika terjadi, tindak tegas, tembak. Jika ada yang menyalahkan, saya yang bertanggung jawab. Saya Kapolri yang bertanggung jawab,” demikian bunyi penekanan yang disampaikan poster itu.
Sementara itu, dalam poster itu juga disebut jabatan Wakapolri, yang juga memberikan arahan agar seluruh jajaran tidak lagi ragu dalam menjalankan tugas.
“Maka buang semua keraguan, cukup selama ini kita sudah bertahan,” tulis poin itu.
Di bagian bawah poster, tertulis pernyataan tegas: “Kami siap laksanakan perintah! Satya Haprabu!!”.
BANPOS berupaya melakukan konfirmasi kepada Kabid Humas Polda Banten, Kombes Pol. Didik Hariyanto, terkait beredarnya poster tersebut.
Namun, hingga berita ini ditulis, Didik belum memberikan jawaban kepada BANPOS. (*)
https://banpos.co/2025/08/31/ramai-r...-tegas-tembak/
Video Instruksi Kapolri Bocor, Perintahkan Tembak Massa Anarkis di Mako Brimob Tuai Sorotan Publik

Penulis : Mutmainah J - Editor : Sri Kurnia Mahiruni
31 - Aug - 2025, 16:34
Video Kapolri Listyo Sigit saat perintahkan tembak massa anarkis di Mako Brimob. (Foto X)
JATIMTIMES - Gelombang demonstrasi yang berlangsung di berbagai wilayah Indonesia dalam beberapa hari terakhir semakin memanas dan kerap berujung ricuh. Tidak hanya menimbulkan ketegangan di jalanan, aksi massa juga mulai merambah ke sejumlah titik vital yang dianggap rawan, termasuk markas kepolisian.
Di tengah situasi inilah, sebuah video berisi instruksi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo kepada jajarannya bocor ke media sosial dan langsung menjadi sorotan publik.
Dalam video tersebut, Kapolri dengan tegas memberikan perintah agar setiap upaya massa yang mencoba menyerang maupun menerobos masuk ke Mako Brimob segera ditindak tegas tanpa keraguan.
Kapolri: “Haram Hukumnya Mako Diserang”
Dalam video yang dibagikan ulang akun X @intinyadeh, Kapolri menekankan bahwa markas kepolisian merupakan area terlarang yang wajib dijaga ketat. Ia menyebut tidak boleh ada pihak manapun yang menyerang atau mencoba memasuki Mako Brimob.
“Mulai hari ini haram hukumnya, ya, yang namanya Mako diserang. Haram hukumnya!” tegas Listyo Sigit, Minggu (31/8/2025).
Kapolri juga menegaskan agar anggotanya tidak ragu menggunakan tindakan tegas bila massa memaksa masuk ke area asrama polisi. Ia bahkan memerintahkan penggunaan peluru karet untuk melumpuhkan pelaku.
“Kalau sampai masuk ke asrama, tembak! Rekan-rekan punya peluru karet, tembak! Paling tidak kakinya. Tidak usah ragu-ragu,” ujarnya.
Kapolri Siap Bertanggung Jawab
Instruksi tegas itu juga disertai jaminan tanggung jawab penuh dari Kapolri. Ia menegaskan siap menanggung konsekuensi atas perintah yang dikeluarkan.
"Jadi tidak usah ragu-ragu, kalau ada yang menyalahkan, Kapolri Listyo Sigit Prabowo siap bertanggung jawab,” tambahnya.
Reaksi Netizen Terbelah
Bocornya rekaman tersebut langsung menuai pro dan kontra di kalangan warganet. Sebagian menilai langkah Kapolri justru memperkeruh keadaan dan bisa membahayakan warga sipil.
“Dari sekian banyak opsi buat nenangin massa aksi, dia malah bilang tembak. Dah lah ampun,” tulis akun @4ngel*.
“Keliatan yaa polis Indo ini otaknya rada-rada, bukannya menengani malah mau membunuh sipil. Padahal mereka jg dijadikan budak alat sama penguasa,” komentar akun @beau*.
Namun, tidak sedikit pula yang membela sikap tegas Kapolri. Mereka menilai masuknya massa ke asrama polisi sudah termasuk tindakan kriminal karena di sana terdapat keluarga anggota kepolisian.
“Kalau masuk asrama dilarang mah setuju aja, di sana ada keluarga yang tidak bersalah. Kalo nyerang asrama udah salah sasaran jauh itu mah, fokus ke DPR plisss,” tulis akun @rock*.
Wakapolri Komjen Dedi Prasetyo membenarkan narasi yang kini sedang viral di media sosial itu. Ia mengaku memberikan arahan serupa kepada jajaran soal massa aksi yang ingin menyerang Mako dari kepolisian.
"Ya (benar), saya juga perintahkan yang terobos Mako Polri harus ditindak tegas dan terukur karena Mako Polri adalah representasi dari negara kita," ujarnya saat dikonfirmasi lewat pesan singkat, Minggu (31/8).
Ia menjelaskan tindakan tegas itu harus ditempuh lantaran Polri merupakan representasi dari negara. Dedi menyebut Negara tidak boleh kalah dengan pihak-pihak yang ingin merusak kesatuan Indonesia.
"Perusuh harus diambil tindakan tegas. Kalau Polri runtuh maka negara akan runtuh," tuturnya.
Arahan Presiden Prabowo
Sebelum video tersebut bocor, Presiden Prabowo Subianto telah lebih dulu memberikan arahan tegas kepada TNI-Polri. Ia meminta aparat untuk bertindak cepat menghadapi massa anarkis yang dikhawatirkan mengganggu stabilitas nasional.
Kapolri Listyo Sigit menyampaikan arahan Presiden usai menemui Prabowo pada Sabtu (30/8/2025).
"Arahan Presiden jelas, khusus untuk tindakan-tindakan anarkis, TNI dan Polri diminta mengambil langkah tegas sesuai dengan undang-undang,” kata Kapolri dikutip Antara, Minggu (31/8/2025).
Ia menambahkan, aparat gabungan akan terjun langsung demi menjaga ketertiban umum dan mengembalikan rasa aman masyarakat.
“Informasi yang kami terima, masyarakat sudah mulai gelisah dan takut. Karena itu, aparat akan segera bergerak memulihkan situasi. Semua ini demi kepentingan masyarakat luas dan menjaga stabilitas nasional,” ujarnya
Artikel ini telah tayang di JatimTIMES.com dengan judul "Video Instruksi Kapolri Bocor, Perintahkan Tembak Massa Anarkis di Mako Brimob Tuai Sorotan Publik". Baca selengkapnya di: https://jatimtimes.com/baca/344852/2...sorotan-publik
Copyright © 2025 JatimTIMES.
Prabowo Perintahkan TNI-Polri Tindak Tegas Anarkis, YLBHI Minta Aparat Menahan Diri

Kompas.tv - 31 Agustus 2025, 13:43 WIB
Share :
prabowo-perintahkan-tni-polri-tindak-tegas-anarkis-ylbhi-minta-aparat-menahan-diri
Arsip. Ketua Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Muhammad Isnur di kompleks parlemen, Jakarta, 8 Apri 2025. (Sumber: Bagus Ahmad Rizaldi/Antara)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Deni Muliya
JAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Muhammad Isnur meminta aparat kepolisian dan TNI untuk menahan diri saat menghadapi massa demonstrasi.
Hal tersebut disampaikan Isnur usai Presiden RI Prabowo Subianto memerintahkan Polri dan TNI menindak tegas "massa anarkis."
Muhammad Isnur meminta aparat kepolisian tidak bertindak arogan dan kejam saat menjaga demonstrasi.
Menurutnya, situasi demonstrasi yang berujung kericuhan di Jakarta pada Sabtu (30/8) hingga Minggu (31/8) dini hari cukup mencekam dan tidak sedikit yang menjadi korban kekerasan.
"Yang terpenting adalah sebenarnya sekarang meminta kepada penguasa untuk memerintahkan kepada aparatnya untuk menahan diri, tentara, polisi, semuanya tahan diri," kata Isnur di Jakarta, Minggu (31/8/2025).
"Hadapilah rakyat dengan humanis, ya," katanya.
Lebih lanjut, Isnur menjelaskan, YLBHI masih mendata jumlah korban dan demonstran yang ditangkap dalam demonstrasi di Jakarta, Sabtu (30/8) malam hingga dini hari.
"Kami sedang meminta tim baik itu paramedis, baik itu paralegal maupun kantor-kantor LBH, sedang mendata," kata Muhammad Isnur dikutip Antara.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit menyebut Presiden Prabowo memberi arahan untuk menindak tegas demonstran.
Perintah tersebut dikeluarkan Prabowo usai kerusuhan terjadi dalam demonstrasi di berbagai kota belakangan ini.
Listyo Sigit menyoroti aksi pembakaran yang terjadi dalam demonstrasi di sejumah wilayah.
Menurutnya, kerusuhan dalam demonstrasi menimbulkan kegelisahan di masyarakat.
“Oleh karena itu, tadi Pak Presiden memerintahkan kepada saya dan panglima, khusus terkait tindakan-tindakan yang bersifat anarkis, kami, TNI dan Polri diminta untuk mengambil langkah tegas, sesuai dengan ketentuan dan undang-undang yang berlaku,” kata Listyo Sigit, Sabtu (30/8).
Gelombang demonstrasi di berbagai wilayah Indonesia memanas usai Affan Kurniawan, pengemudi ojol yang sedang mengantar makanan, tewas ditabrak kendaraan taktis Brimob dalam demonstrasi di Jakarta pada Kamis (28/8) lalu.
https://www.kompas.tv/nasional/61474...t-menahan-diri
Komnas Perempuan Kecam Kekerasan Polisi: Demokrasi Terkikis

Polisi memukul mundur massa di DPRD Sumut dengan gas air mata pada demo, Jumat (29/8/2025) (IDN Times/Prayugo Utomo)
Jakarta, IDN Times - Komisi Nasional (Komnas) Perempuan mengecam keras tindakan kekerasan aparat kepolisian terhadap aksi demonstrasi yang dilakukan pada 25 dan 28 Agustus 2025.
Kekerasan bertentangan dengan jaminan hak konstitusional yakni bebas atas kekerasan dan penyiksaan, dinyatakan pada Pasal 28I ayat (1) UUD NRI 1945 serta bertentangan dengan Peraturan Kapolri, Perkapolri No. 8 Tahun 2009 tentang Implementasi Prinsip dan Standar HAM dalam Penyelenggaraan Tugas Kepolisian.
"Kekerasan aparat terhadap aksi unjuk rasa tidak sekadar melukai warga, tetapi juga mengikis demokrasi dan kepercayaan publik pada negara," kata Komisioner Komnas Perempuan, Yuni Asriyanti, dalam keterangannya, Minggu (31/8/2025).
Komnas Perempuan menilai aksi unjuk rasa menjadi ruang penyaluran aspirasi yang sah di tengah suasana kekecewaan masyarakat atas kondisi sosial, ekonomi, dan politik yang kian menekan hari-hari belakangan.
"Penting memastikan ruang ekspresi warga melalui aksi unjuk rasa tetap dihormati sebagai bagian dari hak konstitusional untuk menyampaikan pendapat,"ujarnya.
Dia mengatakan, aparat harus kembali ke mandat utama yakni hadir lindungi rakyat dan pastikan kedamaian, mendukung dan jaga warga yang memberikan aspirasi ke pemerintah.
"Bukan sebaliknya, menggunakan kekuatan berlebihan yang justru berpotensi disalahgunakan dan menebarkan rasa takut di tengah masyarakat. Lebih lanjut, situasi ini harus menjadi perhatian serius Pemerintah RI, DPR RI, dan pemerintah daerah dengan memperbaiki akuntabilitas kinerja sekaligus perilaku lembaga negara agar tetap sejalan dengan amanat rakyat," ujar dia.
https://www.idntimes.com/news/indone...0-sbfjr-4zhr94
selama demo damai gak masalah
tapi kalau ada massa anarkis seperti yang sudah terjadi perlu tindakan sangat tegas.
Konten Sensitif

Penulis Muhamad WahyuEditor Diebaj Ghuroofie Agustus 31, 2025in PERISTIWA
Ramai-ramai Anggota Polisi Unggah Poster ‘Tindak Tegas Tembak’
Potongan poster yang ramai diunggah oleh anggota Kepolisian. Istimewa
SERANG, BANPOS – Beredar poster pernyataan yang memerintahkan personel Kepolisian melakukan tindakan tegas bahkan hingga menembak oknum yang menyerang Markas Polisi.
Poster tersebut serentak diunggah oleh para anggota Kepolisian di media sosial, termasuk mereka yang bertugas di Banten.
Dalam poster tersebut, tertulis bahwa Kapolri menegaskan markas komando (Mako) Polri haram hukumnya diserang.
Masih dalam poster itu, disebutkan Kapolri bahwa dirinya siap bertanggung jawab penuh apabila disalahkan.
“Haram hukumnya Mako Polri diserang. Jika terjadi, tindak tegas, tembak. Jika ada yang menyalahkan, saya yang bertanggung jawab. Saya Kapolri yang bertanggung jawab,” demikian bunyi penekanan yang disampaikan poster itu.
Sementara itu, dalam poster itu juga disebut jabatan Wakapolri, yang juga memberikan arahan agar seluruh jajaran tidak lagi ragu dalam menjalankan tugas.
“Maka buang semua keraguan, cukup selama ini kita sudah bertahan,” tulis poin itu.
Di bagian bawah poster, tertulis pernyataan tegas: “Kami siap laksanakan perintah! Satya Haprabu!!”.
BANPOS berupaya melakukan konfirmasi kepada Kabid Humas Polda Banten, Kombes Pol. Didik Hariyanto, terkait beredarnya poster tersebut.
Namun, hingga berita ini ditulis, Didik belum memberikan jawaban kepada BANPOS. (*)
https://banpos.co/2025/08/31/ramai-r...-tegas-tembak/
Video Instruksi Kapolri Bocor, Perintahkan Tembak Massa Anarkis di Mako Brimob Tuai Sorotan Publik

Penulis : Mutmainah J - Editor : Sri Kurnia Mahiruni
31 - Aug - 2025, 16:34
Video Kapolri Listyo Sigit saat perintahkan tembak massa anarkis di Mako Brimob. (Foto X)
JATIMTIMES - Gelombang demonstrasi yang berlangsung di berbagai wilayah Indonesia dalam beberapa hari terakhir semakin memanas dan kerap berujung ricuh. Tidak hanya menimbulkan ketegangan di jalanan, aksi massa juga mulai merambah ke sejumlah titik vital yang dianggap rawan, termasuk markas kepolisian.
Di tengah situasi inilah, sebuah video berisi instruksi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo kepada jajarannya bocor ke media sosial dan langsung menjadi sorotan publik.
Dalam video tersebut, Kapolri dengan tegas memberikan perintah agar setiap upaya massa yang mencoba menyerang maupun menerobos masuk ke Mako Brimob segera ditindak tegas tanpa keraguan.
Kapolri: “Haram Hukumnya Mako Diserang”
Dalam video yang dibagikan ulang akun X @intinyadeh, Kapolri menekankan bahwa markas kepolisian merupakan area terlarang yang wajib dijaga ketat. Ia menyebut tidak boleh ada pihak manapun yang menyerang atau mencoba memasuki Mako Brimob.
“Mulai hari ini haram hukumnya, ya, yang namanya Mako diserang. Haram hukumnya!” tegas Listyo Sigit, Minggu (31/8/2025).
Kapolri juga menegaskan agar anggotanya tidak ragu menggunakan tindakan tegas bila massa memaksa masuk ke area asrama polisi. Ia bahkan memerintahkan penggunaan peluru karet untuk melumpuhkan pelaku.
“Kalau sampai masuk ke asrama, tembak! Rekan-rekan punya peluru karet, tembak! Paling tidak kakinya. Tidak usah ragu-ragu,” ujarnya.
Kapolri Siap Bertanggung Jawab
Instruksi tegas itu juga disertai jaminan tanggung jawab penuh dari Kapolri. Ia menegaskan siap menanggung konsekuensi atas perintah yang dikeluarkan.
"Jadi tidak usah ragu-ragu, kalau ada yang menyalahkan, Kapolri Listyo Sigit Prabowo siap bertanggung jawab,” tambahnya.
Reaksi Netizen Terbelah
Bocornya rekaman tersebut langsung menuai pro dan kontra di kalangan warganet. Sebagian menilai langkah Kapolri justru memperkeruh keadaan dan bisa membahayakan warga sipil.
“Dari sekian banyak opsi buat nenangin massa aksi, dia malah bilang tembak. Dah lah ampun,” tulis akun @4ngel*.
“Keliatan yaa polis Indo ini otaknya rada-rada, bukannya menengani malah mau membunuh sipil. Padahal mereka jg dijadikan budak alat sama penguasa,” komentar akun @beau*.
Namun, tidak sedikit pula yang membela sikap tegas Kapolri. Mereka menilai masuknya massa ke asrama polisi sudah termasuk tindakan kriminal karena di sana terdapat keluarga anggota kepolisian.
“Kalau masuk asrama dilarang mah setuju aja, di sana ada keluarga yang tidak bersalah. Kalo nyerang asrama udah salah sasaran jauh itu mah, fokus ke DPR plisss,” tulis akun @rock*.
Wakapolri Komjen Dedi Prasetyo membenarkan narasi yang kini sedang viral di media sosial itu. Ia mengaku memberikan arahan serupa kepada jajaran soal massa aksi yang ingin menyerang Mako dari kepolisian.
"Ya (benar), saya juga perintahkan yang terobos Mako Polri harus ditindak tegas dan terukur karena Mako Polri adalah representasi dari negara kita," ujarnya saat dikonfirmasi lewat pesan singkat, Minggu (31/8).
Ia menjelaskan tindakan tegas itu harus ditempuh lantaran Polri merupakan representasi dari negara. Dedi menyebut Negara tidak boleh kalah dengan pihak-pihak yang ingin merusak kesatuan Indonesia.
"Perusuh harus diambil tindakan tegas. Kalau Polri runtuh maka negara akan runtuh," tuturnya.
Arahan Presiden Prabowo
Sebelum video tersebut bocor, Presiden Prabowo Subianto telah lebih dulu memberikan arahan tegas kepada TNI-Polri. Ia meminta aparat untuk bertindak cepat menghadapi massa anarkis yang dikhawatirkan mengganggu stabilitas nasional.
Kapolri Listyo Sigit menyampaikan arahan Presiden usai menemui Prabowo pada Sabtu (30/8/2025).
"Arahan Presiden jelas, khusus untuk tindakan-tindakan anarkis, TNI dan Polri diminta mengambil langkah tegas sesuai dengan undang-undang,” kata Kapolri dikutip Antara, Minggu (31/8/2025).
Ia menambahkan, aparat gabungan akan terjun langsung demi menjaga ketertiban umum dan mengembalikan rasa aman masyarakat.
“Informasi yang kami terima, masyarakat sudah mulai gelisah dan takut. Karena itu, aparat akan segera bergerak memulihkan situasi. Semua ini demi kepentingan masyarakat luas dan menjaga stabilitas nasional,” ujarnya
Artikel ini telah tayang di JatimTIMES.com dengan judul "Video Instruksi Kapolri Bocor, Perintahkan Tembak Massa Anarkis di Mako Brimob Tuai Sorotan Publik". Baca selengkapnya di: https://jatimtimes.com/baca/344852/2...sorotan-publik
Copyright © 2025 JatimTIMES.
Prabowo Perintahkan TNI-Polri Tindak Tegas Anarkis, YLBHI Minta Aparat Menahan Diri

Kompas.tv - 31 Agustus 2025, 13:43 WIB
Share :
prabowo-perintahkan-tni-polri-tindak-tegas-anarkis-ylbhi-minta-aparat-menahan-diri
Arsip. Ketua Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Muhammad Isnur di kompleks parlemen, Jakarta, 8 Apri 2025. (Sumber: Bagus Ahmad Rizaldi/Antara)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Deni Muliya
JAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Muhammad Isnur meminta aparat kepolisian dan TNI untuk menahan diri saat menghadapi massa demonstrasi.
Hal tersebut disampaikan Isnur usai Presiden RI Prabowo Subianto memerintahkan Polri dan TNI menindak tegas "massa anarkis."
Muhammad Isnur meminta aparat kepolisian tidak bertindak arogan dan kejam saat menjaga demonstrasi.
Menurutnya, situasi demonstrasi yang berujung kericuhan di Jakarta pada Sabtu (30/8) hingga Minggu (31/8) dini hari cukup mencekam dan tidak sedikit yang menjadi korban kekerasan.
"Yang terpenting adalah sebenarnya sekarang meminta kepada penguasa untuk memerintahkan kepada aparatnya untuk menahan diri, tentara, polisi, semuanya tahan diri," kata Isnur di Jakarta, Minggu (31/8/2025).
"Hadapilah rakyat dengan humanis, ya," katanya.
Lebih lanjut, Isnur menjelaskan, YLBHI masih mendata jumlah korban dan demonstran yang ditangkap dalam demonstrasi di Jakarta, Sabtu (30/8) malam hingga dini hari.
"Kami sedang meminta tim baik itu paramedis, baik itu paralegal maupun kantor-kantor LBH, sedang mendata," kata Muhammad Isnur dikutip Antara.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit menyebut Presiden Prabowo memberi arahan untuk menindak tegas demonstran.
Perintah tersebut dikeluarkan Prabowo usai kerusuhan terjadi dalam demonstrasi di berbagai kota belakangan ini.
Listyo Sigit menyoroti aksi pembakaran yang terjadi dalam demonstrasi di sejumah wilayah.
Menurutnya, kerusuhan dalam demonstrasi menimbulkan kegelisahan di masyarakat.
“Oleh karena itu, tadi Pak Presiden memerintahkan kepada saya dan panglima, khusus terkait tindakan-tindakan yang bersifat anarkis, kami, TNI dan Polri diminta untuk mengambil langkah tegas, sesuai dengan ketentuan dan undang-undang yang berlaku,” kata Listyo Sigit, Sabtu (30/8).
Gelombang demonstrasi di berbagai wilayah Indonesia memanas usai Affan Kurniawan, pengemudi ojol yang sedang mengantar makanan, tewas ditabrak kendaraan taktis Brimob dalam demonstrasi di Jakarta pada Kamis (28/8) lalu.
https://www.kompas.tv/nasional/61474...t-menahan-diri
Komnas Perempuan Kecam Kekerasan Polisi: Demokrasi Terkikis

Polisi memukul mundur massa di DPRD Sumut dengan gas air mata pada demo, Jumat (29/8/2025) (IDN Times/Prayugo Utomo)
Jakarta, IDN Times - Komisi Nasional (Komnas) Perempuan mengecam keras tindakan kekerasan aparat kepolisian terhadap aksi demonstrasi yang dilakukan pada 25 dan 28 Agustus 2025.
Kekerasan bertentangan dengan jaminan hak konstitusional yakni bebas atas kekerasan dan penyiksaan, dinyatakan pada Pasal 28I ayat (1) UUD NRI 1945 serta bertentangan dengan Peraturan Kapolri, Perkapolri No. 8 Tahun 2009 tentang Implementasi Prinsip dan Standar HAM dalam Penyelenggaraan Tugas Kepolisian.
"Kekerasan aparat terhadap aksi unjuk rasa tidak sekadar melukai warga, tetapi juga mengikis demokrasi dan kepercayaan publik pada negara," kata Komisioner Komnas Perempuan, Yuni Asriyanti, dalam keterangannya, Minggu (31/8/2025).
Komnas Perempuan menilai aksi unjuk rasa menjadi ruang penyaluran aspirasi yang sah di tengah suasana kekecewaan masyarakat atas kondisi sosial, ekonomi, dan politik yang kian menekan hari-hari belakangan.
"Penting memastikan ruang ekspresi warga melalui aksi unjuk rasa tetap dihormati sebagai bagian dari hak konstitusional untuk menyampaikan pendapat,"ujarnya.
Dia mengatakan, aparat harus kembali ke mandat utama yakni hadir lindungi rakyat dan pastikan kedamaian, mendukung dan jaga warga yang memberikan aspirasi ke pemerintah.
"Bukan sebaliknya, menggunakan kekuatan berlebihan yang justru berpotensi disalahgunakan dan menebarkan rasa takut di tengah masyarakat. Lebih lanjut, situasi ini harus menjadi perhatian serius Pemerintah RI, DPR RI, dan pemerintah daerah dengan memperbaiki akuntabilitas kinerja sekaligus perilaku lembaga negara agar tetap sejalan dengan amanat rakyat," ujar dia.
https://www.idntimes.com/news/indone...0-sbfjr-4zhr94
selama demo damai gak masalah
tapi kalau ada massa anarkis seperti yang sudah terjadi perlu tindakan sangat tegas.






aldonistic dan 4 lainnya memberi reputasi
5
945
45


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan