- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Sri Mulyani Naikkan Target Pajak hingga Rp2.692 Triliun Tahun Depan


TS
the.commandos
Sri Mulyani Naikkan Target Pajak hingga Rp2.692 Triliun Tahun Depan
Sri Mulyani Naikkan Target Pajak hingga Rp2.692 Triliun Tahun Depan, Nazlira Al Habsyi: Tahu Siapa yang Ditarget? Rakyat Lagi

Pengacara sekaligus pegiat media sosial, Nazlira Alhabsy, blak-blakan mengenai wacana Menteri Keuangan Sri Mulyani yang berencana menaikkan target pajak 2026 menjadi Rp2.692 triliun.
Ia sontak mempertanyakan siapa sebenarnya yang akan menjadi sasaran dari target ambisius tersebut.
"Tau siapa yang ditarget? Bisnis Oligarki? No. Bisnis Asing? No. Bisnis Swasta? No. Bisnis Pejabat? Apalagi,” kata Nazlira di X @Naz_lira (27/8/2025).
Dikatakan Nazlira, kelompok bisnis besar seperti oligarki sudah sejak lama menghindari pajak dengan nilai yang tidak kecil.
“Bisnis Oligarki itu sudah dari dulu kemplang pajak ribuan triliun, ini fakta, cuma rakyat biasa mana tau caranya,” tegasnya.
"Bisnis Asing? Investor baru mana mau masuk kalau tidak ada tax treaty dan tax holiday. Perusahaan lama satu per satu hengkang, tidak kuat dengan pungli dan premannya,” Nazlira menuturkan.
Sementara itu, pelaku usaha swasta disebutnya mulai memilih pindah ke luar negeri.
“Bisnis Swasta itu sebagian sudah relokasi ke Vietnam, sebagian lagi sedang bersiap relokasi, sisanya mengikuti jejak Oligarki, kemplang pajak,” jelasnya.
Adapun bagi pengusaha yang tidak mampu bertahan, kata Nazlira, pilihannya gulung tikar.
“Yang tidak kuat atau pemiliknya sudah tua, perusahaannya bangkrut atau dipailitkan, seluruh aset dilikuidasi. Stay di Singapura, Malaysia atau Australia. Sesekali mampir Indonesia, menikmati hidup nomaden,” imbuhnya.
Lebih jauh, ia mengkritik sistem perpajakan Indonesia yang disebut penuh celah.
“Kok bisa kemplang pajak? Karena negara ini hanya merasa punya sistem yang kuat, tapi nyatanya dalam undang-undangnya memiliki celah yang sangat mudah diperdayai,” ucapnya.
Nazlira juga membeberkan mengenai implementasi aturan dan proses peradilan yang dianggapnya tidak efektif.
“Bahkan lewat implementasi aturan undang-undang dan sistem peradilannya, sekalipun negara memenangkan institusinya sendiri, tapi tetap saja hasilnya zonk!” tambahnya.
Ia mengaku prihatin dengan integritas aparat pajak di lapangan yang sempat membaik, namun kembali menurun.
“Mereka frustasi akibat melihat penggunaan Pendapatan Negara yang dikumpulkan lewat DJP dan BC dikelola secara ugal-ugalan dan dikorup pejabat setan secara brutal. Di bawah berdarah-darah, tapi di atas pejabatnya joget-joget gerogoti kas negara,” tandasnya.
Baca juga:
Rakyat Dicekik Pajak, Anggota DPR Nikmati Pajak Ditanggung Negara?
Nazlira bilang, beban pajak pada akhirnya akan menimpa masyarakat.
“Jadi target akhir tinggal rakyat. Ya, lagi dan lagi rakyat. Rakyat akan dihantam pajak habis-habisan, karena hanya rakyat yang tidak bisa lari dari gelanggang kehidupan,” bebernya.
Baca juga:
Rakyat Dicekik Pajak, Anggota DPR Nikmati Pajak Ditanggung Negara?
Ironisnya, kata dia, banyak warga tidak sadar bahwa mereka ikut membayar pajak melalui tingginya harga kebutuhan.
“Lucunya, rakyat malah tidak merasa bayar pajak, tapi menjerit akibat biaya hidup tinggi, padahal tingginya biaya hidup itu akibat tekanan pajak yang berlaku terhadap rakyat,” terangnya.
"Jadi mau terus diam? Silahkan, teruslah diam, maka selamanya kalian akan terus menjadi santapan," kuncinya.
https://fajar.co.id/2025/08/27/sri-m...lagi/?page=all
Pajak naik otomatis harga-harga kebutuhan naik, yg berefek ke semua golongan. .
Tapi memang janji kampanye harus dilakukan apa boleh buat


Pengacara sekaligus pegiat media sosial, Nazlira Alhabsy, blak-blakan mengenai wacana Menteri Keuangan Sri Mulyani yang berencana menaikkan target pajak 2026 menjadi Rp2.692 triliun.
Ia sontak mempertanyakan siapa sebenarnya yang akan menjadi sasaran dari target ambisius tersebut.
"Tau siapa yang ditarget? Bisnis Oligarki? No. Bisnis Asing? No. Bisnis Swasta? No. Bisnis Pejabat? Apalagi,” kata Nazlira di X @Naz_lira (27/8/2025).
Dikatakan Nazlira, kelompok bisnis besar seperti oligarki sudah sejak lama menghindari pajak dengan nilai yang tidak kecil.
“Bisnis Oligarki itu sudah dari dulu kemplang pajak ribuan triliun, ini fakta, cuma rakyat biasa mana tau caranya,” tegasnya.
"Bisnis Asing? Investor baru mana mau masuk kalau tidak ada tax treaty dan tax holiday. Perusahaan lama satu per satu hengkang, tidak kuat dengan pungli dan premannya,” Nazlira menuturkan.
Sementara itu, pelaku usaha swasta disebutnya mulai memilih pindah ke luar negeri.
“Bisnis Swasta itu sebagian sudah relokasi ke Vietnam, sebagian lagi sedang bersiap relokasi, sisanya mengikuti jejak Oligarki, kemplang pajak,” jelasnya.
Adapun bagi pengusaha yang tidak mampu bertahan, kata Nazlira, pilihannya gulung tikar.
“Yang tidak kuat atau pemiliknya sudah tua, perusahaannya bangkrut atau dipailitkan, seluruh aset dilikuidasi. Stay di Singapura, Malaysia atau Australia. Sesekali mampir Indonesia, menikmati hidup nomaden,” imbuhnya.
Lebih jauh, ia mengkritik sistem perpajakan Indonesia yang disebut penuh celah.
“Kok bisa kemplang pajak? Karena negara ini hanya merasa punya sistem yang kuat, tapi nyatanya dalam undang-undangnya memiliki celah yang sangat mudah diperdayai,” ucapnya.
Nazlira juga membeberkan mengenai implementasi aturan dan proses peradilan yang dianggapnya tidak efektif.
“Bahkan lewat implementasi aturan undang-undang dan sistem peradilannya, sekalipun negara memenangkan institusinya sendiri, tapi tetap saja hasilnya zonk!” tambahnya.
Ia mengaku prihatin dengan integritas aparat pajak di lapangan yang sempat membaik, namun kembali menurun.
“Mereka frustasi akibat melihat penggunaan Pendapatan Negara yang dikumpulkan lewat DJP dan BC dikelola secara ugal-ugalan dan dikorup pejabat setan secara brutal. Di bawah berdarah-darah, tapi di atas pejabatnya joget-joget gerogoti kas negara,” tandasnya.
Baca juga:
Rakyat Dicekik Pajak, Anggota DPR Nikmati Pajak Ditanggung Negara?
Nazlira bilang, beban pajak pada akhirnya akan menimpa masyarakat.
“Jadi target akhir tinggal rakyat. Ya, lagi dan lagi rakyat. Rakyat akan dihantam pajak habis-habisan, karena hanya rakyat yang tidak bisa lari dari gelanggang kehidupan,” bebernya.
Baca juga:
Rakyat Dicekik Pajak, Anggota DPR Nikmati Pajak Ditanggung Negara?
Ironisnya, kata dia, banyak warga tidak sadar bahwa mereka ikut membayar pajak melalui tingginya harga kebutuhan.
“Lucunya, rakyat malah tidak merasa bayar pajak, tapi menjerit akibat biaya hidup tinggi, padahal tingginya biaya hidup itu akibat tekanan pajak yang berlaku terhadap rakyat,” terangnya.
"Jadi mau terus diam? Silahkan, teruslah diam, maka selamanya kalian akan terus menjadi santapan," kuncinya.
https://fajar.co.id/2025/08/27/sri-m...lagi/?page=all
Pajak naik otomatis harga-harga kebutuhan naik, yg berefek ke semua golongan. .
Tapi memang janji kampanye harus dilakukan apa boleh buat

Diubah oleh the.commandos Hari ini 09:00
0
370
37


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan