https://asset.kompas.com/crops/OLeNm...b1183118e.jpeg
Kompas.com - 29/08/2025, 20:57 WIB Romensy Augustino, Gloria Setyvani Putri Tim Redaksi Lihat Foto Situasi kawasan Balai Kota Solo, Jumat (29/8/2025) malam mencekam.(KOMPAS.com/Romensy Augustino)

SOLO, KOMPAS.com - Situasi di kawasan Balai Kota Solo, Jumat (29/8/2025) malam mencekam imbas kericuhan yang terjadi dalam aksi solidaritas atas meninggalnya Affan Kurniawan (21).

Kawasan Pendhopo Ageng Balai Kota yang biasanya ramai dan terang tampak sepi dan gelap. Sejumlah anggota TNI Angakatan Darat dari Korem 074 Surakarta tampak menyiapkan diri untuk ikut meredakan situasi.

ara pedagang di kawasan parkir Balai Kota Solo pun mulai menutup warugnya sekitar pukul 20.20 WIB. Salah seorang pedagang, Nida (41) mengungkapkan bahwa ia merasakan situasi mulai mencekam saat adzan isya berkumandang.

Saat itu ia melihat banyak orang bervariasi Jl. Jenderal Sudirman dan suara tembakan gas air mata yang tidak putus.

"Pas adzan isya itu sudah mulai mencekam pada lari-larian kemudian dar-der gak berhenti," ujarnya.

Adanya peristiwa itu membuat Nida merasa rugi baik secara materiil ataupun kesehatan. "

Ya kami kan pas lagi ada event ya. Jadi akhirnya mau gak mau harus tutup. Ada kerugian material dan kesehatan juga," katanya.

"Gas air matanya pedes banget. Bener-bener baru pertama kali merasakan seperti ini. Nafsunya juga jadi sesak," lanjut dia.

Lebih lanjut Nita mengkhawatirkan kembali terunglangnya peristiwa reformasi 1998. Ia juga sempat memberikan kritik terhadap Pemerintah.

"Khawatir kalau kejadian 98 terulang lagi. Sepertinya kalau Pemerintahannya lebih tepat lagi menghadapi rakyatnya mungkin gak akan jadi seperti ini," tutup dia.

Sementara itu kerusuhan di Kota Solo hingga pukul 20.38 WIB masih berlanjut. Suara tembakan gas air mata masih sering terdengar.

https://regional.kompas.com/read/202...a-98-terulang.

kekhawatiran kejadian 1998 terjadi kembali