- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Mal Atrium Senen Bantah Isu Penjarahan, Sebut Video yang Beredar Hoaks


TS
mabdulkarim
Mal Atrium Senen Bantah Isu Penjarahan, Sebut Video yang Beredar Hoaks

Kompas.com - 29/08/2025, 13:25 WIB Mohamad Bintang Pamungkas Penulis Lihat Foto Tangkapan layar video yang disebut sebagai aksi penjarahan di Mal Atrium Senen.(-)
JAKARTA, KOMPAS.com – Beredar sebuah video di media sosial yang mengklaim adanya aksi penjarahan di Mal Atrium Senen, Jakarta Pusat.
Dalam rekaman itu, tampak segerombolan massa berlarian memasuki sebuah gedung yang terlihat seperti area food court, lengkap dengan sejumlah stan dan kursi kafe. Massa dalam video tersebut terlihat mengenakan atribut unjuk rasa, seperti bendera merah putih, masker, dan helm. Beberapa di antaranya bahkan tampak mengenakan seragam putih abu-abu khas pelajar SMA.
Klarifikasi Resmi Manajemen Mal Atrium
Pihak Mal Atrium Senen segera memberikan klarifikasi melalui akun Instagram resminya, @mal.atriumsenen.
Manajemen menegaskan bahwa video tersebut tidak benar alias hoaks.
“Beredar informasi yang menyebutkan bahwa massa telah masuk ke Mal Atrium Senen. Kami tegaskan bahwa informasi tersebut TIDAK BENAR / HOAX. Video yang beredar bukan terjadi di Mal Atrium Senen. Saat ini, kondisi mal aman dan terkendali. Kami mengimbau masyarakat untuk tidak mudah percaya dan menyebarkan informasi yang tidak jelas sumbernya,” tulis manajemen dalam keterangan resminya.
Belum Ada Informasi Resmi dari Kepolisian
Hingga Jumat (29/8/2025) siang, belum ada keterangan resmi dari Kepolisian mengenai adanya laporan penjarahan di mal-mal Jakarta, termasuk Atrium Senen.
Masyarakat pun diminta untuk tidak termakan isu yang tidak terverifikasi, serta melakukan konfirmasi ke sumber resmi apabila menemukan informasi mencurigakan di media sosial.
Latar Belakang Situasi Isu ini muncul di tengah memanasnya situasi aksi unjuk rasa mahasiswa di depan Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (28/8/2025). Kericuhan pecah dan merembet hingga kolong flyover Pejompongan sekitar pukul 16.15 WIB.
Pantauan Kompas.com di lokasi, aparat kepolisian menembakkan gas air mata untuk memukul mundur massa, yang membalas dengan kembang api, batu, dan benda keras lainnya. Sejumlah peserta aksi bahkan masih mengenakan seragam sekolah.
Bentrokan berlanjut hingga Kamis malam, membuat suasana di sekitar Pejompongan kacau akibat perpaduan asap kembang api dan gas air mata.
https://megapolitan.kompas.com/read/...beredar-hoaks.
Ada yang berupaya menyebar isu penjarahan biar ada yang terprovokasi
Kompascom+ baca berita tanpa iklan: https://kmp.im/plus6
Download aplikasi: https://kmp.im/app6
Massa Ojol Kembali Menyemut di Depan Mako Brimob Kwitang

CNN Indonesia
Jumat, 29 Agu 2025 13:17 WIB
Bagikan:
url telah tercopy
Massa aksi dari kalangan pengemudi ojek online kembali berkumpul di Jalan Kwitang Raya, Jakarta Pusat, Jumat (29/8) siang. Ratusan massa itu berkumpul di jalanan, sekitar 200 meter dari Mako Brimob Polda Metro Jaya Kwitang. (Foto: CNN Indonesia/Muhammad Feraldi)
Jakarta, CNN Indonesia -- Massa aksi dari kalangan pengemudi ojek online (ojol) kembali berkumpul di Jalan Kwitang Raya, Jakarta Pusat, Jumat (29/8) siang. Ratusan massa itu berkumpul di jalanan, sekitar 200 meter dari Mako Brimob Polda Metro Jaya Kwitang.
Pantauan CNNIndonesia.com di lokasi, para peserta aksi kembali memadati jalanan dua jam sejak meninggalkan Mako Brimob. Mereka sempat mundur, tetapi kembali turun ke jalan pada pukul 12.40 WIB.
Jumlah massa yang berkumpul berlipat karena kedatangan pengemudi ojol dari daerah lain. Namun, keberadaan mereka kali ini lebih terpusat karena dikawal oleh personel TNI AD dan TNI AL.
Ratusan tentara itu terus mengawal dan mendampingi massa sejak meninggalkan Mako Brimob Kwitang. Massa kemudian kembali minta mendekat hingga ke depan Mako Brimob, tetapi TNI berusaha terus menahannya.
Sebagian massa merupakan pengemudi ojol yang bersolidaritas terhadap Affan Kurniawan, ojol yang meninggal dunia dilindas rantis Brimob ketika terjadi demonstrasi di kawasan Jakarta Pusat, Kamis (28/8).
Massa ojol datang menuntut transparansi dan tanggung jawab konkret kepolisian terhadap kematian Affan.
Situasi sempat memanas saat perwakilan massa yang tengah mediasi dengan TNI. Saat itu terjadi kericuhan hingga beberapa massa menerobos masuk restoran Amanaia, 200 meter dari Mako Brimob Kwitang. Situasi itu terjadi beberapa menit sebelum kembali kondusif
Sementara itu, lalu lintas kendaraan di lokasi tersebut tampak tersendat. Akibat massa yang berkerumun itu, lalu lintas dari arah Salemba dialihkan ke Flyover Senen arah Gunung Sahari.
Affan meregang nyawa setelah dilindas mobil barracuda Brimob saat rangkaian aksi demonstrasi berlangsung di sekitar Gedung DPR RI, Kamis (28/8).
Peristiwa itu terekam video dan beredar luas di media sosial.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah meminta Kapolda Metro Jaya Irjen Asep Hedi Suheru untuk mengambil langkah yang diperlukan guna menangani korban.
Asep sementara itu mengonfirmasi kejadian tersebut dan meminta maaf atas insiden ini. Ia berjanji akan menindak tegas pelaku yang menyebabkan wafatnya Affan.
https://www.cnnindonesia.com/nasiona...rimob-kwitang.
balik lagi setelah bubar dibagi duit sama TNI
Polisi Tangerang siaga di perbatasan antisipasi massa demo ke Jakarta

Jumat, 29 Agustus 2025 12:44 WIB waktu baca 3 menit
Polisi Tangerang siaga di perbatasan antisipasi massa demo ke Jakarta
Petugas dari Kepolisian Resor Kota Tangerang melakukan patroli pengawasan massa aksi demo di Satasiun Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Banten. (HO/Humas Polresta Tangerang)
Kabupaten Tangerang (ANTARA) - Kepolisian Resor Kota (Polresta) Tangerang, Polda Banten, melakukan siaga patroli di beberapa titik kawasan perbatasan di daerah itu sebagai antisipasi aksi massa demonstrasi warga dan pelajar yang hendak berangkat ke Jakarta pada Jumat.
Kepala Bagian Operasional Polresta Tangerang, Kompol Andri mengatakan, bahwa dalam pelaksanaan pengamanan tersebut ada beberapa titik patroli mulai dari gerbang tol, perbatasan-perbatasan wilayah serta stasiun kereta api.
"Kami melaksanakan patroli ke stasiun-stasiun yang ada di wilayah hukum Polresta Tangerang, sebagai antisipasi penemuan massa aksi pelajar ayang ingin berangkat ke Jakarta dengan tujuan tidak jelas," ucap Andri kepada ANTARA di Tangerang, Jumat.
Menurutnya, siaga petugas itu merupakan bagian dari operasi yustisi yang juga dilaksanakan di sejumlah di kawasan gerbang tol serta setasiun yang berbatasan dengan Tangerang Selatan, Banten.
Dimana, setiap titik patroli tersebut akan dipantau dan disambangi petugas yang siaga hingga kondisi kondusif dan aman.
"Kita juga paling memberikan imbauan-imbauan untuk tidak terpancing dengan provokasi-provokasi yang ada. Pasca terjadinya insiden semalam di Jakarta," ujarnya.
Andri bilang, selain melakukan siaga patroli, pihaknya juga melakukan sejumlah kunjungan ke satuan pendidikan/sekolah sebagai memberikan imbauan dan sosialisasi kepada pelajar di Kabupaten Tangerang agar tidak terlibat dalam aksi massa demonstrasi secara ilegal.
"Kemarin sore sebelum aksi yang di Jakarta kami sudah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan, Kodim dan Koramil. Kita mengimbau ke pihak sekolah bahkan ada yang langsung ke murid untuk tidak mengikuti ajakan ke Jakarta untuk mengikuti aksi demo," jelasnya.
Dalam hal ini, pihak kepolisian telah memastikan bila insiden demonstrasi yang mengakibatkan korban jiwa pada Kamis (28/8) sudah ditangani secara hukum dan profesional.
Polri juga saat ini sedang memeriksa tujuh anggota Satbrimob Polda Metro Jaya terkait insiden kendaraan taktis (rantis) yang menabrak seorang pengemudi ojek online (ojol) itu.
"Dan kita memastikan penegakkan hukum terhadap kejadian kemarin sudah ditangani secara profesional," papar dia.
Sebelumnya, demonstrasi yang dilakukan oleh sejumlah elemen masyarakat di Gedung DPR/MPR berakhir ricuh. Dalam kerusuhan tersebut, seorang pengemudi ojol tertabrak dan terlindas kendaraan taktis Brimob.
Kadiv Propam Polri Irjen Pol Abdul Karim mengatakan, saat ini sedang memeriksa tujuh anggota Satbrimob Polda Metro Jaya terkait insiden kendaraan taktis (rantis) yang menabrak seorang pengemudi ojek online (ojol) itu.
Menurut dia, ketujuh anggota Satbrimob Polda Metro Jaya itu berada di dalam mobil rantis yang menabrak pengemudi ojol pada saat terjadi demo berujung rusuh.
Tujuh anggota tersebut, kata dia, masing-masing berinisial Kompol C, Aipda M, Bripka R, Briptu B, Bripda M, Baraka Y, dan Baraka J.
https://www.antaranews.com/berita/50...emo-ke-jakarta
antisipasi jumlah massa datang lebih besar


asmanemila memberi reputasi
1
235
4


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan