Kaskus

News

ivoox.idAvatar border
TS
ivoox.id
Prabowo Cek Makan Bergizi Gratis Tiap Hari, Jumlahnya Lewati 21 Juta Penerima
Prabowo Cek Makan Bergizi Gratis Tiap Hari, Jumlahnya Lewati 21 Juta Penerima

Presiden Prabowo Subianto (kiri) memberikan sambutan saat acara peresmian Gedung Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RS PON) Prof. Dr. dr. Mahar Mardjono di Jakarta, Selasa (26/8/2025). ANTARA/HO-Tim Media Presiden Prabowo Subianto.



Presiden Prabowo Subianto mengaku selalu mengecek perkembangan penerima manfaat makan bergizi gratis (MBG) tiap hari dari jajarannya, dan jumlah penerima makan bergizi saat ini telah melewati angka 21 juta orang.

Presiden mengatakan dirinya sengaja mengawasi langsung tiap harinya pelaksanaan makan bergizi gratis agar dapat langsung menerima laporan manakala ada kendala di lapangan.

"Tadi malam, saya mendapat laporan (penerima MBG) sudah melewati 21 juta. Jadi, saya monitor setiap hari, hari ini berapa, hari ini berapa, di mana ada masalah. Jadi, saudara-saudara we can do it," kata Presiden Prabowo dalam sambutannya saat peresmian Gedung Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RS PON) Prof. Dr. dr. Mahar Mardjono di Jakarta, Selasa (26/8/2025), dikutip dari Antara. 

Presiden menyinggung MBG saat acara peresmian di RS PON Mahar Mardjono, karena ingin menunjukkan Indonesia mampu mewujudkan berbagai program yang ambisius, meskipun dalam prosesnya banyak yang ragu.

"Masalah Bangsa Indonesia adalah tadi itu, masalah tidak percaya diri. Waktu saya canangkan makan bergizi untuk semua anak-anak kita, banyak yang tidak percaya, banyak yang tidak setuju, dan kalau pun setuju mereka mengira ini akan mengambil waktu 5 sampai 10 tahun, dan beberapa negara membutuhkan waktu, 5-10 tahun," kata Prabowo.

"Tetapi saya kemarin punya kebanggaan, saya bisa berdiri di depan wakil-wakil rakyat tanggal 15 Agustus, saya melaporkan makan bergizi sampai waktu itu ke 20.400.000 penerima manfaat," kata Presiden Prabowo.

Oleh karena itu, Presiden yakin Indonesia dapat mewujudkan berbagai program lainnya, seperti memenuhi jumlah dokter umum dan jumlah dokter spesialis yang saat ini masih kurang. Angka kekurangannya, Presiden menyebut 140.000 untuk dokter umum, dan 70.000 untuk dokter spesialis.

Demi memenuhi kekurangan itu, Presiden menargetkan pada tahun ini membuka 148 program studi spesialis dan subspesialis di 57 fakultas kedokteran, serta membuka 30 fakultas kedokteran baru di sejumlah kampus di Indonesia.

"Pertama will (kehendak, red.) dulu, harus! Di hati kita, kalau kita punya niat, Insyaallah kita akan mencapai itu. We have the resources, we have to manage our resources. Kita nanti, kita lihat," ujar Presiden.





0
147
10
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan