- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
60 Warga Ngawi Resmi Ubah Kolom Agama di KTP Jadi Penghayat Kepercayaan


TS
kutarominami69
60 Warga Ngawi Resmi Ubah Kolom Agama di KTP Jadi Penghayat Kepercayaan
60 Warga Ngawi Resmi Ubah Kolom Agama di KTP Jadi Penghayat Kepercayaan
Asep Syaeful
Selasa, 26 Agustus 2025 | 16:30 WIB

Disdukcapil Ngawi mencatat 60 warga resmi mengubah kolom agama di KTP menjadi “Kepercayaan terhadap Tuhan YME”. DOK RADAR MADIUN
Jawa Pos Radar Ngawi – Enam puluh warga Ngawi kini tercatat dengan kolom agama “Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa” di KTP dan KK.
Perubahan itu menyusul putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 97/PUU-XIV/2016.
Kepala Disdukcapil Ngawi Noor Hasan Muntaha menyebut, layanan perubahan identitas keyakinan bagi penghayat sudah dibuka sejak 2017.
’’Tidak lagi dikosongkan, diberi tanda strip, atau diisi agama lain,’’ jelasnya, Selasa (26/8).
Perubahan tersebut juga berdampak pada pencatatan perkimpoian.
Penghayat memiliki tata cara sendiri, namun tetap wajib tercatat dengan surat keterangan dari tokoh kepercayaan.
’’Kami rutin berkomunikasi dengan komunitas penghayat untuk memastikan administrasi tercatat dengan baik,’’ ujarnya.
Sebelum putusan MK, kolom agama penghayat kerap dibiarkan kosong atau diisi sembarangan.
Hal itu berdampak pada akses pendidikan, pekerjaan, hingga pelayanan publik.
’’Komitmen disdukcapil adalah memberikan layanan publik yang inklusif,’’ pungkasnya. (sae/cor)
https://radarmadiun.jawapos.com/ngaw...at-kepercayaan
Baguslah udah mulai sadar nih
Asep Syaeful
Selasa, 26 Agustus 2025 | 16:30 WIB

Disdukcapil Ngawi mencatat 60 warga resmi mengubah kolom agama di KTP menjadi “Kepercayaan terhadap Tuhan YME”. DOK RADAR MADIUN
Jawa Pos Radar Ngawi – Enam puluh warga Ngawi kini tercatat dengan kolom agama “Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa” di KTP dan KK.
Perubahan itu menyusul putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 97/PUU-XIV/2016.
Kepala Disdukcapil Ngawi Noor Hasan Muntaha menyebut, layanan perubahan identitas keyakinan bagi penghayat sudah dibuka sejak 2017.
’’Tidak lagi dikosongkan, diberi tanda strip, atau diisi agama lain,’’ jelasnya, Selasa (26/8).
Perubahan tersebut juga berdampak pada pencatatan perkimpoian.
Penghayat memiliki tata cara sendiri, namun tetap wajib tercatat dengan surat keterangan dari tokoh kepercayaan.
’’Kami rutin berkomunikasi dengan komunitas penghayat untuk memastikan administrasi tercatat dengan baik,’’ ujarnya.
Sebelum putusan MK, kolom agama penghayat kerap dibiarkan kosong atau diisi sembarangan.
Hal itu berdampak pada akses pendidikan, pekerjaan, hingga pelayanan publik.
’’Komitmen disdukcapil adalah memberikan layanan publik yang inklusif,’’ pungkasnya. (sae/cor)
https://radarmadiun.jawapos.com/ngaw...at-kepercayaan
Baguslah udah mulai sadar nih
0
46
8


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan