- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
UI Undang Akademikus Pendukung Zionisme Berorasi Ilmiah


TS
medievalist
UI Undang Akademikus Pendukung Zionisme Berorasi Ilmiah
UI Undang Akademikus Pendukung Zionisme Berorasi Ilmiah
Berkowitz merupakan akademikus keturunan Yahudi yang mendukung gerakan zionisme di Palestina.
24 Agustus 2025 | 10.19 WIB

Ilustrasi Kampus Universitas Indonesia 2022. (DOK. HUMAS UI)
UNIVERSITAS Indonesia (UI) mengundang peneliti Hoover Institution, Universitas Stanford, Peter Berkowitz, memberikan orasi ilmiah dalam kegiatan Pengenalan Sistem Akademik Universitas Program Pascasarjana UI 2025 di kampus UI, Depok, Jawa Barat, Sabtu, 23 Agustus 2035. Berkowitz adalah akademikus keturunan Yahudi yang mendukung gerakan zionisme di Palestina.
Dalan orasinya, Berkowitz menekankan pentingnya pendidikan untuk mencapai tujuan negara. Kepentingan pendidikan harus sejalan dengan kepentingan pemerintah dengan tujuan mencapai kemakmuran. Dia lantas mempertanyakan pendidikan apa yang diterapkan oleh pemerintah Indonesia.
"Pendidikan macam apa yang dimiliki Indonesia? Ini yang perlu dibahas," katanya dipantau dalam unggahan akun YouTube UI, Ahad, 24 Agustus 2025.
Selain menghadirkan Berkowitz, UI mengundang Direktur Utama PT Pindad Sigit P. Santosa untuk memberikan orasi ilmiah.
Kepala Hubungan Masyarakat UI Arie Afriansyah mengakui UI kurang cermat saat memeriksa latar belakang Borkowitz.
"UI meminta maaf karena kurang cermat saat melakukan pemeriksaan latar belakang terhadap Berkowitz," kata Arie dalam keterangan resmi, Ahad, 24 Agustus 2025.
Arie menjelaskan, saat memilih kandidat pembicara, UI merasa Peter Berkowitz adalah salah satu nama terbaik dalam bidang Sosial Humaniora dan Sains, Teknologi, Teknik, dan Matematika (STEM) di luar negeri. UI berdalih memilih Berkowitz karena ingin memberi perspektif dari figur institusi terkemuka di bidang STEM.
Peter Berkowitz adalah Tad dan Dianne Taube Senior Fellow di Hoover Institution, Universitas Stanford. Pada 2019-2021, Berkowitz menjabat Direktur Staf Perencanaan Kebijakan Departemen Luar Negeri. Dia adalah penerima Bradley Prize pada 2017.
Dalam sebuah wawancara untuk kepentingan Paw Research Center pada 2006, Berkowitz diwawancarai oleh Michael Cromartie. Cromartie adalah Vice President of the Ethics & Public Policy Center dan Senior Advisor Pew Forum on Religion & Public Life. Wawancara tersebut membahas Israel dan masa depan zionisme.
Kala itu, Berkowitz menjelaskan sejarah singkat zionisme dan menegaskan pentingnya gerakan zionis yang berkelanjutan. Berkowitz juga membahas tantangan internal dan eksternal yang dihadapi Israel. Kemudian, potensi kemampuan nuklir Iran serta kebangkitan ideologi "pasca-zionis" di Israel.
Berkowitz juga beberapa kali menerbitkan buku yang mendukung Israel. Dia menulis buku berjudul Israel and the Struggle over the International Laws of War (2012). Buku ini diterbitkan oleh Hoover Institution Press. Isinya, membela Israel terhadap berbagai kritik hukum internasional—seperti Goldstone Report dan insiden flotila Gaza. Berkowitz menyatakan kritik mereka mengabaikan hak liberal demokrasi Israel untuk membela diri melawan terorisme transnasional.
Berkowitz juga aktif menulis opini yang menunjukkan dukungan terhadap kebijakan dan posisi Israel, seperti “Explaining Israel’s Just War of Self-Defense to America” (5 Agustus 2024), “Reclaiming Israel’s Hybrid Character” (2 April 2024), dan “Reconciling Israeli and U.S. Plans for ‘The Day After’ in Gaza” (5 Maret 2024).
https://www.tempo.co/politik/ui-unda...ilmiah-2062423
gak heran, penerima nobel jg banyak yg Yahudi kan
Berkowitz merupakan akademikus keturunan Yahudi yang mendukung gerakan zionisme di Palestina.
24 Agustus 2025 | 10.19 WIB

Ilustrasi Kampus Universitas Indonesia 2022. (DOK. HUMAS UI)
UNIVERSITAS Indonesia (UI) mengundang peneliti Hoover Institution, Universitas Stanford, Peter Berkowitz, memberikan orasi ilmiah dalam kegiatan Pengenalan Sistem Akademik Universitas Program Pascasarjana UI 2025 di kampus UI, Depok, Jawa Barat, Sabtu, 23 Agustus 2035. Berkowitz adalah akademikus keturunan Yahudi yang mendukung gerakan zionisme di Palestina.
Dalan orasinya, Berkowitz menekankan pentingnya pendidikan untuk mencapai tujuan negara. Kepentingan pendidikan harus sejalan dengan kepentingan pemerintah dengan tujuan mencapai kemakmuran. Dia lantas mempertanyakan pendidikan apa yang diterapkan oleh pemerintah Indonesia.
"Pendidikan macam apa yang dimiliki Indonesia? Ini yang perlu dibahas," katanya dipantau dalam unggahan akun YouTube UI, Ahad, 24 Agustus 2025.
Selain menghadirkan Berkowitz, UI mengundang Direktur Utama PT Pindad Sigit P. Santosa untuk memberikan orasi ilmiah.
Kepala Hubungan Masyarakat UI Arie Afriansyah mengakui UI kurang cermat saat memeriksa latar belakang Borkowitz.
"UI meminta maaf karena kurang cermat saat melakukan pemeriksaan latar belakang terhadap Berkowitz," kata Arie dalam keterangan resmi, Ahad, 24 Agustus 2025.
Arie menjelaskan, saat memilih kandidat pembicara, UI merasa Peter Berkowitz adalah salah satu nama terbaik dalam bidang Sosial Humaniora dan Sains, Teknologi, Teknik, dan Matematika (STEM) di luar negeri. UI berdalih memilih Berkowitz karena ingin memberi perspektif dari figur institusi terkemuka di bidang STEM.
Peter Berkowitz adalah Tad dan Dianne Taube Senior Fellow di Hoover Institution, Universitas Stanford. Pada 2019-2021, Berkowitz menjabat Direktur Staf Perencanaan Kebijakan Departemen Luar Negeri. Dia adalah penerima Bradley Prize pada 2017.
Dalam sebuah wawancara untuk kepentingan Paw Research Center pada 2006, Berkowitz diwawancarai oleh Michael Cromartie. Cromartie adalah Vice President of the Ethics & Public Policy Center dan Senior Advisor Pew Forum on Religion & Public Life. Wawancara tersebut membahas Israel dan masa depan zionisme.
Kala itu, Berkowitz menjelaskan sejarah singkat zionisme dan menegaskan pentingnya gerakan zionis yang berkelanjutan. Berkowitz juga membahas tantangan internal dan eksternal yang dihadapi Israel. Kemudian, potensi kemampuan nuklir Iran serta kebangkitan ideologi "pasca-zionis" di Israel.
Berkowitz juga beberapa kali menerbitkan buku yang mendukung Israel. Dia menulis buku berjudul Israel and the Struggle over the International Laws of War (2012). Buku ini diterbitkan oleh Hoover Institution Press. Isinya, membela Israel terhadap berbagai kritik hukum internasional—seperti Goldstone Report dan insiden flotila Gaza. Berkowitz menyatakan kritik mereka mengabaikan hak liberal demokrasi Israel untuk membela diri melawan terorisme transnasional.
Berkowitz juga aktif menulis opini yang menunjukkan dukungan terhadap kebijakan dan posisi Israel, seperti “Explaining Israel’s Just War of Self-Defense to America” (5 Agustus 2024), “Reclaiming Israel’s Hybrid Character” (2 April 2024), dan “Reconciling Israeli and U.S. Plans for ‘The Day After’ in Gaza” (5 Maret 2024).
https://www.tempo.co/politik/ui-unda...ilmiah-2062423
gak heran, penerima nobel jg banyak yg Yahudi kan
Diubah oleh medievalist Kemarin 18:26
0
114
7


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan