Quote:
Sumenep, IDN Times - Jawa Timur (Jatim) diguncang kabar darurat kesehatan. Kabupaten Sumenep resmi ditetapkan mengalami Kejadian Luar Biasa (KLB) campak setelah kasus suspek melonjak tajam menjadi 2.035 kasus hanya dalam kurun waktu singkat, dengan 17 anak meninggal dunia. Wabah ini tersebar di 26 kecamatan, menjadikannya salah satu ledakan campak terbesar di Jatim dalam beberapa tahun terakhir.
Menyikapi situasi kritis ini, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menegaskan langkah darurat penanganan. Sebanyak 9.825 botol vaksin MR (Measles-Rubella) sudah dikirim ke Dinas Kesehatan Sumenep. Vaksinasi ini menjadi bagian dari Outbreak Response Immunization (ORI) yang akan dijalankan di 26 wilayah Puskesmas.
“KLB campak di Sumenep ini adalah alarm keras bagi kita semua. Penularannya cepat, mematikan, dan bisa meluas ke daerah lain. Karena itu kami gerak cepat, mulai dari pengiriman vaksin, koordinasi lintas kabupaten, hingga persiapan ORI serentak,” ujar Khofifah dalam keterangan resmi yang diterima Sabtu (23/8/2025).
Lebih jauh, Pemprov Jatim bersama Kementerian Kesehatan RI, WHO, dan Komite Ahli PD3I sudah menggelar rapat terbatas untuk memutus rantai penularan. ORI akan dimulai 25 Agustus hingga 14 September 2025, menyasar anak-anak usia 9 bulan sampai 6 tahun.
Khofifah menekankan, target vaksinasi harus minimal 95 persen agar herd immunity terbentuk. “Kami juga sudah menyiapkan tim untuk melakukan pendekatan khusus kepada keluarga yang menolak imunisasi. Tanpa itu, risiko ledakan kasus baru tetap tinggi,” terangnya.
Selain vaksinasi, langkah taktis lainnya meliputi: On the Job Training (OJT) kajian epidemiologi KLB di seluruh puskesmas Sumenep. Koordinasi lintas Madura Raya dan Surabaya Raya untuk mencegah meluasnya wabah. Surveilans aktif rumah sakit (SARS) dan Hospital Record Review (HRR) di RSUD Moh. Anwar, RSI Garam Kalianget, dan RSU Sumekar.
Khofifah juga mengingatkan masyarakat untuk waspada. “Satu pasien campak bisa menularkan ke 17–18 orang lain. Itu sebabnya campak disebut salah satu penyakit paling menular di dunia. Kalau ringan bisa isolasi 7 hari, tapi bila berat segera ke rumah sakit. Jangan lupa vitamin A untuk daya tahan tubuh,” tegasnya.
sumber:
https://jatim.idntimes.com/news/jawa...0-hc4tp-4d412n
penyebabnya katanya pada anti vaksin