Penggunaan CGI tidak hanya diaplikasikan di film saja tetapi juga industri anime dan beberapa anime terkenal karena kualitas CGI terbaik. Tentunya kita sudah tidak asing dengan CGI atau efek visual yang bisa menambah kesan dramatis dan juga spektakuler dalam sebuah adegan tertentu. Mayoritas orang tentunya lebih mengenal penggunaan CGI di industri film. Tetapi, industi anime juga nyatanya menggunakan teknologi CGI dan ada beberapa anime yang dikenal memiliki kualitas CGI terbaik. Apa saja?

God Eater

Anime dengan CGI yang dianggap terbaik pertama adalah God Eater yang merupakan sebuah anime monster hasil diadaptasi dari video game dengan nama yang sama. Gamenya sendiri dikembangkan oleh Shift dan diterbitkan oleh Bandai Namco Entertainment. Animenya tayang perdana pada tahun 2015 lalu. God Eater menghadirkan setting cerita di sebuah dunia pada masa depan di mana umat manusia harus bertarung melawan Aragami.

Aragami sendiri merupakan makhluk raksasa yang memakan manusia dan mengancam kelangsungan hidup umat manusia. Untuk melawan Aragami, manusia menggunakan senjata khusus yang disebut God Arcs yang memiliki kemampuan untuk berubah bentuk sesuai dengan situasi pertempuran. God Eater mengikuti perjalanan Lenka Utsugi, seorang pemuda yang baru saja bergabung dengan organisasi khusus bernama Fenrir yang bertugas memerangi Aragami.

Lenka memiliki motivasi yang kuat untuk membalas dendam terhadap Aragami karena tragedi yang menimpa keluarganya. Dia bergabung dengan unit elit God Eater dan di bawah pimpinan mentor yang berpengalaman dan berjuang untuk melindungi umat manusia sambil belajar mengendalikan kekuatannya dan menemukan tujuan sejatinya. Dihadirkan oleh studio animasi Ufotable anime God Eater menghadirkan kualitas CGI yang baik sehingga pergerakan dan ekspresinya terasa nyata meskipun masih mempertahankan gambaran tangan.

Beastars

Bisa dibilang, selain dari penggunaan CGI series animenya sendiri memang sangat unik karena Beastars termasuk genre tersendiri yang disebut sebagai Anthropomorphic Romance. Sesuai namanya, Anthropomorphic Romance menghadirkan cerita yang berfokus pada humanoid atau hewan yang berbentuk seperti manusia. Salah satu contoh dari genre anime tersebut adalah Beastars.

Beastars sendiri menghadirkan cerita tentang seekor serigala bernama Legoshi yang menjadi murid dari sebuah sekolah menengah bernama Cherryton Academy. Sebagai seekor apex predator atau predator utama insting berburu dan insting predator yang alami dalam dirinya pun selalu bergejolak. Di sisi lain, hal itu juga yang kemudian coba dikendalikan oleh Legoshi apalagi setelah dia bertemu dengan seekor kelinci pendek bernama Haru.

Perasaanya terhadap Haru memaksanya untuk menerima kenyataan bagaimana orang-orang melabeli kaum dari Legoshi. Penggunaan CGI dalam series Beastars dilakukan oleh Orange dimana mereka merupakan studio animasi yang juga mengerjakan proyek lainnya dalam daftar ini yaitu Land of the Lustrous. Bedanya, Orange benar-benar memaksimalkan teknlogi CGI untuk menghadirkan tekstur, pencahayaan, dan bayangan yang realistis.

RWBY

Anime dengan kualitas CGI yang dianggap terbaik lainnya adalah RWBY yang merupakan salah satu series anime yang bukan berasal dari Jepang melainkan dari Amerika. Sejak tayang perdana pada 2013 lalu RWBY sudah banyak memiliki para fans setia dan solid. Seriesnya sendiri mengikuti cerita dari empat orang karakter utama yang bernama Ruby Rose, Weiss Schnee, Blake Belladonna, dan Yang Xiao Long.

Mereka semua berada di sebuah sekolah yang sama. Namun, tempat mereka belajar tersebut bukanlah sekolah biasa. Di sana para murid akan dilatih untuk menjadi seorang pemburu handal, pejuang tangguh yang mampu untuk menghadapi monster mengerikan yang hanya muncul pada malam hari yaitu Grimm. RWBY dikenal sebagai salah satu animeyang mampu menggunakan CGI dengan baik.

Penggunaan CGI di anime ini berhasil menghasilkan sebuah kualitas visual yang memanjakan para penonton. Selain itu, CGI juga membantu menghadirkan koreografi yang luar biasa dan mampu menghadirkan sebuah dunia yang sangat menarik. Terlepas dari berbagai kritik yang mengarah pada anime ini RWBY tetap dianggap sebagai salah satu anime terbaik yang bahkan sudah menghadirkan 9 season. Salah satu alasan kesuksesan ini adalah karena seriesnya memang dihadirkan oleh sosok yang juga merupakan penggemar anime.

Ghost In The Shell 2: Innocence

Berbicara mengenai penggunaan CGI dalam industri anime sebenarnya Mamoru Oshii, sang sutradara dari Ghost In The Shell, merupakan salah satu pengguna awal dari teknologi tersebut. Sebelum diaplikasikan di film Ghost In The Shell dia sudah menggunakan teknologi ini pada tahun 1993 melalui film Patlabor 2. Namun, baru di film Ghost In The Shell 2: Innocence Oshii benar-benar memaksimalkan potensi CGI secara maksimal.

Oshii kembali menghadirkan cerita bertema cyberpunk melalui Ghost In The Shell 2: Innocence dan dengan memanfaatkan CGI visinya pun berhasil diwujudkan. Salah satu adegan yang paling banyak diingat dan masih dianggap memberikan kesan mendalam bagi banyak orang adalah adegan yang menghadirkan boneka dewasa yang diretas oleh GHOST. Menurut informasinya, Oshii menggunakan motion-capture untuk menghadirkan adegan tersebut.

Penggunaan motion-capture tersebut dilakukan dengan menggunakan aktor asli untuk menghidupkan gerakan bonekanya sehingga tidak terlihat kaku. Hal ini pun benar-benar membuat semuanya nampak begitu mendalam apalagi karakternya memilikibagian luar yang sangat mengkilat dengan mata yang dingin. Filmnya sendiri nampak seperti sebuah film tersendiri yang mengeksplor tentang seksualitas, pribadi seseorang, serta perbatasan antara teknologi dan kesadaran umat manusia.

Ajin: Demi-Human

Ajin: Demi-Human dianggap sebagai salah satu rekomendasi salah satu anime dengan rating R terbaik yang bisa Geeks tonton. Selain karena alur ceritanya yang menarik animenya juga memiliki visual yang sangat baik. Animenya menghadirkan setting di sebuah dunia di mana manusia setengah roh, atau yang juga disebut sebagai “Ajin,” muncul di tengah masyarakat. Ajin sendiri adalah makhluk yang tidak dapat mati dan memiliki kemampuan regenerasi yang luar biasa.

Namun, karena hal ini juga para masyarakat cenderung takut dan memandang rendah pada Ajin serta menganggap mereka sebagai ancaman. Ceritanya sendiri dimulai ketika seorang siswa sekolah menengah bernama Kei Nagai yang mengalami nasib nahas yang membuatnya tewas dalam kecelakaan lalu lintas. Ajaibnya, tidak lama setelah peristiwa itu dia kemudian kembali bangkit dari kematiannya tersebut untuk menjadi Ajin.

Kei kemudian menjadi buronan karena pemerintah dan organisasi rahasia berusaha menangkap Ajin untuk penelitian. Seiring berjalannya waktu, Kei menemukan bahwa tidak semua Ajin memiliki niat jahat dan ada konflik internal di antara mereka. Visual yang dihadirkan dalam anime Ajin seolah dianggap sebagai sebuah bahasa yang disampaikan atau dihadirkan mengenai ceritanya. Penggunaan CGI dalam anime ini berhasil menghadirkan realisme dan membuat elemen supranatural menjadi sesuatu yang bisa dipercaya.

Hello World

Hello World merupakan anime yang banyak mendapatkan pujian selain karena alur ceritanya melainkan juga karena kualitas dari visualnya. Hello World menghadirkan cerita tentang seorang remaja bernama Naomi Katagaki yang tidak memiliki pendirian kuat dalam hidupnya. Suatu hari, dia bertemu dengan seorang pria yang mana menariknya adalah tidak ada orang lain bisa melihat pria tersebut selain Naomi.

Hal yang menariknya lagi adalah pria tersebut mengaku sebagai Naomi 10 tahun yang akan datang dan ingin mengubah masa lalu untuk menyelamatkan Ruri Ichigyo. Nantinya dialah yang akan menjadi kekasih dari Naomi. Menurutnya, Ruri nanti akan tersambar petir pada saat festival kembang api dan koma. Naomi akhirnya setuju membantu pria ini dan pria tersebut memberikan kekuatan pada Naomi yang bernama ‘Tangan Tuhan.’

Kekuatan itu membuat Naomi bisa membuat benda apapun selama strukturnya tidak terlalu rumit. Banyak pihak memuji bagaimana penggunaan CGI dalam anime ini terasa begitu natural dan sama sekali tidak begitu terasa penggunaanya. Warna yang dihadirkan dalam film Hello World juga sangat sangat kontras namun, semuanya tetap dalam batasan yang menyenangkan sehingga semuanya terasa sangat menarik dan indah.

Promare

Anime dengan kualitas CGI yang terbaik selanjutnya adalah Promare yang memang diketahui memiliki art style menarik dan unik. Dalam anime Promare warna memang memiliki peranan yang sangat penting untuk menghadirkan dan membentuk visual yang sangat indah. Studio Trigger, yang sebelumnya juga menggarap Kill la Kill, kembali menggarap proyek anime lainnya. Berbeda dengan sebelumnya mereka menghadirkan penggunaan palet warna yang sangat kaya.

Menariknya adalah penggunaan palet warna dengan jumlah banyak dalam sebuah series anime biasanya tidak dihadirkan untuk yang bergenre action. Tetapi, Promere berani melakukan hal itu. Penggunaan gradasi warna terang memberikan atmosfer dan kualitas animasi yang unik dan sangat mencolok serta hidup.

Selain itu, Promare memanfaatkan penggunaan CGI dengan sangat menyeluruh meskipun begitu semuanya nampak tetap halus. Karena itulah, kualitas visual yang dihadirkan dalam anime Promare nampak tidak ada bedanya dengan anime yang populer. Transisi dalam berbagai adegan aksi dan penuh eksplosif pun terasa sangat mulus dan luar biasa meskipun seluruh art style dari karakternya tetap bisa dipertahankan.

Ultraman

Meskipun Ultraman pernah dihadirkan dalam versi animasi dan juga anime namun, untuk versi tahun 2019 sangat berbeda dari sebelumnya. Anime Ultraman ini diadaptasi dari manganya yang ditulis oleh Eiichi Shimizu dan Tomohiro Shimoguchi pada tahun 2011 silam. Ceritanya sendiri berfokus pada sosok Shinjiro Hayata yang merupakan anak dari Shin Hayata, sang Ultraman pertama. Jiro adalah anak lelaki yang penyendiri namun memiliki hati yang baik.

Tapi, tanpa diduga oleh banyak orang ternyata di dalam tubuhnya ada gen Ultra yang merupakan “warisan” dari ayahnya ketika menyatu dengan Ultraman. Pada awalnya, Jiro adalah remaja tumbuh normal layaknya remaja lainnya. Namun, Jiro sering merasa kalau dirinya memiliki perbedaan dengan remaja seusianya, khususnya dari segi kekuatan. Dia sering kali melompati gedung-gedung pencakar langit hanya untuk bersenang-senang.

Sang ayah kemudian menjelaskan bahwa Jiro adalah Ultraman ketika kaiju Bermular datang dan sudah jadi tugasnya untuk kemudian menjadi pelindung bumi. Penggunaan CGI membuat animasi dalam series Ultraman ini menarik untuk dilihat. CGI juga menghidupkan skala masif dari Ultraman dan Kaiju serta berbagai serangan laser yang terus berganti. Meskipun beberapa episode awal nampak masih beberapa kekurangan namun, di episode selanjutnya semuanya nampak sangat natural.

Land Of The Lustreous

Houseki no Kuni atau Land of the Lustreous merupakan sebuah series manga yang ditulis dan diilustrasikan oleh Haruko Ichikawa. Manganya sendiri sangat populer karena menghadirkan konsep yang tidak biasa dan menarik. Salah satu contoh hal menarik dari manga Land Of The Lustreous adalah bagaimana Ichikawa menghadirkan setting yang menghadirkan batu mulia dalam versi manusia (anthropomorphic gemstones).

Land Of The Lustreous menghadirkan cerita tentang bumi pada masa depan di mana planet ini mengalami kerusakan yang hebat setelah terkena serangan meteorit sebanyak enam kali. Hampir semua kehidupan tewas akibat hal tersebut yang mana hanya tersisa satu pulau atau daratan. Seiring berjalannya waktu dan kondisi yang ada batu mulia yang tertanam di dalam bumi kemudian berevolusi menjadi manusia atau makhluk hidup.

Situs streaming anime, Crunchycroll, diketahui pernah memberikan penghargaan pada tahun 2018 kepada Land of the Lustreous untuk kategori Best CGI. Hal tersebut rasanya memang masuk akal. Visual yang dihasilkan benar-benar sangat fantastis karena penggunaan hyper-realistic detil untuk karakternya. Contohnya bisa dilihat dari rambut para karakter yang benar-benar nampak berkilauan nampak seperti sebuah cermin.

Stand By Me Doraemon

Anime dengan kualitas CGI terbaik terakhir adalah Stand By Me Doraemon. Geeks tentunya sudah tidak asing lagi dengan robot kucing dari abad ke-22 ini. Franchise Doraemon sudah banyak menghadirkan film layar lebar. Namun, pada tahun 2014 mereka menghadirkan sesuatu yang berbeda di mana format film yang dihadirkan menggunakan kualitas visual 3D untuk keseluruhan elemen dalam filmnya.

Filmnya sendiri pada dasarnya masing mengambil benang merah yang sama di mana Sewashi adalah keturunan keempat dari Nobita yang sengaja mengirim robot penjaga miliknya yaitu Doraemon. Di masa depan Doraemon diberikan misi untuk membuat kakek buyutnya hidup bahagia agar kehidupannya di masa depan tidak menderita seperti yang Sewashi alami. Pada momen inilah hubungan Doraemon dan Nobita dimulai.

Terlepas dari penggunaan CGI dalam proses produksinya namun, hal tersebut sama sekali tidak mengurangi nilai yang dihadirkan, sisi humor, dan kehangatan sederhana yang muncul dalam ceritanya. Justru, penggunaan CGI dalam film Stand By Me Doraemon semakin menambah kesan modern dari filmnya dan juga semua hal di dalamnya pun tersasa realistis dan hidup. Tidak heran filmnya banyak mendapatkan pujian.

CGI dalam sebuah series animasi nyatanya benar-benar menghadirkan sesuatu yang berbeda di mana semuanya nampak lebih menarik, lebih hidup, dan lebih bagus. Meskipun begitu, tentunya penggunaan CGI di series tersebut perlu dipersiapkan dan dimaksimalkan sebaik mungkin.

BACA JUGA:
Spider-Man: Brand New Day Bakal Kedatangan Superhero Tambahan!
12 Entitas Kosmik Terkuat di Marvel Universe!
10 Adegan Film Action Paling Intens!
10 Serial Tentang Medis Terbaik di Netflix!
9 Film Original Netflix Paling Kontroversial!