- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Pemerintah Minta Ganti Rugi Usai BYD dan Vinfast Bangun Pabrik di Lahan Pertanian


TS
kissmybutt007
Pemerintah Minta Ganti Rugi Usai BYD dan Vinfast Bangun Pabrik di Lahan Pertanian
Pemerintah Minta Ganti Rugi Usai BYD dan Vinfast Bangun Pabrik di Lahan Pertanian - OtoDream.com
Muhammad Indra Nugraha
~3 minutes

Mobil listrik BYD di Indonesia (Foto: Muhammad Indra)
Otodream - Kehadiran dua raksasa otomotif dunia, Vinfast asal Vietnam dan BYD dari China, memberi angin segar bagi investasi kendaraan listrik di Indonesia. Keduanya tengah membangun pabrik besar di kawasan Subang, Jawa Barat, dengan nilai investasi fantastis mencapai Rp33 triliun.
Namun, proyek ambisius ini menyisakan polemik karena sebagian lahan yang digunakan ternyata berstatus Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B). Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa pembangunan industri harus tetap memperhatikan keberlanjutan sektor pangan.
Maka itu, pemerintah tidak hanya mengawal kelancaran investasi, tetapi juga memastikan lahan pertanian yang terdampak tetap terjaga. Pihaknya pun berjanji akan menyelesaikan semua ini secara cepat dan tepat.
“Beliau ingin buka sementara membangun pabrik mobil yang nilai investasinya kurang lebih Rp 33 triliun. Kebetulan di sebagian lahan itu adalah lahan persawahan. Kita nanti akan selesaikan bersama dan percepat. Karena ini kita akan dorong investor investasi agar terbuka lapangan kerja,” ujar Amran pada wartawan di Kementerian Pertanian, belum lama ini.
Senada dengan itu, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menjelaskan bahwa meski lahan tersebut kini tidak lagi berwujud sawah, secara tata ruang masih tercatat sebagai LP2B. Karena itu, ia meminta adanya kompensasi atas lahan yang digunakan perusahaan otomotif tersebut.
“Ini kami ingin melakukan penyelarasan agar investasi berjalan dan pertanian tergantikan. Dan tadi saya mendapat rekomendasi strategik adalah mengganti 3 kali lipat. Jadi kalau ada areal LP2B namanya LP2B 200 ha maka nanti disiapkan 600 ha sawah baru,” terang Dedi.

Booth Vinfast di GIIAS 2025
Dedi menambahkan, rencana penggantian lahan akan diarahkan ke Indramayu yang letaknya tidak jauh dari Subang. Ia berharap proses ini bisa segera rampung sehingga tidak hanya investasi industri yang tumbuh, tetapi juga sektor pertanian, hilirisasi, serta perekonomian Jawa Barat secara keseluruhan.
“Kami akan melakukan itu dengan cepat dan semuanya berada di wilayah Jawa Barat dan dimungkinkan di wilayah Indramayu karena lebih dekat dengan Kabupaten Subang,” ucapnya.
“Ini adalah bagian dari kolaborasi antara pemerintah pusat dengan daerah untuk mendorong pertumbuhan pertanian, hilirisasi dan pertumbuhan ekonomi serta ketersediaan lapangan kerja,” pungkas Dedi.
https://www.otodream.com/mobil/3681-...ahan-pertanian
kena jebakan betmen, salah sendiri, kenapa buka pabrik di indo, di bawah karpet merah ada lubang mengangga
Muhammad Indra Nugraha
~3 minutes

Mobil listrik BYD di Indonesia (Foto: Muhammad Indra)
Otodream - Kehadiran dua raksasa otomotif dunia, Vinfast asal Vietnam dan BYD dari China, memberi angin segar bagi investasi kendaraan listrik di Indonesia. Keduanya tengah membangun pabrik besar di kawasan Subang, Jawa Barat, dengan nilai investasi fantastis mencapai Rp33 triliun.
Namun, proyek ambisius ini menyisakan polemik karena sebagian lahan yang digunakan ternyata berstatus Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B). Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa pembangunan industri harus tetap memperhatikan keberlanjutan sektor pangan.
Maka itu, pemerintah tidak hanya mengawal kelancaran investasi, tetapi juga memastikan lahan pertanian yang terdampak tetap terjaga. Pihaknya pun berjanji akan menyelesaikan semua ini secara cepat dan tepat.
“Beliau ingin buka sementara membangun pabrik mobil yang nilai investasinya kurang lebih Rp 33 triliun. Kebetulan di sebagian lahan itu adalah lahan persawahan. Kita nanti akan selesaikan bersama dan percepat. Karena ini kita akan dorong investor investasi agar terbuka lapangan kerja,” ujar Amran pada wartawan di Kementerian Pertanian, belum lama ini.
Senada dengan itu, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menjelaskan bahwa meski lahan tersebut kini tidak lagi berwujud sawah, secara tata ruang masih tercatat sebagai LP2B. Karena itu, ia meminta adanya kompensasi atas lahan yang digunakan perusahaan otomotif tersebut.
“Ini kami ingin melakukan penyelarasan agar investasi berjalan dan pertanian tergantikan. Dan tadi saya mendapat rekomendasi strategik adalah mengganti 3 kali lipat. Jadi kalau ada areal LP2B namanya LP2B 200 ha maka nanti disiapkan 600 ha sawah baru,” terang Dedi.

Booth Vinfast di GIIAS 2025
Dedi menambahkan, rencana penggantian lahan akan diarahkan ke Indramayu yang letaknya tidak jauh dari Subang. Ia berharap proses ini bisa segera rampung sehingga tidak hanya investasi industri yang tumbuh, tetapi juga sektor pertanian, hilirisasi, serta perekonomian Jawa Barat secara keseluruhan.
“Kami akan melakukan itu dengan cepat dan semuanya berada di wilayah Jawa Barat dan dimungkinkan di wilayah Indramayu karena lebih dekat dengan Kabupaten Subang,” ucapnya.
“Ini adalah bagian dari kolaborasi antara pemerintah pusat dengan daerah untuk mendorong pertumbuhan pertanian, hilirisasi dan pertumbuhan ekonomi serta ketersediaan lapangan kerja,” pungkas Dedi.
https://www.otodream.com/mobil/3681-...ahan-pertanian
kena jebakan betmen, salah sendiri, kenapa buka pabrik di indo, di bawah karpet merah ada lubang mengangga







hhendryz dan 5 lainnya memberi reputasi
6
604
38


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan