“Modular laptop seperti Framework, apakah benar-benar ‘future-proof’?”

Jujur, konsep modular kayak Framework itu idenya cakep banget. Bayangin, lo beli laptop sekarang, 2–3 tahun lagi mau ganti RAM, SSD, bahkan mainboard—tinggal copot, pasang, selesai. Nggak perlu beli unit baru atau ribet nyari spare part yang “nyeleneh”.


Framework Laptop 12 yang baru ini, sama desktop modularnya, menurut gue lumayan serius ngejalanin konsep “right-to-repair”. Part mereka dijual bebas, manualnya jelas, dan komunitasnya aktif. Ini beda sama mayoritas brand laptop mainstream yang kadang RAM aja disolder, SSD cuma satu slot, dan baterai dilem mati-matian.
Tapi “future-proof” itu relatif. Upgrade part memang bisa, tapi lo tetap dibatasi sama ekosistem yang mereka bikin. Kalau 5–6 tahun lagi mereka berhenti produksi modul baru, ya upgrade-nya mentok di situ. Belum lagi soal harga modul—kadang bisa lebih mahal daripada beli laptop mainstream spek setara.
Gue lihat Framework ini cocok banget buat yang:
[ul][li]Emang niat make laptop jangka panjang[/li][li]Nggak takut utak-atik hardware[/li][li]Punya budget ekstra buat investasi “fleksibilitas”[/li][/ul]
[ul][li][/li][/ul]Kalau cuma pengen laptop murah, pakai, ganti, ya brand biasa kadang lebih realistis. Tapi kalau lo tipe orang yang pengen nyelametin barang elektronik dari TPA dan suka utak-atik, ini bisa jadi salah satu laptop paling satisfying yang pernah ada.