Dosa Alexander Sinulingga di Medan, Proyek Gedung Kolaborasi UMKM Square USU Mangkrak
Sandy
3–4 minutes


Plt Kadis Perkimcitaru Medan Dikonfirmasi Bungkam Seribu Bahasa

MEDAN, Waspada.co.id – Tak habis-habis sorotan mata tertuju pada proyek-proyek peninggalan Wali Kota Medan Bobby Nasution, salah satunya pembangunan Gedung Kolaborasi UMKM Square Universitas Sumatera Utara (USU). Sejak dibangun, gedung yang dikerjakan Dinas Perumahan Kawasan Permukiman Cipta Karya dan Tata Ruang (Perkimcitaru) Kota Medan belum bisa dirasakan manfaatnya sampai detik ini, Jumat (8/8).

Kala itu, pembangunan Gedung Kolaborasi UMKM Square USU ini ditanggung jawabi Kadis Perkimcitaru Kota Medan Alexander Sinulingga (Kadis Pendidikan Sumut sekarang), bersumber dari APBD 2023-2024 dengan nilai kontrak Rp97,65 miliar dan dimenangkan oleh PT Karya Bangun Mandiri Persada berdasarkan LPSE Kota Medan.
Skema awal, pagu paket awal di LPSE mencapai Rp105 miliar, dengan HPS sekitar Rp99,14 miliar. Dan Tahun 2025, dikabarkan adanya tambahan anggaran sebesar Rp19,05 miliar, dialokasikan untuk sarana dan prasarana pendukung gedung. Sehingga total keseluruhan anggaran yang sudah digelontorkan sebesar Rp116,7 – Rp122 miliar secara kumulatif (gabungan pengerjaan fisik dan sarpras).

Indikasi korupsi diduga terjadi. Temuan BPK RI Sumut memaparkan bahwa proyek Plaza UMKM (UMKM Square), bersama proyek revitalisasi lainnya, memiliki ketidaksesuaian spesifikasi dan volume, dengan potensi kelebihan bayar sebesar Rp1-2 miliar lebih. Rekomendasi disampaikan agar potensi kerugian negara ditindaklanjuti sesuai ketentuan.

Karena skala multiyears dan besaran anggaran, proyek ini masuk dalam sorotan publik dan disebut perlu diaudit secara investigatif.

BPK RI Perwakilan Sumut juga sebelumnya mencatat sejumlah temuan terkait proyek lain yang dipimpin Alexander Sinulingga selama menjabat di Perkimcitaru Kota Medan. Tiga proyek besar yakni Revitalisasi Stadion Kebun Bunga, Pembangunan Gedung Kolaborasi UMKM Square USU, Medan Islamic Centre dinilai tidak sesuai spesifikasi dan kekurangan volume.

Hingga Agustus 2025, pengerjaan belum selesai dan gedung belum bisa difungsikan. Proyek juga telah mengalami sejumlah adendum, menandakan adanya revisi dan perpanjangan kontrak berkali-kali.

Tugas berat kini berada di pundak Wali Kota Medan Rico Waas dan Wakil Wali Kota Zakiyuddin Harahap yang baru menjabat enam bulan. Keduanya diminta bertanggung jawab menyelesaikan sejumlah proyek-proyek terbengkalai warisan Bobby Nasution.
Sementara itu Plt Kadis Perkimcitaru Kota Medan, Melvi Marlabayana, yang coba dikonfirmasi sejumlah awak media pun memilih bungkam hingga berita ini diturunkan. (wol/mrz)

https://www.waspada.co.id/dosa-alexa...-usu-mangkrak/


apa kabar pak bob? lama gak kedengaran, tapi salut juga dengan pejabat yg bisa bungkam seribu bahasa, gua aja 3 bahasa udah keteteran