KNPB Sektor Takugi Gelar Pendidikan Politik, Anggota Diberi Pemahaman Sejarah Perjuangan Papua

12 Agustus, 2025 12:17 NABIRENET
Bagikan

Paniai, 12 Agustus 2025 – Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Sektor Takugi menggelar kegiatan pendidikan politik bersama anggota dan struktur organisasi di Sekretariat KNPB Sektor Takugi, Paniai Utara Kebo, Paniai, Senin (11/8/2025).

Kegiatan ini bertujuan memberikan pemahaman mendalam mengenai pandangan umum sejarah perjuangan bangsa Papua. Materi disampaikan oleh Eli Pigome, perwakilan Jubi Wilayah Paniai, dan Musa Tobai selaku Ketua KNPB Wilayah Paniai.

Dalam penyampaian materinya, Musa Tobai menjelaskan fungsi struktur KNPB serta proses yang harus dijalani seorang anggota atau aktivis. Ia menekankan pentingnya setiap anggota memahami sejarah perjuangan bangsa Papua dan menguasai fungsi kerja organisasi.

“Setiap pendidikan politik yang dilakukan wajib diikuti seluruh anggota sektor. Gerakan perlawanan KNPB harus dibekali argumentasi dan pemahaman kerja yang kuat,” tegas Tobai.

Hengk P. Degei, mewakili peserta, menyampaikan apresiasi atas ilmu dan bimbingan yang diberikan. “Ilmu ini akan selalu kami kenang dan jadikan bekal dalam perjuangan. Bagi kami, para pengajar adalah pahlawan tanpa tanda jasa,” ujarnya.

Kegiatan pendidikan politik ini diharapkan mampu memperkuat pengetahuan anggota KNPB Sektor Takugi dalam melaksanakan agenda perjuangan ke depan.
https://www.nabire.net/knpb-sektor-t...juangan-papua/


Aksi KNPB 15 Agustus Cederai Semangat Persatuan, Masyarakat Papua Jangan Terprovokasi


Tobas
2 min baca
Selasa, 12 Agustus 2025 - 17:11 WIB
655


Jayapura – Ketua Masyarakat Peduli Papua (MPP) Otis Rio menegaskan bahwa ajakan aksi dan mimbar bebas yang digencarkan Komite Nasional Papua Barat (KNPB) di Sentani pada 15 Agustus 2025 berpotensi memecah belah persatuan bangsa dan merusak harmoni sosial di tanah Papua.

Menurutnya, peringatan Perjanjian New York Agreement yang dijadikan momentum oleh KNPB bukanlah semangat konstruktif untuk membangun Papua, melainkan propaganda yang mengandung muatan separatis dan berpotensi menumbuhkan bibit konflik.

“Kita semua harus waspada. Aksi yang mereka klaim sebagai ‘demokratis’ ini sejatinya mengundang potensi kerusuhan dan memperkeruh hubungan antarwarga. Papua butuh damai, bukan provokasi,” tegasnya, hari ini.

Otis mengingatkan bahwa sejarah Papua tidak bisa dipisahkan dari bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang telah diperjuangkan dengan darah dan pengorbanan seluruh rakyat Indonesia. Ia menekankan, upaya memelihara persatuan jauh lebih penting ketimbang membuka luka lama yang justru dimanfaatkan pihak-pihak tertentu untuk kepentingan politik sempit.


“Jangan mau diprovokasi dengan narasi yang memutarbalikkan fakta sejarah. Generasi muda Papua harus fokus pada pendidikan, ekonomi, dan pembangunan daerah, bukan menjadi korban propaganda yang hanya menguntungkan segelintir orang,” ujarnya.

MPP juga mengajak aparat keamanan, tokoh adat, tokoh agama, dan masyarakat sipil di tanah Tabi-Sentani untuk memperkuat koordinasi, menangkal hasutan, dan memastikan situasi tetap kondusif menjelang peringatan HUT RI ke-80.

“Papua adalah bagian dari Indonesia, dan Papua akan maju bersama Indonesia. Mari kita jaga damai, karena dari damai lahir kemajuan,” pungkasnya.
https://koma.id/2025/08/12/aksi-knpb...-terprovokasi/

masalah KNPB